Sama-sama Simpan Foto Cium Tangan SBY, Tabiat Asli 2 Mantan Panglima TNI Saat Diajak Kudeta AHY Dibongkar

Minggu, 07 Maret 2021 | 19:37
dok. Net

Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat mencium tangan mantan Ketua Umum Partai Demokrat SBY

Fotokita.net - Sama-sama simpan foto cium tangan SBY, tabiat asli 2 mantan Panglima TNI saat diajak kudeta AHY dibongkar.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dengan mekanisme Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan oleh para eks kader Demokrat dan dibantu pihak eksternal adalah ilegal dan inkonstitusional.

Baca Juga: Masih Ingat Buni Yani? Bikin Ahok Merana di Bui Karena Kasus Penistaan Agama, Begini Kabarnya Sekarang Usai Gabung Partai Amien Rais

Pasalnya, KLB yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara itu sama sekali tidak memenuhi syarat dilaksanakannya KLB sebagaimana diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

"Ada yang mengatakan bodong, abal-abal. Yang jelas terminologinya ilegal dan inkonstitusional. Mengapa? karena KLB ini tidak seusai dengan tidak berdasar pada konstitusi Partai Demokrat yang juga telah disahkan oleh pemerintah melalui Kemenkumham," kata AHY saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba, SBY Menyesal Pasang Badan Buat Moeldoko Saat Jadi Presiden, Foto Jadul Mantan Panglima TNI Jadi Sorotan

AHY mengatakan, Partai Demokrat memiliki AD/ART yang jelas dan konstitusional.

Dijelaskan AHY, syarat untuk menyelenggarakan KLB di Partai Demokrat harus setidaknya didukung dan disetujui oleh 2/3 DPD dan DPC.

Tidak cukup sampai di sana, AHY menyebut peserta KLB juga harus mendapatkan pertujuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Ketiga pasal tersebut sama sekali tidak dipenuhi oleh para peserta KLB ilegal tersebut," ujarnya.

"Artinya sekali lagi, KLB tersebut tidak memiliki dasar hukum Partai Demokrat yang sah," tandas AHY.

Baca Juga: Akui Sudah Terima Surat Soal Isu Kudeta Demokrat, Jokowi Malah Mantap Beri Jawaban Ini Buat Anak SBY

Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, foto lawasnya saat cium tangan SBY beredar di media sosial.

Kisruh di tubuh Partai Demokrat masih hangat dibicarakan.

Kepala Staf Presiden Moeldoko didapuk sebagai Ketua Umum Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Baca Juga: Tahta AHY Ingin Dikudeta Hingga Surati Jokowi, Aib Partai Demokrat Malah Terbongkar, Ada Apa?

Twitter

SBY merasa malu dan bersalah pernah beri jabatan penting kepada Moeldoko saat dirinya masih menjabat Presiden

Sontak Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun bereaksi.

Selama KLB Partaiberlangsung, jagat dunia maya khususnya di twitter sejak 3 Februari lalu, mengungah foto lawas ketika Moledoko mencium tangan SBY pada tahun 2013 silam.

Jika kini Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Demokrat di Sumut.

Baca Juga: Surat AHY ke Jokowi Belum Dibalas, Petinggi Demokrat Bongkar 5 Sosok yang Ingin Kudeta Partai SBY, Salah Satunya Koruptor Wisma Atlet

Namun dua hari lalu, terlihat Foto Moeldoko cium tangan Presiden SBY itu, diunggah oleh akun Twitter @UmarHSB75 dan telah mendapatkan 6.000 like dan 1.000 kali dicuit ulang.

"Apa kabar Mr Moledoko? masih ingat moment ini saat anda cium tangan SBY? Btw klu ketemu SBY apa anda berani tatap mata SBY?" tulis Gus Umar.

Melihat foto yang beredar ini Rocky Gerung, yang juga pengamat politik langsung tertawa.

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba, Foto Cium Tangan SBY Beredar, Sosok Ini Penasaran Respon Moeldoko Bila Berjumpa Mantan Bosnya

Dia menilai Moeldoko pasti dongkol melihat foto ini.

Dikutip dari akun twitternya Rocky Gerung berkata begini.

"Saya bisa bayangkan kegeraman pak Moedoko karena akhirnya seluruh foto beliau cium tangan SBY dimunculkan, itu aja udah bikin pusing kepala, dia pasti menyebut bahwa sialan dibuka lagi itu," cuit Gerung, 3 Februari 2021.

Baca Juga: Tolak Mentah-mentah Permintaan Militer Amerika, Jokowi Akhirnya Ungkap Sikap Indonesia Pada Konflik Laut China Selatan

Dalam postingannya Rocky Gerung menyinggung, bagaimana perang strategi antara SBY dan kubunya Jokowi pemerintah saat ini, serta Moedoko.

"Dan kalau dari sisi skor, kubu istana atau kubu Jokowi dan Megawati ini kan pak SBY sudah menunjukkan dia menang beberapa kali, ini menurut saya akan sangat menarik bagaimana cara pak Moeldoko juga pak Jokowi menghadapi pertempuran jangan panjang yang mungkin sedang disiapkan kubunya SBY," ujar Rocky Gerung.

Kini, faktanya Moeldoko benar-benar terpilih secara aklamsi dan menjadi Ketua Partai Demokrat.

Sementara itu,Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi seseorang untuk terlibat dalam upaya kudeta atau penggulingan inskonstitusional terhadap Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Patahkan Rekor Syahrini Soal Bayaran Jasa Hotman Paris, Inul Daratista Ternyata Rela Jualan Makanan Demi Bertahan Hidup Saat Pandemi

Hal itu disampaikan Gatot dalam sesi wawancara di kanal Youtube Bang Arief pada Jumat (5/3/2021), tepatnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) kubu kontra-AHY yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.

"Ada juga yang datang sama saya. Datang, 'Wuh, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu.

Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan', 'Bapak nanti pasti deh begini, begini'. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu," ujar Gatot dilansir dari video di akun Instagram miliknya, @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3/2021).

Setelah mendengar tawaran tersebut, mantan Panglima TNI itu justru langsung mengingat sosok Presiden ke-6 sekaligus Ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Bikin SBY Elus Dada Saat Lihat Tingkahnya, Rocky Gerung Ngakak Begitu Tahu Foto Moeldoko Cium Tangan Mantan Bosnya Viral: Sial Dibuka Lagi!

"Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, 'Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu.

Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu," kata Gatot.

"Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'. Karena saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan.

'Laksanakan tugas dengan profesional. Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja, selamat'. Beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan lainnya lagi," sambung Gatot.

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba, SBY Menyesal Pasang Badan Buat Moeldoko Saat Jadi Presiden, Foto Jadul Mantan Panglima TNI Jadi Sorotan

Istimewa

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ketika mencium tangan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Gatot mengakui, bahwa SBY merupakan presiden yang telah membantunya meraih prestasi di dunia kemiliteran. Berkat jasa besar SBY itu lah yang membuat Gatot tanpa berpikir dua kali langsung menolak tawaran kudeta terhadap AHY.

"Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh dua Presiden. Satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Joko Widodo, kan gitu. Terus saya membalasnya dengan mencongkel (kudeta) anaknya," imbuh Gatot.

Sebagaimana diketahui, Demokrat belakangan ini tengah dilanda berbagai polemik. Puncaknya adalah terselenggaranya KLB kubu kontra-AHY yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Diblokir Usai Dituding Curangi Gamer Catur Dunia, Ini Sosok Pecatur Indonesia yang Punya Prestasi Mentereng

Di mana KLB tersebut menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Pamer Foto dengan Outfit Terbuka, Ternyata Anak Gadis Mayangsari Diminta Lakukan Ini Agar Diakui Jadi Penerus Trah Cendana

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya