Akhirnya Muncul Usai Didesak Netizen, Jokowi Kutuk Pembantaian 1 Keluarga di Sigi Hingga Perintahkan Panglima Kirim Pasukan Paling Elite TNI

Selasa, 01 Desember 2020 | 10:22
Tribunnews.com

Koopssusgab

Fotokita.net - Akhirnya muncul usai didesak netizen, Jokowi kutuk pembantaian 1 keluarga di Sigi hingga perintahkan Panglima kirim pasukan paling elite TNI.

Pembantaian 1 keluarga di Sigi Sulawesi Tengah, kembali trending twitter.

Pernyataan dari Presiden Jokowi terhadap peristiwa keji tersebut akhirnya keluar.

Presiden Jokowi banyak membuat thread dengan tiga buah pernyataan.

"Saya mengutuk keras tindakan teror di luar batas kemanusiaan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Buru Teroris MIT Ali Kalora yang Renggut 4 Warga Desa, Ini Kehebatan Pasukan Paling Elite TNI, Kebanggaan Panglima Hadi Tjahjanto: Keberhasilan Operasi Dekati 100 Persen

Tindakan biadab itu jelas bertujuan untuk provokasi dan merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa." Demikian @Jokowi

"Saya telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku teror itu hingga ke akar-akarnya. Pada kesempatan ini saya menyampaikan dukacita mendalam bagi keluarga korban. Pemerintah akan memberikan santunan bagi keluarga mereka yang ditinggalkan."

"Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk tenang dan tetap menjaga persatuan sambil meningkatkan kewaspadaan. Dalam kondisi saat ini, semua elemen masyarakat harus bersatu melawan terorisme. Tak ada satupun tempat di Tanah Air bagi tindak terorisme."

Baca Juga: Bukan Hanya Acara Maulid Nabi dan Nikahan Putrinya, Ternyata Polisi Periksa Habib Rizieq Karena 2 Kasus Ini, Luka Lama Diungkit Lagi?

Presiden memberikan ucapan dukacita atas peristiwa yang merenggut korban jiwa tersebut.

Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban. Ini adalah tragedi kemanusiaan dan Pemerintah akan memberikan santunan kepada mereka yang ditinggalkan," ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Disebut Tak Konsisten Usai Ancam Geruduk Rumah Nikita Mirzani, Ustaz Maaher At-Thuwailibi Mendadak Jadi Sorotan Karena Bikin Ini di TikTok

Pengakuan Warga

Pembunuhan satu keluarga di Sigi kembali trending, pelaku diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Salah satu yang populer dalam trending kali ini adalah wawancara dengan warga di lokasi kejadian.

Salah satunya dibagikan akun twitter @TwitPalu dimana seorang saksi hidup menceritakan cara pembunuh korban di Sigi dengan kejinya.

Ia menggambarkan bagaimana detik-detik para pembunuh membantai korbannya.

Diantaranya dengan menyuruh berjongkok, menepuk pundak, pegang kepala, lalu ditebas lehernya menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: Tanpa Bermaksud Dahului Takdir, Paranormal Kejawen Ini Singgung Pergantian Presiden Hingga Bikin Rezeki Makin Susah di Tahun Depan, Politik Tambah Panas?

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan, tindakan tegas akan menjadi respons pemerintah dalam menyikapi kasus ini.

"Jadi pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu, melalui tim atau Satgas Operasi Tinombala, para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap satu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi," ujar Mahfud dikutip dari kanal Youtube Kemenko Polhukam, Minggu (29/11/2020).

Namun netizen meminta Jokowi yang merespon langsung peristiwa pembunuhan 1 keluarga di Sigi.

Baca Juga: Bikin Bima Arya Meradang, Dirut RS UMMI Angkat Suara Usai Habib Rizieq Disebut Kabur Lewat Pintu Belakang Rumah Sakit

Seperti disampaikan akun @kurawa

Pak @jokowi ini banyak netizen yang menuntut bapak utk memberikan pernyataan dan mengutuk kasus pembantaian di Sigi. Tinggal ngomong aja sebentar pak ..ini jauh lebih sadis dibanding kasus Prancis loh.. kalo level jubir dan menko percuma pak

Salah seorang pengikutnya pun menduga.

@lusman_tupang: Mungkin Pak Presiden @jokowi gak mau statement supaya kasus ini konsumsi domestik saja, karena kalau komen beliau didengar sampai luar negri maka Indonesia dianggap tidak aman dan bisa merusak reputasi. Tapi kasus ini mmg ujian bagi Densus 88 dan Polri-TNI agar bisa jamin keamanan.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Imam Besar FPI Pergi Lewat Pintu Gudang Rumah Sakit, Dirut RS UMMI Cuci Tangan Habib Rizieq Pulang Duluan

Facebook/Moeldoko
Facebook/Moeldoko

koopssusgab

Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memerintahkan personelnya menembak mati anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) bila melawan.

