Follow Us

Lika-liku Nelayan Maluku Utara yang Tangkap Ikan dengan Tradisi

- Jumat, 22 Februari 2019 | 23:50
Lika-liku Nelayan Maluku Utara yang Tangkap Ikan dengan Tradisi
Feri Latief

Baca Juga : Tradisi Indonesia yang Terus Bertahan dalam Era Industri 4.0

Tak lama kemudian sekitar pukul 04.00 WIT kami sudah sampai di lokasi penangkapan. Perahu cepat menarik rompong yang diatasnya sudah terdapat seorang nelayan untuk mengamati pergerakan ikan di bawah. Tidak hanya mengamati, nelayan ini juga akan memberi arahan kepada awak pajeko dan perahu cepat.

Feri Latief

Lampu senter di atas rompong pun dinyalakan, tujuannya adalah untuk menarik perhatian ikan. Sambil menunggu, pajeko dan perahu cepat pun mengamati dari jauh dengan mesin kapal dalam keadaan mati. Mereka menunggu aba-aba dari nelayan yang berada di rompong.

Proses menunggu ini terasa lama. Sudah lebih dari satu jam kami menunggu sambil terombang-ambing. Suasa saat itu sangat sunyi, bahkan hampir semua orang saat itu tertidur. Sesekali suara ngorok terdengar.

Baca Juga : Deretan Foto Orang Rimba Ini yang Mengetuk Hati Calon Presiden Kita

Kemudian nelayan rompong berteriak, “Jaga!”. Semua awak kapal pun saling membangunkan. Mesin kapal dengan segera dihidupkan. Pajeko bergerak mengelilingi rompong sambil melepas jaring. Gerakan kapan yang melingkar ini kemudian menjebak ikan agar tidak mudah untuk lari.

Feri Latief

Sejalan dengan pajeko, kapal kecil kemudian menarik tambang untuk mengerucutkan dasar jala hingga terikat. Ikan yang terjebak tadi pun sudah tidak dapat lagi melarikan diri.

Jala ditarik secara bersama-sama. Banyaknya ikan membuat semua awak kapal saling membantu menaruk jala. Ikan yang terkumpul di tengah jala semakin lama semakin terlihat. Awak kapal yang lain langsung mengeluarkan jaring serok untuk mengambil ikan yang sudah terkumpul.

Baca Juga : Lihat Foto-foto Malam Munajat 212 Agar Pemilu Berjalan Damai

Ikan yang sudah tertangkap pun dipindahkan ke perahu kecil untuk segera dijual ke Pulau Halmahera. Sebagian ikan ditinggal di pajeko, untuk dibagikan kepada awak kapal sebagai upah harian mereka.

Halaman Selanjutnya

Feri Latief

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest