Sandal Karet dalam Foto Jokowi Pakai Baju Baduy Bikin Salfok, Netizen Merasa Keputusan yang Ditunggu-tunggu Ini Jauh Lebih Penting Buat Rakyat

Senin, 16 Agustus 2021 | 12:43
Instagram

Presiden Jokowi datang ke Sidang Tahunan MPR dengan mengenakan pakaian adat Suku Baduy. Foto Jokowi pakai baju adat Baduy diserbu komentar.

Fotokita.net - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunggah foto dirinya memakai baju adat Suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Senin (16/8/2021).

Foto Jokowi pakai baju Baduy langsung mencuri perhatian ketika diunggah melalui akun Instagram resmi kepala negara. Hingga saat ini, sudah tercatat lebih dari 14 ribu komentar dengan disertai 660 ribu lebih tanda likes.

Dalam keterangan foto itu, Jokowi memberi tahu kegiatan kenegaraannya.

"Pagi ini, saya datang ke Senayan, menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2021," tulis Jokowi dalam akun Instagram resmi presiden pada Senin (16/8/2021).

Seperti kebanyakan foto yang diunggah di media sosial, potret Jokowi mengenakan pakaian adat Baduy membuat netizen menguliti detail sang kepala negara. Salah satunya, sandal karet. Banyak netizen yang salfok pada sandal karet tanpa tutup hingga menonjolkan kesepuluh jari Jokowi.

Meskipun sandal karet dalam foto Jokowi memakai baju Baduy bikin salfok, netizen merasa keputusan presiden yang ditunggu-tunggu ini jauh lebih penting buat rakyat.

Baca Juga: Foto Jokowi Pakai Baju Adat Baduy Diserbu Komentar, Alasan Presiden Buat Bangga Warga Lebak, Netizen Malah Tanya Ini

Netizen yang salfok dengan sandal karet Jokowi cukup banyak dalam kolom komentar foto Jokowi pakai baju Baduy.

"Sandal karet nyaaa kerennn Pakkk," kata @irmairfandda07.

"Sandalnyaaaa ????????????," sebut @perkehidupan. "@perkehidupan kaya sendal gue jaman kuliah ????," timpal @yonanastasia.

"???????????????????????? KEREN PAK. Sepatu Besarnya Pak ????????????," ujar @kakigede.

"Tas sama sandal nya keren banget sih pak, jadii pangennnn," sebut @desylestari77.

Ada pula yang berkomentar alasan Jokowi memakai baju adat Baduy.

"Pakde memakai pakaian adat suku baduy ada makna yg tersirat. Mgkn seperti penghargaan buat suku baduy yg bebas dari covid . Semoga indonesia segera pulih seluruh nusantara," papar @hendra2008.

Baca Juga: Foto Mural Jokowi 404 Not Found Viral Karena Dihapus Polisi, Warga Ungkap Fakta Sebenarnya

Agus Suparto

Presiden Jokowi datang ke Sidang Tahunan MPR dengan mengenakan pakaian adat Suku Baduy. Foto Jokowi pakai baju adat Baduy diserbu komentar.

Namun, tak sedikit pula yang menyindir keputusan Jokowi yang sudah ditunggu-tunggu demi hajat hidup rakyat. ????????

"Ppkm dipanjangin lagi ga pak?," tulis @wisatapangalengan.

"Bapak enak ya kesanah kesinih dengan fasilitas makan tidak perlu memikirkan, ciba bapak liat kami yg sedang berjuang untuk makan dgn PPKM ini pak, Apakah Indonesia sudah Merdeka pak??," sebut @cello_roberdton27.

Pada Senin ini bertepatan sebagai hari terakhir penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa-Bali.

Kebijakan itu merupakan perpanjangan dari PPKM Level 4 yang telah dilaksanakan sejak 10 Agustus 2021.

Adapun PPKM Level 4 sendiri telah diperpanjang beberapa kali yaitu pada 21-25 Juli 2021, 26 Juli-2 Agustus 2021, dan 3-9 Agustus 2021.

Lantas, akankah pemerintah kembali memperpanjang PPKM Level 4 di Jawa-Bali?

Baca Juga: Foto Polisi Hapus Mural Jokowi 404 Not Found Jadi Perdebatan, Ahli Ungkap Fakta Lambang Negara

TMC Polda Metro Jaya

PPKM Level 4 yang diperpanjang untuk Jawa Bali hingga 16 Agustus. Luar Jawa Bali hingga 23 Agustus.

Pemerintah memang belum memberikan pemberitahuan resmi terkait perpanjangan PPKM Level 4 di Jawa-Bali.

Namun, berdasarkan evaluasi yang telah disampaikan, terlihat penurunan kasus Covid-19 di wilayah PPKM, apa saja?

BOR rumah sakit turun

Presiden Jokowi mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Jawa-Bali mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (15/8/2021).

"Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen. Sementara di Jawa Barat 32 persen, dan Jawa Tengah 38,3 persen," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Kompas TV.

Kemudian disusul, BOR di Jawa Timur tercatat 52,3 persen, Banten 33,4 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 54,7 persen.

"Juga BOR di Wisma Atlet yang juga sudah turun di angka 19,64 persen. Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen," ujarnya.

Selain itu, Jokowi meminta laju vaksinasi Covid-19 harian terus dipecepat.Sebab, secara nasional, laju vaksinasi harian saat ini telah berhasil mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari pada puncaknya.

Baca Juga: Ini Daftar Wilayah PPKM yang Pekerjanya Terima BLT Rp 1 Juta, Apakah Purbalingga Termasuk Daerah yang Dapat Bantuan Subsidi Gaji?

Kasus Aktif Covid-19 Jawa-Bali turun

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan, kasus aktif Covid-19 di beberapa provinsi di Jawa-Bali juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, DKI Jakarta berhasil menurunkan kasus aktif Covid-19 hingga 90,18 persen dalam kurun waktu tiga pekan terakhir.

Sebelumnya kasus aktif di DKI Jakarta meningkat 10 kali lipat hingga mencapai puncaknya pada 16 Juli 2021.

"Saat ini sudah bisa turun dalam kurun waktu tiga minggu, ini yang luar biasa turun 90 persen dari puncak, luar biasa sekali DKI Jakarta turunnya 90,18 persen, ini per tanggal 11 Agustus," kata Dewi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Kemudian, Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan kasus aktif hingga 38,50 persen, setelah sebelumnya mengalami kenaikan kasus sembilan kali lipat.

Lalu, Jawa Barat menunjukkan penurunan kasus aktif hingga 42,91 persen dalam kurun waktu dua pekan. Selain itu, Banten juga menunjukkan penurunan kasus aktif hingga 67,93 persen dalam kurun waktu dua pekan, setelah sebelumnya terjadi kenaikan kasus aktif hampir 20 kali lipat.

Baca Juga: Ini Foto Tampang Anggota DPR yang Gelar Hajatan di Tengah PPKM Level 4, Minta Maaf Usai Dibubarkan Anak Buah Gibran Rakabuming

TMC Polda Metro Jaya

Pemerintah memperpanjang PPKM Level 4 di wilayah Jawa Bali hingga 10 Agustus. Sementara, di luar Jawa Bali PPKM Level 4 diperpanjang hingga 23 Agustus.

Selain Banten, Jawa Timur mengalami penurunan kasus aktif hingga 44,80 persen setelah sebelumnya mengalami kenaikan kasus 20 kali lipat dengan puncak kasus aktif pada 29 Juli 2021.

"Kenaikannya luar biasa karena jumlah kabupaten/kotanya banyak bisa jadi saat varian Delta menyebar meluas ke banyak daerah," ujarnya.

Dewi menambahkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mengalami penurunan kasus aktif hingga 20,79 persen dalam kurun waktu enam hari.

Terakhir, disusul Bali dengan penurunan kasus aktif hingga 7,04 persen dalam kurun waktu enam hari terakhir.

Angka kematian tinggi

Meskipun jumlah kasus aktif dan angka keterisian RS mengalami penurunan, namun kasus kematian akibat Covid-19 justru masih cukup tinggi.

Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, dalam 30 hari terakhir penambahan kasus kematian harian di atas 1.000 kasus per hari. Terhitung sejak 16 Juli sampai 14 Agustus 2021, kasus kematian di tingkat nasional yang dilaporkan pemerintah yaitu 46.174 jiwa.

Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kasus kematian hingga 14 Agustus 2021 yaitu 116.366 jiwa setelah ada penambahan 1.270 kasus kematian pada kemarin. Sebagai perbandingan, data perkembangan Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, kematian akibat Covid-19 di Indonesia pada 13 Agustus 2021 merupakan yang tertinggi di dunia.

Baca Juga: PPKM Level 4 di Jakarta Diperpanjang, Warga dengan Kondisi Ini Tidak Boleh Masuk Mal, Simak Aturan Lengkapnya

Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia pada Jumat (13/8/2021) yaitu 1.432 jiwa. Kemudian, disusul Brasil dengan 975 kematian, Rusia dengan 815 kematian, Meksiko dengan 727 kematian, dan Amerika Serikat dengan 620 kematian.

Menurut, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman, kematian akibat Covid-19 merupakan cerminan dari adanya persoalan sejak di level hulu hingga hilir.

Di tingkat hulu, risiko kematian akan meningkat seiring dengan kegagalan tes dan lacak yang menyebabkan kasus membesar dan keterlambatan isolasi atau perawatan.

Kemudian di tingkat hilir, menurut Dicky, hal ini juga bisa terjadi karena masalah di dalam perawatan, termasuk keterbatasan obat-obatan, oksigen, dan tenaga kesehatan.

Untuk Covid-19, salah satu yang khas adalah tingginya kebutuhan oksigen dan risiko kematian pasien akan membesar jika terlambat pasokannya.

Baca Juga: Benar-benar Bikin Ngakak, Ini 7 Foto Kocak Kucing Liar Saat PPKM Level 4, Imun Auto Naik

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya