Foto Detik-detik Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Ternyata Korbannya Tuna Wicara

Rabu, 28 Juli 2021 | 08:41
Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai banyak kecaman.

Fotokita.net - Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman. Terlebih lagi, korbannya ternyata seorang tuna wicara.

Peristiwa prajurit TNI AU menginjak kepala warga Papua terekam dalam sebuah video yang berdurasi1 menit 21 detik. Ketika diunggah di media sosial Twitter, video ini viral hingga menuai banyak kecaman dari publik.

Dalam video itu terlihat awalnya pria berkaus hitam keabu-abuan dan celana pendek motif abu-abu. Pria yang diketahui warga Papua itu terlibat cekcok dengan lelaki yang ada di depannya. Saking marahnya, pria itu sampai membuka kausnya.

Lalu, seorang laki-laki dengan topi berdiri di depan pria yang marah itu. Dia mencoba menahan warga Papua yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan.

Beberapa saat kemudian, datang dua prajurit TNI AU ke lokasi tersebut. Mereka langsung menanyakan penyebab keributan kepada pria yang telah membuka kausnya.

Warga Papua yang masih marah itu lalu dibawa menjauh dari lokasi keributan ke trotoar di tepi jalan. Kedua prajurit TNI AU itu tampak seperti anggota POM TNI jika melihat dari badge yang terpasang di lengan kirinya.

Baca Juga: Miris! PPKM Level 4 Diperpanjang, Laut Kepulauan Seribu Makin Penuh Sampah, Foto Buktinya Viral

Pria yang marah dan membuka kaus lalu dibuat tengkurap di atas trotoar. Salah satu personel TNI menindih bagian punggung dan memegang tangan pria tersebut. Sedangkan satu prajurit TNI lainnya terlihat menginjak kepala warga Papua yang marah itu. Foto detik-detik prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua dapat dilihat di artikel ini.

Video aksi prajurit TNI AU menginjak kepala warga Papua bergulir dengan cepat di media sosial Twitter. Video ini viral dan menyebar kemana-mana.

Atas peristiwa itu,Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo merespon cepat. Fadjar meminta maaf terkait aksi salah satu oknum TNI AU yang menginjak kepala warga Papua. Fadjar menyebut hal itu merupakan kesalahan anggotanya.

"Hal ini terjadi semata-mata memang karena kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga apalagi dari berupa perintah kedinasan," ujar Fadjar lewat sebuah video yang diunggah akun Twitter @_TNIAU seperti dilihat, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: 7 Foto Sederhana Jusuf Hamka, Pengusaha Muslim Tionghoa yang Curiga dengan Langkah Bisnis Keluarga Cendana

Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman.

Fadjar menyebut pihaknya akan mengevaluasi anggotanya. Dia berjanji akan menindak tegas pelaku penginjakan.

"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua khususnya warga di Merauke, khusus lagi kepada korban dan keluarganya," terang Fadjar.

Video permintaan maaf Fadjar juga sudah menyebar di media sosial. Namun, tetap saja masih banyak pihak merasa belum puas. Mereka menuntut prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua itu mendapat hukuman setimpal.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menyebut insiden itu terjadi di salah satu warung makan di Merauke pada Senin (26/7/2021). Saat itu, terjadi keributan antara seorang warga yang diduga mabuk tersebut dan pemilik warung makan.

"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung," kata Indan Gilang dalam keterangannya.

Baca Juga: Foto Meme Kocak Makan di Warteg 20 Menit Viral, Komentar Chef Arnold Bikin Netizen Lupakan PPKM

Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman.

Indan menyebut saat itulah oknum POM AU datang ke lokasi dan berupaya melerai warga yang mabuk itu dengan pemilik warung. Saat proses penahanan warga yang mabuk itulah terjadi tindakan menginjak kepala yang dilakukan oleh salah satu oknum TNI AU tersebut.

"Melibatkan dua anggota POM AU yang bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud Merauke," ucapnya.

Indan menjelaskan warga Papua itu diamankan lantaran sempat ribut saat dalam kondisi mabuk.

"Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung," kata Indan Gilang dalam keterangannya.

Indan menyebut saat itulah oknum POM AU datang ke lokasi dan berupaya melerai warga yang mabuk itu dengan pemilik warung. Saat proses penahanan warga yang mabuk itulah terjadi tindakan menginjak kepala yang dilakukan oleh salah satu oknum TNI AU tersebut.

Baca Juga: Terlambat ke RS, Ibunda Amanda Manopo Unggah Pesan Terakhir untuk Sang Putri, Foto Ini Jadi Buktinya

Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman.

"Melibatkan dua anggota POM AU yang bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud Merauke," ucapnya.

Indan memastikan kedua oknum TNI AU itu sudah ditahan oleh POM AU Lanud Merauke. Proses penyidikan terhadap keduanya, kata dia, juga masih berlangsung.

"Kedua oknum anggota Pomau Lanud Merauke, kini sudah ditahan dan dalam pengawasan Komandan Lanud Merauke. Proses penyidikan sedang dilakukan oleh Pomau Lanud Merauke. TNI AU tidak segan-segan menghukum sesuai tingkat kesalahannya," ujarnya.

TNI AU juga meminta maaf atas insiden akibat salah paham antara oknum POM AU dan warga.

"TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," ucapnya.

Belakangan diketahui, warga yang diinjak itu adalah seorang pria tuna wicara.

"Terkait hal tersebut info yang diterima yang bersangkutan tuna wicara," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah dilansir laman detik, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Fakta Ngeri Tentang Jamur Hitam Melalui Foto, Menyebar ke 5 Negara Ini Setelah Merebak di India

Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman.

Belum diketahui kondisi terkini warga yang diinjak kepalanya itu. Indan menyebut, warga tersebut sudah dipulangkan.

"Beberapa saat setelah kejadian, langsung dilepas," tuturnya.

Aksi prajurit TNI AU menginjak kepala seorang warga sipil Papua mendapat kecaman dari sejumlah organisasi pembela hak asasi manusia (HAM).

Direktur LBH Papua Emanuel Gobay mendesak pimpinan TNI AU untuk mencopot secara tidak hormat dua orang oknum TNI AU itu.

Emanuel mengatakan tindakan tegas diperlukan agar aparat keamanan tidak bertindak sewenang-wenang pada warga sipil. Ia meminta agar tindakan dua oknum TNI AU tersebut dibawa ke ranah hukum.

Menurutnya, peristiwa tersebut bisa dikenakan pemidanaan dengan disangkakan Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan terencana.

Baca Juga: Ikut Selamatkan Nyawa Ustaz Yusuf Mansur, Ini Foto Syeikh Baleid Penulis Mushaf Alquran Kerajaan Maroko

Twitter

Peristiwa prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga Papua viral di media sosial. Foto kejadian ini menuai beragam kecaman.

"Kami dengan tegas mengecam tindakan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh dua oknum TNI AU. Atas dasar itu kami minta pada atasannya agar memberikan sanksi yang tegas secara administrasi maka sebaiknya dua oknum itu dipecat secara tidak hormat," kata Emanuel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/7).

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus oknum anggota TNI AU itu ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Komnas HAM khususnya kantor perwakilan Papua sudah melaporkan kasus yang ada ke panglima TNI dan langsung direspons positif. Panglima TNI berjanji akan menindak tegas aparat tersebut karena perbuatannya tidak bisa dibenarkan," tutur Beka.

Beka mengatakan Komnas HAM akan mengikuti perkembangan kasus ini dan meminta proses hukum dijalankan secara terbuka sehingga bisa turut diawasi publik.

Sementara Tim Advokasi menyebut kejadian itu merupakan tindakan arogansi, rasisme, dan diskriminatif, serta mengusik rasa aman warga Papua.

Baca Juga: Unggah Foto Keluarga Akidi Tio, Hotman Paris Syok Berita Sumbangan Rp 2 Triliun Viral, Netizen Minta Sang Pengacara Lakukan Ini

"Kedua anggota Polisi Militer TNI-AU secara langsung telah mengusik hak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu sebagaimana diatur dalam Pasal 30 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM," kata Michael Himan, salah satu anggota Tim Advokasi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/7).

Michel mengatakan pihaknya mendesak Presiden Joko Widowo selaku Panglima tertinggi Militer untuk segera meminta maaf. Selain itu, Jokowi juga diminta memerintahkan untuk menindak tegas 2 anggota TNI-AU itu.

"Penjatuhan sanksi dan memecat kedua Anggota Polisi Militer maupun harus dilakukan secara transparan dan akuntabel sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik," ucapnya.

Sementara itu, akun Twitter milik jurnalis Papua sekaligus pemimpin redaksi Tabloid Jubi, Victor C Mambor, mendadak hilang beberapa jam selepas mengunggah rekaman video tentang tindakan dua anggota TNI AU itu.

Baca Juga: 7 Fakta Keluarga Akidi Tio yang Beri Sumbangan Rp 2 Triliun ke Warga Sumsel, Intip Fotonya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya