Disebut Gagal Jadi Pemenang, Jagoan Risma Malah Menang Telak di Kandang Lawan, Ini Hasil Hitung Cepat Pilkada Surabaya 2020

Rabu, 09 Desember 2020 | 17:38
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq

Eri Cahyadi (kiri) dan Armuji saat deklarasi pencalonannya di Pilkada Surabaya 2020. Hasil sementara pasangan Eri-Armuji unggul sementara

Fotokita.net - Disebut gagal jadi pemenang, jagoan Risma malah menang telak di kandang lawan, ini hasil hitung cepat Pilkada Surabaya.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Baca Juga: Ashanty Girang Dapat Kado Tas Ratusan Juta dari Aurel, Menkeu Sri Mulyani Mendadak Sentil Para Youtuber: Jangan Lupa Bayar Pajak!

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Baca Juga: Tangan Kanan Jokowi Minta KPK Lakukan Ini Saat Periksa Edhy Prabowo, Firli Bahuri Angkat Suara Hingga Dapat Dukungan Penuh dari Sosok Penting Ini

Pilkada Kota Surabaya memang menyita perhatian karena beberapa kepala daerah menyatakan dukungannya kepada calon yang diusung PDIP.

Hal itu berkenaan dengan dugaan pelanggaran netralitas, sehingga pihak lawan melaporkan kepada Bawaslu.

Netralitas kepala daerah dan aparatur negara sebenarnya telah diatur dalam pasal 71 ayat (1) dan ayat (3) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Pasal 71 ayat (3) UU Pilkada melarang kepala daerah untuk menggunakan kewenangan, program, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon, baik di daerah sendiri maupun di daerah lain, dalam waktu 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.

Baca Juga: Bukan Hanya Acara Maulid Nabi dan Nikahan Putrinya, Ternyata Polisi Periksa Habib Rizieq Karena 2 Kasus Ini, Luka Lama Diungkit Lagi?

Di sisi lain, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember berjalan aman dan lancar.

Sebab, pengamanan yang dilakukan Polri dan TNI cukup maksimal dan efektif.

"Potensi konflik dikhawatirkan hanya akan terjadi di beberapa wilayah di Papua."

Baca Juga: NIkmati Hidup Mewah Hingga Terancam Diusir dari Jerman, Raja Thailand Kembali Jadi Sorotan Usai Foto-foto Syur Sang Selir Cantik Bocor ke Publik

"Sementara jumlah golput dalam Pilkada 2020 ini diperkirakan mencapai 30 hingga 40 persen," kata Neta kepada Wartakotalive, Selasa (1/12/2020).

Dari pemantauan IPW, sebagian besar petahana, katanya, diprediksi akan memenangkan Pilkada 2020, dengan perolehan suara di atas 55 persen.

Baca Juga: Sengaja Sindir Habib Rizieq? Wapres Ma'ruf Amin Sebut Belum Ada Orang yang Mampu Jadi Imam Umat Islam Indonesia

"Sementara jagonya PDIP di Kota Medan dan Surabaya diprediksi akan menderita kekalahan, dengan perolehan suara hanya 30 hingga 40 persen," ulasnya.

Sempat diprediksi bakal tumbang di Pilkada Surabaya 2020, bagaimana kabar paslon yang diusung PDI Perjuangan?

Jagoan Tri Rismaharini, pasangan nomor 1 Eri Cahyadi-Armuji ( Eri-Armuji) dipastikan menang versi hasil quick count lembaga survei, Rabu (9/12/2020), pukul 15.40 WIB.

Dari 3 lembaga survei, selisih suara hasil Pilwali Surabaya 2020 versi quick count ini pasangan Eri-Armuji unggul terpaut dan dua digit.

Misal, mengutip tayangan Kompas TV (grup SURYA.co.id), hasil quick count Pilwali Surabaya 2020 yang dikeluarkan Poltracking, Eri Cahyadi-Armuji unggul 57,37 persen, sedangkan paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman ( MA-Mujiaman) mendapat 42,63 persen.

Baca Juga: Menantu Jokowi Ungguli Petahana di Pilwakot Medan, Ini Link dan Cara Tahu Hasil Hitung Cepat Pilkada 2020

Sampel yang masuk 96 persen.

Sedangkan hasil quick count Populi Center, Eri -Armuji 56,19 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 43,81 persen.

Sampel masuk 84,40 persen.

Adapun hasil hitung cepat Charta Politica, Eri-Armuji 56,02 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 43,98 persen.

Sampel masuk 61 persen.

Baca Juga: Selalu Tampil Sederhana di Depan Kamera, Selvi Ananda Buka Suara Usai Anak Jokowi Diprediksi Menang Telak di Pilkada Solo 2020

Ajang Pilwali Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan ini akan melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin - Mujiaman yang diusung delapan partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.

Eri-Armuji menang di TPS Machfud Arifin.

Baca Juga: Cuma Didukung 2 Partai Politik, Petahana Pilkada Medan Disebut Sukses Bikin Menantu Jokowi Pulang ke Solo, Ini Hitungannya

Sementara itu, ini rekapitulasi suara di TPS 25 Jl WR Supratman, Surabaya yang dipakai mencoblos calon walikota Machfud Arifin.

Ternyata di TPS ini, suara pasangan Machfud Arifin-Mujiaman kalah jauh dari pasangan Eri Chayadi-Armuji.

Di TPS ini, Eri-Armuji mendapat 108 suara.

Sementara Paslon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) meraih dukungan 20 suara.

"Ada jumlah satu suara tidak sah karena Sobek," kata Ketua KPPS TPS 25 Khairani usai rekapitulasi suara.

Baca Juga: Dibenci Seluruh Anggota DPRD Hingga Dimakzulkan, Bupati Jember Malah Disebut Bakal Sukses di Pilkada 2020 Karena Keputusan Terbaru Mahkamah Agung

Dari jumlah pemilih tetap di TPS ini sebanyak 306 suara.

Yang datang ke TPS menggunakan hak pilihnya sebanyak 129.

Hasil Quick Count Unggulkan Eri-Armuji

Inilah update quick count Pilwali Surabaya Rabu (9/12/2020) hingga pukul 14.15 WIB.

Sebanyak tiga lembaga survei mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count sementara untuk Pilkada Surabaya, Rabu (9/12/2020), pukul 14.41 WIB.

Mengutip tayangan Kompas TV, hasil hitung cepat sementara yang dikeluarkan Poltracking , pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji 57,06 persen, paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman 42,94 persen.

Baca Juga: Hasil Otopsi 6 Jenazah Pengawal Habib Rizieq Ditemukan Luka Tak Wajar, FPI Berharap Bantuan Lembaga Ini Usai Bentrokan Berdarah di Jalan Tol

Sampel yang masuk 71 persen.

Sedangkan hasil quick count Populi Center, Eri -Armuji 55,28 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 44,72 persen.

Sampel masuk 34,80 persen.

Adapun hasil hitung cepat Charta politica, Eri-Armuji 56,84 persen, Machfud Arifin-Mujiaman 43,16 persen.

Sampel masuk 23,33 persen.

Pilwali Surabaya diikuti dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

Pasangan nomor urut 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung partai tunggal PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca Juga: Tampak Kompak Pimpin Indonesia, Jusuf Kalla Blak-blakan Punya Pendapat Berbeda dengan Jokowi, Nama Ahok Ikut Disinggung

Pasangan ini akan melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin - Mujiaman yang diusung delapan partai koalisi yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, dan Gerindra.

Eri Cahyadi Optimis

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi mengaku tak tegang jelang pemungutan suara Pilwali Surabaya 2020, Rabu (9/12/2020).

Bertemu awak media, ia tersenyum sembari melambaikan tangan.

Bertemu awak media, Eri Cahyadi menjelaskan rahasianya untuk tetap tenang.

"Bagi kami, (jabatan) Wali Kota itu tugas atau amanah. Sehingga, tidak boleh dikejar, tidak boleh dicari," kata Eri.

Baca Juga: Dituding Terima Uang Ilegal Saat Tinggal di Arab Saudi, Rahasia Habib Rizieq Dibongkar Mahfud MD: 'Ada Intervensi Amerika?'

"Kami menjalankan ikhtiar setelah mendapat rekomendasi (partai) turun. Kami tidak boleh lari namun harus menjalankan amanah yang diberikan," kata Eri.

Sesaat sebelum berangkat ke TPS, Eri juga sempat sungkem ke kedua orangtuanya, Ibunda Eri, Mas Ayu Esa Aisyah dan Ayahnya, Urip Suwondo. Eri didoakan agar terpilih.

Menanggapi hal ini, Eri pun kian optimis. "Memang sejak kecil, saya selalu meminta izin kepada orang tua," kata Eri.

Baca Juga: Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Penjelasan Terbaru Kemenpan RB dan Rincian Gaji PNS 2020

"Bagi kami, ridhonya orang tua, ridho-Nya Allah. Ketika orang tua bilang agar kami berangkat, kami berangkat," katanya.

Ia menambahkan, orangtuanya juga banyak memberikan nasehat dalam pencalonannya.

"Umi berpesan, sejahterakan warga Surabaya. Ketika Umi mengizinkan kami, maka optimistis untuk berangkat," katanya.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya