Fotokita.net - Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara beredar di media sosial. Kini, pelaku pembunuhan di Subang, Jawa Barat jadi sorotan.
PadaKamis (26/8/2021) siang,empat perampok menggasak dua toko emas di Pasar Simpang Limun, Medan. Ketika itu, empat pelaku merampok dengan menggunakan senjata api laras panjang daan pendek. Peristiwa ini sontak mengegerkan warga Medan hingga kabarnya tersiar ke seantero Tanah Air melalui media sosial.
Dalam kesaksian warga, para pelaku sempat mengancam dua sekuriti yang berjaga dan menembakan senjata ke udara beberapa kali. Aksi perampokan itu tak sampai lima menit. Diperkirakan para pelaku membawa lari sekitar 7 kg emas dari dua toko tersebut.
Emas rampokan itu dimasukkan ke dalam tas ransel kemudian para pelaku yang menggunakan penutup wajah melarikan diri sambil terus mengancam warga yang mendekatinya dengan senjata api.
Seorang penjaga parkir mengalami luka tembakan di leher bagian belakang saat mencoba mengalangi para pelaku mengambil dua sepeda motor untuk kabur.
Kini, foto dalang permapokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial. Sebab, polisi berhasil mengungkap identitas para perampok itu. Di saat yang bersamaan, pelaku pembunuhan di Subang jadi sorotan. Maklum sudah hampir satu bulan, polisi masih belum menetapkan pelaku pembunuhan di Subang.
Pada Rabu (15/9/2021), Kapolda Sumatera Utara (Sumut)Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak tampil di depan sejumlah awak media yang sudah menantikan pengumuman resmi dari pihak kepolisian. Mereka ingin mendengarkan keterangan lengkap dari kepala Polda Sumut atas perampokan toko emas di Simpang Limun Medan yang sempat membuat resah warga.
Panca Putra mengungkap kerja kepolisian yang berhasil menangkap para pelaku perampokan toko emas di Simpang Limun, Medan. Dari hasil pengungkapan, pelaku perampokan ternyata berjumlah 5 orang. Satu orang di antaranyaditembak mati karena melakukan perlawanan.
Panca Putra Simanjuntak menyebutkan kelima pelaku perampokan toko emas Medan yakni Hendri Tampubolon (38) Paul (32) Farel (21) dan Prayogi alias Bejo (26) dan Dian.
Kata Panca, pelaku bernama Hendri merupakan dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan dan mendapatkan tindakan tegas hingga harus kehilangan nyawanya.
"Pelaku Hendrik Tampubolon otak dari tindak pidana. Sudah beberapa kali melakukan tindakan pidana antara provinsi dan daftar DPO masih ada kita terima dari Polda Riau," kata Irjen Panca, Rabu, 15 September.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen.
Panca menjelaskan, perampokan toko emas Pasar Simpang Limun Medan dilakukan dengan sangat matang. Ide perampokan ini, kata Panca diawali dari pelaku Hendri yang meminta Dian untuk mencarikannya orang.
"Kemudian dipertemukan ada 3 orang masing-masing Paul, Farel dan Prayogi alias Bejo. Tersangka Hendri juga lah yang menentukan lokasi Pasar Simpang Limun menjadi lokasi," papar Panca dalam acara jumpa pers yang menjadi penanda prestasi Polda Sumut itu.
Setelah itu, tanggal 25 Agustus, tersangka Paul, Farel dan Bejo melakukan observasi di Pasar Simpang Limun. Saat itu, mereka menentukan toko mana yang akan dijadikan target perampokan.
"Kegiatan ini terencana dengan baik dan matang, karena sebelum melakukan mereka observasi. Saat merampok, seluruh pelaku melapisi tangannya dengan hansaplast agar sidik jarinya tidak terlacak," jelasnya.
Panca menerangkap kendaraan yang digunakan pelaku saat merampok merupakan hasil dari curian tersangka Hendri di Riau. Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan senjata api jenis Winchester, pistol jenis FN rakitan dan revolver rakitan.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen.
"Barang bukti emas yang dirampok pelaku seberat 6,8 kilogram atau senilai Rp6,5 miliar," katanya. Pelaku perampokan toko emas Simpang Limun Medan dijerat pasal 365 ayat 2 ke 4e dan 2e KUHP.
Hendri, dalang perampokan toko emas di Simpang Limun, Medan sempat menyembunyikan emas hasil rampokan seberat 6,8 kilogram atau setara Rp 6,5 miliar di plafon rumahnya di Dairi, Sumut. Setelah itu, Hendri dibantu pamannya menyembunyikan emas tersebut dengan ditanam di bawah tanah belakang rumah.
Polisi akhirnya berhasil menemukan barang rampokan tersebut tanpa ada satu pun tercecer ataupun terjual.
"Dari kedua toko, emas (yang dicuri seberat) 6,8 kg, setara dengan Rp 6,5 miliar kalau di-kurs-kan dengan harga emas. Tidak ada yang hilang karena sudah ditunjukkan sama korban," kata Panca Putra Simanjuntak.
Panca menjelaskan, usa merampok, Hendri bersama tiga rekannya berinsial PS, FA, PR, melarikan diri ke tanah kosong yang merupakan tanah garapan di Batang Kuis, Deli Serdang. Lokasi ini menjadi tempat Hendri biasa memancing. Seluruh emas kemudian diserahkan kepada Hendri untuk disimpan.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen.
Salah satu tersangka perampokan, FA mengaku dijanjikan uang Rp 100 juta oleh Hendri. Saat menyerahkan emas tersebut, Hendri berjanji akan kembali menghubungi FA dan dua rekannya. Hendri meminta agar seluruh rekannya percaya bahwa emas ini akan dijual dan hasilnya akan dibagikan ke para pelaku.
"Karena duit lah, Pak, katanya Rp 100 juta (diberikan). Karena emas sudah dikumpuli, satu tas semua, terus dibagi lah duit uang Rp 4 juta per orang. Terus dibilang 'pokoknya kelen (kalian) harus percaya sama abang. Kalau emas ini nanti abang yang jual. Nomor kalian tetap aktif, tunggu kabar abang selanjutnya," kata FA.
Polisi telah berhasil menangkap lima perampok toko emas di Medan, Sumut, bernama Hendri yang tewas ditembak, serta empat rekannya berinisial PS, FA, PR, dan D. Peran D adalah membantu mempertemukan H dengan PS, FA, dan PR, yang bertugas menjadi eksekutor.
Para pelaku ditangkap dari penelusuran melalui rekaman kamera CCTV yang ada di sepanjang jalan. Polisi menyelidiki dengan dukungan rekaman CCTV baik yang ada di Pemerintah Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, maupun Polda Sumut.
Polisi mengantongi rekaman CCTV keberangkatan para pelaku dari rumah D menggunakan dua sepeda motor yang melintas di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, hingga Pasar Tradisional Simpang Limun.
Baca Juga: Foto Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan Terekam Kamera, Penjaga Toko Ungkap Fakta Mengejutkan
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen.
Petugas juga mendapati rekaman CCTV yang merekam aktivitas pelaku saat tiba di parkiran, kemudian PR dan H berjalan di paling depan, kemudian FA dan PS mengikuti di belakangnya.
Begitu pun saat mereka berjalan menuju toko sasaran dan sempat batal karena ada orang berkaus cokelat yang dicurigai sebagai polisi kemudian memutar balik dan beraksi, kemudian melarikan diri. Petugas juga juga menemukan rekaman saat salah satu pelaku membeli plester di minimarket yang digunakan untuk menutupi jari.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun, Medan beredar di media sosial. Foto penangkapan perampok ini menjadi topik obrolan netizen yang sedang membahas pelaku pembunuhan di Subang.
Obrolan netizen perihal pelaku pembunuhan di Subang ini muncul dalam kolom komentar di akun Facebook milik Yoris Raja Amanullah, anak korban Tuti Suhartini dan kakak dari Amalia Mustika Ratu.
Sudah hampir satu bulan sejak penemuan jasad korban, polisi masih terus berupaya mengungkap pelaku pembunuhan di Subang. Namun, netizen seperti kehilangan kesabaran. Mereka semakin asyik membuat analisis masing-masing hingga main tuding seseorang sebagai pelaku pembunuhan di Subang.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen.
Nah, salah satu netizen yang memakai akun Facebook Bias Asa menuliskan komentar, "perampok toko emas bersenjata api di Medan dan dalangnya sudah tertangkap. Tinggal pembunuhan di jalan cagak yang masih misteri siapa dalang dan algojonya." Dia lalu menyertakan foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan.
Namun, ada beberapa netizen yang mengingatkan atas dua kasus kejahatan yang sama-sama menjadi sorotan itu. "Sari Kania, beda kasus keles. Klu perampok klas kakap mudah di tangkap..krn data udh di kantor polisi. Klu perampok pemula justru lbh sulit nangkepnya," sebut Michel Ahmad Tirto Sentono.
Tapi, komentar itu segera ditimpali, "Michel Ahmad Tirto Sentono tau kasus zuraida hanum gk?pembunuhan hakim medan sm istri sendiri, itu jg rumit krn lbh bersih dan profesional dr yg di subang. tp ketauan jg dalangnya.siapa orgnya pdhl yg kliatan cm mobilnya doang.orgnya gk keliatan sm sekali apalg sm cctv di lalu lintas," tulis Nita Bogor.
"Nita Bogor tpi spnjg jln cctv ada sambung mnymbung lalu d cocokkn dgn mobil yg d curigsi itu knp mkny bs kedeteksi sm polisi gan aw, tau kasus itu sbln lbih jg br ketauan," kata Sabrina Tiumbul Tenggelam yang ikut nimbrung.
Foto dalang perampokan toko emas di Simpang Limun Medan beredar di media sosial sudah memantik obrolan netizen. Pelaku pembunuhan di Subang menjadi sorotan mereka. Maklum, mereka ingin tahu pelaku pembunuhan di Subang dapat segera terungkap.
(*)