Fotokita.net - Ikuti perintah Megawati, begini nasib bansos Covid-19 usai Risma ditunjuk jadi Menteri Sosial.
Presiden Joko Widodo menunjuk Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Maju.
Kepastian ini disampaikan dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
"Saya kira kita tahu semuanya beliau adalah walikota Surabaya ya. Dan saat ini Bu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial," ujar Jokowi.
Wali Kota Surabaya dua periode Tri Rismaharini menggantikan Juliari Batubara di posisi Menteri Sosial.
Sebelum resmi ditunjuk oleh Presiden Jokowi, Risma pernah menyampaikan rencananya setelah purnatugas sebagai wali kota.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut ternyata sempat berencana hendak menjalankan bisnis hingga mengajar di perguruan tinggi.
Pada Mei 2020, Risma berpamitan kepada warga Surabaya saat perayaan hari jadi ke-727 Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).
Saat itu, Risma masih belum memikirkan apa yang akan dilakukannya setelah tak lagi menjabat.
Ketika ditanya oleh awak media, Risma saat itu menjawab masih berfokus pada penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Disebut Dapat Tawaran Jadi Anak Buah Jokowi, Ternyata Risma Malah Incar Jabatan Ini
"Aku juga belum tahu (ke mana setelah purnatugas). Mungkin nanti kurang satu bulan baru tak pikir," tutur Risma saat momentum hari jadi Kota Surabaya.
Namun, dalam kesempatan tersebut, Risma telah menyampaikan kata pamitan.
"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota.
Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," kata dia.

:quality(100)/photo/2020/06/29/3030356336.jpg)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sujud di depan dokter, Senin (29/6/2020)
Awal Desember 2020, Risma menyampaikan rencananya setelah pensiun dari jabatannya sebagai wali kota Surabaya.
Risma menyebut, akan berbisnis dan mengajar. Rencana itu, kata dia, tak ada kaitannya dengan politik.
"Pertama, saya akan coba berbisnis, kedua ada beberapa perguruan tinggi yang meminta saya menjadi pengajar," ujar dia usai melakukan pencoblosan di TPS 001, Wiyung, Surabaya, Rabu (9/12/2020).
Saat itu, Risma mengatakan, akan mencoba menekuni beberapa peluang usaha.
"Bikin usaha, ya macam-macam, namanya juga usaha. Apa saja pokoknya bisa saya ambil," kata dia.
Ketika ditanya, keinginan berangkat ke Jakarta, Risma membalas dengan guyonan.
"Gimana maksudnya? Apa aku coba jualan di Jakarta, gitu ta?" kata dia sambil tertawa.
Setelah Juliari P Batubara tersandung kasus korupsi bansos, sejumlah nama pun mencuat dan dikabarkan menjadi pengganti Mensos.
Salah satu nama yang muncul adalah nama Risma. Pada Senin (14/12/2020), Risma mengaku, belum mendapatkan tawaran secara resmi.
Tetapi jika tawaran tersebut datang, ia akan melaksanakan shalat istikharah atau meminta petunjuk.
"Nanti dilihat dulu, istikharah, bisa apa tidak? Nanti iya iya tapi ternyata tidak bisa gimana," kata Risma, melansir Antara, Senin (14/12/2020).
Ia pun memilih menyerahkan keputusan pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Nanti saya ikut Bu Mega saja," ujar Risma. Pada Selasa, 22 Desember 2020, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Risma sebagai menteri sosial.
"Saya kira kita tahu semuanya beliau adalah walikota Surabaya ya. Dan saat ini Bu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Selasa (22/12/2020).
Bantuan sosial (Bansos) Covid-19 menjadi satu dari sejumlah hal yang akan segera dibenahi Tri Rismaharini setelah dirinya menjabat Menteri Sosial RI.
Seperti diketahui, Tri Rismaharini adalah satu dari enam menteri baru yang diumumkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) Selasa (22/12/2020) kemarin dan bakal dilantik pada Rabu (23/12/2020) hari ini.
Menggantikan Juliari Batubara, menteri sebelumnya yang terseret kasus rasuah, Risma sudah menyiapkan beberapa langkah yang akan ia lakukan.
Risma mengaku, langkah yang paling pertama ia lakukan adalah pembenahan data penerima bantuan sosial (bansos).
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi adanya kesalahan.
"Gimana data itu bisa kesalahan dan error-nya rendah. Itu yang pertama, karena geraknya melalui data," kata Risma melalui sambungan video call, Selasa (22/12/2020).
Di samping itu, Risma mengutarakan, Presiden Jokowi juga menginstruksikan bahwa penyerahan bantuan sosial nantinya akan menggunakan sistem transfer ke rekening masing-masing penerima.
"Presiden tadi menyampaikan tidak ada lagi pakai bentuk tunai-tunai begitu, jadi modelnya sudah transfer-transfer gitu," ujar Risma.
Selain itu, Risma sudah memiliki ancang-ancang untuk melakukan pemberdayaan kepada para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Caranya adalah dengan mengekstraksi program yang telah ia lakukan selama sepuluh tahun menjabat sebagai wali kota Surabaya.
"Jadi (masyarakat) bukan hanya menerima bantuan, tapi kita ajarkan mereka berdaya, kayak (program) Pahlawan Ekonomi, Kampung Anak Negeri," tutur Risma.
Sebab, Risma mengaku bahwa Jokowi sendiri mendukung program yang bakal ia kerjakan selama mengemban jabatan sebagai Mensos.
"Kata Pak Presiden, 'enggak apa-apa Bu Risma, Bu Risma kan sudah pengalaman di Surabaya jadi wali kota'," kata Risma menirukan ucapan Jokowi.
Tak hanya itu, Risma berujar, untuk memperlancar upayanya melakukan pemberdayaan sosial, ia mengaku siap menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Kan bisa caranya. Nanti aku kerja sama dengan perguruan tinggi di daerah masing-masing, jadi misalkan kalau di Papua dengan Universitas Cendrawasih. Nanti monitoring dan evaluasinya bisa terjaga, sehingga outputnya bisa kelihatan, bisa terukur," tutur Risma.
(Tribunnews.com/Kompas.com)