7 Foto Sederhana Jusuf Hamka, Pengusaha Muslim Tionghoa yang Curiga dengan Langkah Bisnis Keluarga Cendana

Selasa, 27 Juli 2021 | 20:40
Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Fotokita.net - Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial. Rupanya, mantan direktur utama perusahaan jalan tol ini sempat curiga dengan langkah bisnis keluarga Cendana.

Jusuf Hamka adalah ayah dari selebgram Fitria Yusuf, yang mengikuti jejaknya memeluk agama Islam.

Fitria Yusuf kini meneruskan kepemimpinan sang ayah menjadi CEO dari perusahaan jalan tolPT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Perusahaan ini sudah diidentikkan milik salah satu anggota keluarga Cendana, yaituSiti Hardijanti Rukmana atau biasa dipanggil Mbak Tutut.

Alasan Fitria Yusuf memeluk agama Islam tak lain karena mendapat hidayah dan terinspirasi dari Jusuf Hamka. Tidak ada paksaan Fitria Yusuf untuk mualaf.

Fitria Yusuf mulai masuk Islam pada 20 Maret 2020. Bertempat di Masjid Lautze Yayasan Haji Karim OEI di Sawah Besar, Jakarta Pusat.Dirinya mengucap syahadat didampingi oleh sang ayah Jusuf Hamka dan dituntun langsung oleh KH Zaitun Rasmin, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

Saat putri sulungnya mantap menjadi mualaf, Jusuf Hamka senang bukan kepalang. Dia membagikan peristiwa bersejarah itu melalui akun Instagram pribadinya, @jusufhamka yang sudah mendapat verifikasi.

Lantas siapa sebenarnya figur Jusuf Hamka? 7 foto sederhana pengusaha Muslim Tonghoa dapat kita lihat sembari membaca cerita pengalaman hidupnya yang menarik.

Baca Juga: 7 Foto Romantis Fitria Yusuf dengan Pria Iran, Putri Jusuf Hamka yang Memilih Agama Ayahnya Demi Cita-cita Ini

Lelaki yang semula bernama Josef Alun itu mengisahkan awal dirinya memeluk Islam dan mengenal Buya Hamka. Ulama sekaligus sastrawan itu yang membimbingnya membaca syahadat pada 1981, dan mengangkat sebagai anak ideologisnya.

Di masa muda, Jusuf Hamka pernah mengenyam pendidikan di sejumlah perguruan tinggi ternama. Tapi tak ada yang tuntas. Bukan karena kurang cerdas, cuma dia memang tak suka dengan formalitas. Meski tak punya ijazah formal, lelaki kelahiran Samarinda, Desember 1957 itu tidak pernah minder dalam bergaul.

Buktinya dia pernah dekat dengan Keluarga Cendana, menjadi anak ideologis ulama besar Prof Buya Hamka, dan sejak muda hingga kini berkarib dengan bos Artha Graha Tomy Winata (TW).

Di balik keberhasilannya, lelaki yang semula bernama Josef Alun itu mengungkapkan kisah masa lalunya sebelum berhasil menjadi pengusaha.

"Dulu saya jualan macam-macam. Es mambo, kacang, dan saya mimpi jadi tukang parkir. Karena kalau saya lewat di belakang Metro Pasar Baru itu banyak teman-teman saya yang kerja jadi tukang parkir dan mereka dapat Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per hari," jelas Jusuf.

Baca Juga: Bikin Penasaran Hotman Paris, Dokter Keluarga Akidi Tio Ungkap Bentuk Sumbangan Rp 2 Triliun Buat Warga Sumsel

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Kala itu, lanjutnya, uang Rp 10.000 merupakan nominal yang cukup besar. Ia pun membandingkan nominal tersebut dengan satu mangkok bakmie yang hanya seharga Rp 300.

"Kala itu harga bakmie cuman Rp 300. Kalau dapat Rp 10.000 per hari bisa nyimpen banyak. Mimpinya itu doang enggak ada yang lain," tegasnya.

Ia mengaku tidak berasal dari keluarga pengusaha. Jusuf Hamka lahir dari seorang ibu yang berprofesi menjadi guru dan ayah yang merupakan dosen. Namun, uang jajan yang diterimanya setiap hari tidaklah banyak. Dari situlah dia berinisiatif untuk berdagang.

"Zaman dulu anak kecil kan selalu ingin jajan lebih. Jadi dengan uang yang minim saya siasati dengan berjualan. Teman saya ada yang nawarin dagangan es mambo milik ibunya. Saya mau akhirnya saya jualin," Jusuf Hamka bercerita.

Jusuf Hamka mengatakan tidak pernah malu untuk berjualan atau berdagang pada zaman dulu hingga sekarang.

"Dulu enggak ada kata malu, sekarang juga enggak malu. Ada filosofi saya, gengsi makan biaya dan gengsi tidak ada biaya. Jadi buat apa kita malu-malu. Selama kita tidak mencuri dan menipu kenapa harus malu?" kata dia.

Baca Juga: Unggah Foto Keluarga Akidi Tio, Hotman Paris Syok Berita Sumbangan Rp 2 Triliun Viral, Netizen Minta Sang Pengacara Lakukan Ini

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Tak hanya itu, tambahnya, dirinya mengaku belajar banyak dari buku-buku untuk mencapai kesuksesan. Meski awalnya mengira buku demikian hanya hoaks, namun Jusuf Hamka mengaku dari buku tersebut pemikirannya akan kesuksesan lebih terbuka.

"Dulu saya kira buku-buku kayak gitu itu hoaks. Ternyata tidak, memang buku tentang bagaimana mencapai kekayaan, bagaimana menjadi orang sukses tidak semata-mata menjadikan kita orang sukses dalam waktu sekejap. Tapi buku itu mengajarkan kita pada sistematika pemikiran kita tentang kekayaan," jelasnya.

"My Word is my Bond. Jadi apa yang sudah saya katakan, itu merupakan janji dan harus saya penuhi," kata Jusuf Hamka dilansir detik, Senin (27/4/2020).

Prinsip itu pula yang dia ajarkan kepada tiga anaknya. Kalau tak bisa menepati, kata dia, hadapi dan ceritakan masalahnya. Sebab, sekali kita berdusta, seumur hidup tak akan ada orang yang mau percaya kepada kita.

Selain itu, Jusuf Hamka juga dikenal sebagai pengusaha yang gemar berderma. Kebiasaan itu kian intens di tengah wabah virus corona. Selain program nasi kuning yang sudah berjalan 2,5 tahun, dia juga membuat program sembako. Tak sepenuhnya gratis memang. Untuk mencegah orang-orang yang tak berhak ikut berebut dengan kaum papa, dia menjual sembako yang nilainya Rp 25 ribu seharga cuma Rp 5 ribu.

Baca Juga: 7 Fakta Keluarga Akidi Tio yang Beri Sumbangan Rp 2 Triliun ke Warga Sumsel, Intip Fotonya

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

"Biar pemerintah ngurusin wabahnya, kita ngurusin perutnya. Sebab menurut saya the hungry man will be the angry man," kata Ketua Muslim Tionghoa Indonesia (Musti) itu.

Selain berniat membangun dapur umum untuk masyarakat papa, Jusuf Hamka juga menyarankan kepada para pengusaha memperhatikan kebutuhan pangan warga di sekitar tempat tinggal mereka. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas akibat ada warga yang kesulitan mencari makan.

Ia juga dipercaya TW untuk mengawasi Rumah Sakit Lapangan di Ancol memeriksa dan menangani warga Jakarta yang terpapar virus corona. Rumah sakit ini dilengkapi sekitar 50 dokter, 150 tempat tidur, dan 40 ventilator.

"Pak Tommy ini seorang visioner dan sensitif betul. Sebelum wabah masuk ke Indonesia, dia sudah menyiapkan rumah sakit lapangan di Ancol," ujarnya.

Pada tahun 2013, Jusuf Hamka masih menjabat sebagaiDirektur Utama PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP). Perusahaan pengelola jalan tol itu sedang berusaha menyelesaikan masalah internal, mulai dari proses divestasi saham yang tidak wajar ke pihak asing hingga gosip penjualan saham Keluarga Cendana.

Baca Juga: Foto Meme Kocak Makan di Warteg 20 Menit Viral, Komentar Chef Arnold Bikin Netizen Lupakan PPKM

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Seperti dilansir pemberitaan Bisnis Indonesia pada 14 Juli 2013, manajemen Citra Marga akan menempuh jalur hukum untuk mengembalikan aset perseroan yang hilang pada saat pelepasan saham di Citra Metro Manila Tollways Corporation beberapa tahun lalu.

Permasalahan ini bermula ketika Citra Marga, yang menyertakan modal 21% saham di Citra Metro Manila, menjual saham secara bertahap hingga pada akhirnya 11% sahamnya dijual seharga US$3,25 juta kepada perusahaan Filipina San Miguel Corp pada 2010.

Padahal, menurut Jusuf Hamka, nilai penjualan 11% saham tersebut seharusnya lebih dari US$3,25 juta karena tidak lama setelah divestasi tersebut, saham tersebut dijual ke San Miguel dengan nilai tinggi.

Dia menjelaskan saham yang pernah dimiliki Citra Marga tersebut menjadi salah satu bagian saham yang dijual oleh pemegang kuasa saham CMNP yang ditunjuk Keluarga Cendana ke San Miguel senilai US$135 juta.

Sebagai gambaran, Citra Metro Manila adalah pengelola jalan tol di Manila, Filipina, yang dimiliki oleh Atlantic Aurum Inc, anak usaha Citra Grup Indonesia yang ketika itu mengumumkan akan menjual 29,5% sahamnya di Citra Marga.

Baca Juga: 7 Foto Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit, Netizen Sentil Luhut: Aduh Kegigit Lengkuas!

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Namun, Citra Grup Indonesia, yang sering diasosiasikan dengan salah satu anggota Keluarga Cendana yakni Siti Hardijanti Rukmana atau biasa dipanggil Mbak Tutut, membantah niat untuk menjual saham tesebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Citra Group Indonesia memutuskan untuk menghentikan investasinya di Citra Marga mengingat adanya permasalahan perbedaaan arah bisnis dan kebijakan lainnya.

Citra Grup akan melepas saham CMNP sebesar 29,5% ke beberapa investor strategis dalam waktu dekat ini dan memilih untuk fokus pada beberapa proyek jalan tol di Filipina dan beberapa kawasan lainnya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, perseroan menjelaskan informasi yang beredar tentang penjualan saham CMNP itu tidak benar dan diduga disebarkan oleh seseorang yang diberikan kuasa oleh Keluarga Cendana untuk mengelola kepemilikan saham di Citra Marga.

Baca Juga: PPKM Level 4 Artinya Ini, Berikut Penjelasan Lengkap Aturannya

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Manajemen Citra Marga enggan membeberkan siapa pemilik kuasa saham Keluarga Cendana tersebut. Pihaknya menuturkan aksi penyebaran informasi tersebut dilakukan tanpa sepengatahuan Mbak Tutut.

Misteri kisruh pemilik saham ini menjadi semakin menarik karena jumlah maupun melalui siapa kepemilikan saham Keluarga Cendana di Citra Marga tidak jelas. Namun, Jusuf menduga jumlah saham milik Mbak Tutut setidaknya mencapai 50% dari 29,5% saham yang akan dilepas tersebut.

Menurut laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2013, tiga pemegang saham mayoritas adalah Emirates Tarian Global Ventures SPC sebesar 9,09%, Pearl Hil Investment Ltd sebesar 6,51%, dan 8,66% dimiliki Standard Chartered Bank Securities and Trust. Adapun, sisanya 75,74% saham CMNP dikuasai oleh publik.

Perseroan masih akan terus menyelidiki permasalahan divestasi saham di Citra Metro Manila serta menyelesaikan kisruh ini. Bahkan, Jusuf berencana mengundurkan diri dari jabatannya sekarang untuk membentuk tim audit khusus guna mengejar aset perseroan yang hilang melalui divestasi tak wajar tersebut.

Niatnya tersebut akan disampaikan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan luar biasa pada Senin (15/72013). Sebelumnya, RUPS perseroan gagal dilaksanakan pada Senin (24/6/2013) karena tidak kuorum.

Baca Juga: Pedagang Ramai-ramai Kibarkan Bendera Putih Tanda Menyerah Saat PPKM Level 4, Ternyata Sejarahnya Bermula dari Sini

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

Instagram

Jusuf Hamka dikenal sebagai pengusaha Muslim Tionghoa yang sederhana. Foto aksi sosialnya tersebar di media sosial.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya