Fotokita.net - Pemilik warung pecel lele Malioboro, Yogyakarta sudah membuat heboh media sosial. Usai video curhat seorang wanita yang mengaku membayar harga pecel lele selangit viral, ketua forum pedagang dan Pemkot Yogyakarta melakukan investigasi. Ternyata begini status pemilik warung pecel lele Malioboro.
Seorang wanita yang baru-baru ini berlibur ke Malioboro membagikan pengalaman buruknya saat membeli makanan di kawasan wisata populer itu.
Melalui video yang direkamnya sendiri, wanita ini membagikan pengalaman pahitnyamelalui akun TikTok @aulroket.
Baca Juga: Viral Curhat Harga Pecel Lele Mahal di Lesehan Malioboro, Pedagang: Jangan Ngomongnya di Medsos
Di dalam video itu, wanita ini memutuskan mengisi perutnyadi salah satu warung lesehan pecel lele, yang banyak berjajar di pinggiran jalan Malioboro.
Sebelum memesan wanita ini sudah sempat menanyakan harga kepada penjual, namun ternyata tetap saja ia merasa terjebak.
Untuk pecel lele dipasang dengan harga Rp20 ribu sedangkan untuk nasi putih dibanderol dengan harga Rp7.000.
Banderol harga itu memang lebih mahal dari biasanya, wanita ini masih memaklumi karena paham sedang berada di kawasan wisata.
Namun hal yang mengejutkan wanita ini adalah harga Rp27 ribu itu tak termasuk lalapan dan sambal.
Wanita ini harus menambah Rp10 ribu untuk mendapatkannya, padahal ia merasa harusnya pecel lele, sambal dan lalapan sudah 1 paket.
Saat itu ia sudah duduk dan merasa lapar. Minuman pun sudah diantar sehingga ia merasa tak mungkin untuk membatalkan pesanan.
Secara keseluruhan wanita ini harus membayar Rp37 ribu belum termasuk minum hanya untuk nasi pecel lele.
Wanita ini merasa harga yang ia bayarkan sangat cukup untuk makan di restoran cepat saji.
Baca Juga: Meninggal Dunia Diduga Gegara Kecanduan Game Online, Siswi SMP Alami Gangguan Saraf

:quality(100)/photo/2021/05/27/a-maliboro2jpg-20210527074245.jpg)
Ilustrasi kawasan Malioboro. Usai video harga pecel lele selangit viral, ketua forum pedagang dan Pemkot Yogyakarta melakukan investigasi.
"Nggak tahu gue yang terjebak di satu tempat atau semuanya emang begini gue nggak tahu," ucap wanita ini dalam videonya.
Video ini pun menarik banyak perhatian warganet. Belasan ribu komentar memenuhi unggahan ini.
"Itu makanannya diimpor langsung dari Planet Pluto kak," komentar seorang warganet.
Baca Juga: Foto Terkini Nikita Mirzani Disorot, Netizen: Sumpah Kaya Angelina Jolie
Warganet lain ikut berkomentar. "Itu kejebak kak. Saya asli Jogja dan punya usaha makanan. Harga normal nasi, sambal, lalapan, dan lele kremes itu hanya Rp12 ribu di sini," ujar warganet ini.
"Rp37 ribu harusnya udah dapet makanan enak-enak apalagi di Jogja, udah bukan di pinggir jalan lagi," tulis warganet lainnya di kolom komentar.
Sementara itu, hanya dalam 1 hari usai diunggah, video telah viral dan sudah ditonton sebanyak lebih dari 1 juta kali di TikTok.
Setelah viral, forum pedagang Malioboro dan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan investigasi ke lapangan.
Mereka melakukan penelusuran untuk mendapatkan kejelasan hingga bisa membuat klarifikasi agar masalah itu tak menjadi citra buruk bagi penjual pecel lele Malioboro.
Usai digelar penelusuran, penjual pecel lele Malioboro yang viral harganya dikeluhkan wisatawan akhirnya terungkap.
Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!
Lokasi penjual itu berada di kawasan pertokoan selatan kantor DPRD DIY di Jalan Perwakilan atau sirip Malioboro, Yogyakarta.
Mantri Pamong Praja Kemantren Danurejan, Bambang Endro Wibowo, menjelaskan lokasi tempat makan yang viral itu tidak termasuk PKL. Sebab, berada di dalam pertokoan.
"Lebih tepatnya restoran. Makanya, saat ini kami masih koordinasikan dengan Dinas Pariwisata," ujar Bambang Endro, seperti dilansir detikcom, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga: Profil Suparman Nyompa, Hakim yang Ringankan Hukuman Habib Rizieq, Ternyata Pemilik Pesantren
Viral video berisi curhat seorang wisatawan tentang harga mahal untuk seporsi pecel lele di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
Bambang menjelaskan, dengan berada di persil pribadi, otomatis ancaman pencabutan izin tak bisa dilakukan. Hal tersebut menjadi ranah dari Dinas Pariwisata (Dispar) untuk melakukan pembinaan.
"Kalau restoran atau rumah makan, pembinaan di Dispar. Karena mereka termasuk penyelenggara pariwisata," jelas Bambang.
Bambang menegaskan, untuk kategori PKL adalah pedagang yang biasanya menempati trotoar atau tanah negara. Mereka harus mengantongi izin dari kemantren atau kecamatan.
"Tapi kalau persil pribadi, perizinannya sama seperti dengan yang lain. Biasa harus menempuh perizinan OSS (One Single Submission) yang menjadi ranah pemerintah pusat," sebut Bambang.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma, mengungkap warung yang viral itu merupakan pedagang baru.
Baca Juga: Foto Menakjubkan Gerhana Bulan Total, Ternyata Ini Faktanya Disebut Super Blood Moon
Viral video berisi curhat seorang wisatawan tentang harga mahal untuk seporsi pecel lele di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
"Oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan antara dua bulan yang lalu.
Karena pemilik lama yang jatuh perekonomiannya dikarenakan dampak COVID-19," kata Adi kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Kamis (27/5/2021).
Adi mengungkap pihaknya akan mendata ulang para pedagang yang berjualan di Jalan Perwakilan, Yogyakarta.
Baca Juga: Foto Ziarah Makam Ashraf Sinclair Disorot, BCL Cueki Doa Maia Estianty
"Dan kami akan adakan penyuluhan ketertiban untuk semua pedagang ada di Jalan Perwakilan," lanjut dia.
Menurutnya, video viral nuthuk harga ini menjadi pelajaran besar untuk para pedagang.
"Kami berharap untuk ke depan menjadi acuan kami untuk menjadi lebih baik dalam mengatur, menata, dan mengayomi demi Yogya Istimewa untuk semua," urai Adi.
Baca Juga: Beredar Potret Jadul Via Vallen di Atas Panggung, Penampilan Sang Biduan Bikin Pangling
(*)