Kelompok pimpinan Ali Kalora tersebut diduga menjadi dalang di balik pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020).

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Tangan Kanan Jokowi Minta KPK Lakukan Ini Saat Periksa Edhy Prabowo, Firli Bahuri Angkat Suara Hingga Dapat Dukungan Penuh dari Sosok Penting Ini

Menurut Idham, negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang sudah melakukan aksi teror kepada masyarakat apapun alasannya.

Saat ini, kelompok tersebut masih diburu oleh personel TNI-Polri. Polri mengerahkan Satgas Tinombala.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga disebut telah menerjunkan pasukan TNI untuk turut memburu Ali Kalora cs.

“Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” ucap Idham.

Terjadi pembunuhan terhadap empat orang warga di Dusun lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 10.30 Wita.

Baca Juga: Disentil Soal Kerumunan Saat Daftar Pilkada Usai Habib Rizieq Dipanggil Polisi, Anak Jokowi Balas Komentar Menohok: Saya Siap Dihukum!

Atas kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo mengaku telah memerintahkan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis untuk mengusut jaringan pelaku.

Kapolri beserta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah diperintah Jokowi untuk meningkatkan kewaspadaan pasca peristiwa ini.

"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan," ucap dia. Jokowi pun menyampaikan dukacita yang mendalam kepada korban dalam tragedi kemanusiaan ini.

Baca Juga: Akui Datangi Acara Maulid Nabi yang Dihadiri Habib Rizieq, Wagub DKI Ahmad Riza Patria Positif Covid-19, Sosok Ini Jadi Sumber Penularannya

Pemerintah, kata dia, bakal memberikan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun demikian, Jokowi meminta masyarakat tetap tenang dan bersama-sama melawan terorisme.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan akan mengirim pasukan khusus ke Sigi, Sulawesi Tengah, untuk membantu Polri menangkap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Pemberangkatan pasukan khusus TNI dilakukan melalui bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada hari Selasa (1/12/20) pagi.

"Akan menindak tegas atas pelaku yang dilaksanakan oleh MIT. Dalam hal ini TNI akan mendukung Polri. Besok pagi akan diberangkatkan pasukan khusus dari Halim menuju ke Palu dan ditugaskan di Poso untuk memperkuat pasuan yang sudah ada sebelumnya di Poso," ujar Panglima.

Baca Juga: Sang Wakil Positif Corona, Ini Rahasia Anies Baswedan Tetap Bugar Meski Ketemu Banyak Orang, Termasuk Habib Rizieq

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga berharap agak kelompok teroris Ali Kalora segera ditangkap agar dapat memberikan rasa aman bagi warga Sigi dan sekitarnya.

"Sehingga apa yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus dikejar dan sampai dapat, akan kami laksanakan," lanjut Hadi.

Panglima TNI juga meminta restu dari masyarakat agar tugas dan misi yang dilaksanakan dapat berhasil.

"Saya mohon doanya agar operasi ini bisa berjalan dengan lancar.

Dukungan-dukungan untuk operasi ini sudah kita kirim secara bertahap.

Dengan dukungan operasi tersebut, saya yakin kelompok MIT yang melakukan kejahatan terhadap rakyat yang tidak berdosa, segera tertangkap," tutup Panglima.

Baca Juga: Dituding Bekas Anak Buah Usai Heboh Kasus Habib Rizieq, SBY Buka Suara ke Publik, Mantan Presiden RI Singgung Main Api dalam Politik

Seperti diketahui, padaSelasa (30/7/2019) dalam upacara yang dilaksanakan di Markas Besar TNI,Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi mengenalkan pasukan elit baru Komando Operasi Khusus(Koopssus TNI).

Upacara peresmianKoopssus TNIdipimpin oleh Panglima TNIMarsekal Hadi Tjahjanto.

Koopsus tergabung dari prajurit TNI yang sebelumnya berasal dari satuan elite di tiap matra Angkatan, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Baca Juga: Pemicu Demo Berujung Rusuh Disebut Bukan Berasal dari Buruh dan Mahasiswa, Download PDF Isi Lengkap Omnibus Law UU Cipta Kerja Di Sini

Hadi menuturkan, personelKoopssus TNImempunyai kualifikasi untuk melakukan berbagai operasi khusus baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan tinggi.

"Sebagai satuan elite, personil Koopssus TNIyang berasal dari pasukan khusus dari ketiga matra merupakan prajurit-prajurit pilihan," ujar Hadi.

Baca Juga: Terbongkar, TNI Blak-blakan Modus Gatot Nurmantyo dan Prajurit Baret Merah ke TMP Kalibata Hingga Bikin Geram Mantan Danjen Kopassus

Satuan tersebut dikomando oleh Brigjen TNIRochadi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis TNI.

Upacara peresmian tersebut dilanjutkan dengan pengambilan sumpah terhadap Rochadi sebagai Komandan Koopssus TNIdan penandatanganan pakta integritas.

Selain itu, upacara peresmian Koopssus TNIjuga diwarnai oleh aksi terjun payung oleh para prajurit.

Sejumlah pejabat tampak menghadiri upacara peresmian Koopssus TNIantara lain Ketua DPR Bambang Soesatyo, Kasad Jenderal TNIAndika Perkasa, Kasal Laksamana TNISiwi Sukma Adji, Kasau Marsekal TNIYuyu Sutisna, serta Kabarhakam Polri Komjen Condro Kirono yang mewakili Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Baca Juga: Tampak Tenang Meski Ditunjuk-tunjuk Gatot Nurmantyo, Begini Sosok Perwira TNI AD yang Rebut Kertas Orasi Pensiunan Jenderal TNI di TMP Kalibata

Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNIyang baru diresmikan dibentuk untuk memberantas aksi terorismedi dalam maupun luar negeri.

"Tugas dari Koopssus TNIadalah mengatasi aksi terorismebaik dalam maupun luar negeri yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia," kata Hadi.

Hadi melanjutkan,Koopssus TNInantinya akan berkoordinasi dengan Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam upaya memberantas terorisme.

Baca Juga: Selain Hadang Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Dandim Jakarta Selatan Kepergok Kamera Tegang dengan Pensiunan Jenderal Bintang 3 TNI AL, Siapa Dia?

Tribunnews.com/Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan

Pasukan Koopssus TNI diresmikan hari ini, Selasa (30/7/2019) di apangan Satpamwal Denma Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Melansir dari Antara, pembentukan Koopssus TNImerupakan implementasi dari 11 program prioritas yang dicanangkan saat dilantik sebagai panglima TNI, yaitu pembentukan pasukan khusus trimatra.

"Pembentukan Koopssus TNIini didasari pada beberapa aturan hukum terkait tugas pokok TNI, termasuk di antaranya UU Nomor 5/2018 yang juga mengatur perlibatan TNIdalam penanggulan terorisme," katanya.

Selain itu, sejalan juga dengan Peraturan Presiden Nomor 42/2009 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Terus-terusan Sebut Kebangkitan PKI, Seniornya di TNI yang Kini Jadi Tangan Kanan Jokowi Akhirnya Angkat Suara

Hadi mengatakan secara tegas UU tersebut mengatur bahwa tugas TNIdalam mengatasi aksi terorismemerupakan bagian dari operasi militer selain perang.

"Oleh karenanya, perlu saya tegaskan bahwa pelibatan TNIdalam pemberantasan terorismesudah menjadi amanat UU, terutama bila dipandang sebagai tindakan yang mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah ataupun keselamatan segenap bangsa Indonesia," kata Panglima TNI.

Panglima TNImemastikanKoopssus TNIyang baru diresmikan akan menjalankan fungsi penangkal terorismesebesar 80 persen.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Adu Mulut dengan Juniornya di TNI, Fakta Massa Pendemo Saat Bentrokan TMP Kalibata Bikin Terkejut, Orang Bayaran?

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan salam komando bersama Komandan Komando Operasi Khusus TNI Brigjen TNI Rochadi selepas peresmian Koopssus TNI di Mabes TNI, Selasa (30/7/2019).

"Tugas fungsinya adalah penangkal, penindak dan pemulih. Penangkal, di dalamnya adalah 'survillance', yang isinya intelejen, 80 persen kita laksanakan adalah 'survillance' atau observasi jarak dekat," jelasnya.

Sisanya, yakni 20 persen adalah fungsi penindakan sehingga intelejen ada pada fungsi penangkalan.

Hadi menyebut ciri Koopssus TNIadalah kecepatan dan kemungkinan hasil operasi yang mendekati 100 persen.

"Kecepatan adalah ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri,Panglima TNIlangsung bisa memerintakahkan untuk bergerak dengan cepat, dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," tegasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Ditransfer Hari Ini, Cepat Cek Rekening Mandiri, BNI dan BRI, Begini Cara Mudahnya

PasukanKoopsusberanggotakan inti satu kompi, sedangkan dengan seluruh pendukung termasuksurvillanceuntuk peran intelejen berjumlah 400 orang.

Secara struktural,Koopsusdibentuk dalam satu wadah Badan pelaksana Pusat (Balakpus) memiliki jalur komando langsung di bawahPanglimaTNI yang sewaktu-waktu bisa digunakan atas perintah presiden RI.

TNI
TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahtjanto meresmikan markas operasi Koopssus TNI di Mabes TNI Jakarta, Kamis (11/6/2020)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya