Fotokita.net - Hore! Bukan lagi sembako, bansos tunai Rp 300 ribu cair mulai Januari 2021, ini alasannya.
Pemerintah menyiapkan Rp 12 triliun untuk perpanjangan program bansos tunai pada 2021. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Sosial, Muhadjir Effendy, mengatakan program BST akan berjalan sampai semester pertama di tahun 2021 atau selama 6 bulan lamanya.
Rencananya, kata Muhadjir, BST tersebut akan diberikan mulai Januari hingga Juni 2021.
Baca Juga: Ikuti Perintah Megawati, Begini Nasib Bansos Covid-19 Usai Risma Ditunjuk Jadi Menteri Sosial
"Bansos ini tetap dilakukan paling tidak sampai semester pertama,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, untuk menyaklurkan BST tersebut, pihaknya membuka opsi bekerja sama denhan PT Pos Indonesia (Persero).
Sebab, tidak semua calon penerima bantuan memiliki rekening bank.
Untuk bansos di Ibu Kota, kata Muhadjir, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk teknis penyalurannya.
Sementara untuk bansos di luar Jabodetabek, Muhadjir menambahkan, pihaknya masih menggunakan skema awal, yakni bansos reguler dan jaring pengaman sosial Covid-19.
Hal tersebut meliputi program kartu sembako atau bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI memperpanjang program bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 300 ribu pada 2021.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan yang belum menerima Bansos.
Program ini dilakukan untuk meringankan beban keluarga selama masa pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
Bantuan juga diberikan kepada keluarga anggota PKH yang Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI, Asep Sasa Purnama, mengatakan bansos sebesar Rp 300 ribu merupakan upaya mendukung pemulihan ekonomi.
"Bansos Rp 300 ribu diharapkan tepat sasaran, waktu, dan sesuai target dalam mendukung pemulihan ekonomi dan ketahanan ekonomi secara nasional," kata Asep dikutip dari situs Kemensos, pada Senin 21 Desember 2020.
Lantas, bagaimana untuk mendapatkan bantuan sosial sebesar Rp 300 ribu tersebut?
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Masuk ke login dtks.kemensos.go.id KLIK DI SINI
- Lalu pilih ID Kepesertaan DTKS
- Ketik nomor kepesertaan ID dalam DTKS
- Masukkan nama sesuai ID
- Klik cari untuk menyesuaikan ID dan nama yang diinput
- Jika terdapat dalam database, akan ada keterangan
Kepala Bidang Penanggulangan Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota Bekasi, Yeni Suharyani, menjelaskan bantuan sosial tunai (BST) sedianya akan dicairkan pada Januari 2021.
"Untuk realisasi BST warga Kota Bekasi, akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang berupa uang tunai Rp 300.000 per KK," ungkap Yeni saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/2020).
BST akan disalurkan kepada 197.380 keluarga (KK) di Kota Bekasi. Bantuan tunai itu akan diberikan setiap bulan selama empat bulan.
"Direncanakan empat bulan ke depan dahulu, kemudian akan ada evaluasi per tiga bulan yang dilakukan pemerintah pusat," katanya.
Yeni menerangkan bahwa pemberian BST sepenuhnya merupakan keputusan pemerintah pusat. Ia mengaku tak mengetahui pertimbangan diubahnya bentuk bansos dari yang awalnya sembako menjadi uang tunai.
"Itu kebijakan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial," tutur Yeni.
Proses pelaksanaan dan penyalurannya pun bakal diatur Kemensos. Dinas Sosial Kota Bekasi hanya berperan untuk memberikan data masyarakat yang berhak menerima.
"Sistem penyaluran pun pusat yang mengatur. Saat ini baru ada informasi usulan data saja, terkait sistem untuk penyaluran belum diinformasikan," katanya.
Baca Juga: Tunjangan Paling Rendah Rp 5,3 Juta, Ini Alasan Kenapa Gaji PNS Pajak Paling Tinggi di Indonesia
Kepala Seksi Data Bidang Penanggulangan Masyarakat Miskin Dinas Sosial Kota Bekasi, Tentrem, mengatakan jumlah penerima bantuan sosial ( bansos ) kerap berbeda.
Menurut Tentrem, pihaknya telah menyalurkan bansos Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak 12 kali tahun ini.
Jumlah penerima bansos berbeda-beda dikarenakan terdapat proses validasi ulang yang dilakukan pada periode Agustus hingga November.
"Tahap satu sampai delapan, total penerima sejumlah 197.180 KK, itu dari bulan April sampai September. Kemudian, di Agustus ada verifikasi ulang," kata Tentrem saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/2020).
Verifikasi dilakukan pada Agustus hingga November, pada September 2020 lalu, pihaknya mengusulkan sebanyak 172.871 KK.
"Namun, pemerintah pusat hanya mengabulkan sebanyak 163.832 KK saja," ungkapnya.
Dalam proses verifikasi ulang tersebut, terdapat kelurahan yang terlambat memberikan data sehingga pihaknya kembali harus melakukan pengajuan kembali.
"Kelurahan Kotabaru saat verifikasi tidak mengirimkan, makanya tertinggal. Lalu dikirim ulang datanya. Usulan dari 3.273 yang turun 2.946 KK," kata Tentrem.
Sehingga, jika digabungkan total penerima bansos presiden pada Desember 2020 untuk warga Kota Bekasi sebanyak 166.778 KK.
(*)