Fotokita.net - Sniper pasukan khusus siaga tempur, Panglima TNI terkesan pada prestasi penembak runduk Paskhas TNI AU hingga umbar janji ini.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memeriksa kelengkapan dan kesiapan pasukan Pasmar 1 Korps Marinir.
Hal itu ia lakukan di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020), setelah sebelumnya melakukan inspeksi mendadak di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur.
Didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Suhartono, Hadi sempat berdialog dengan prajurit penembak runduk atau sniper yang mengenakan pakaian kamuflase.
Pakaian prajurit tersebut tampak mencolok di antara ribuan prajurit Korps Marinir yang telah berbaris rapi di lapangan tersebut.
Dari ujung kepala hingga ujung kaki prajurit tersebut, dilapisi kain kamuflase bercorak cokelat kehijauan.
Dengan kedua tangannya, ia menggenggam senapan laras panjang kaliber 308.
Hadi bertanya kepada prajurit tersebut, kapan ia terakhir kali latihan menembak.
Prajurit tersebut kemudian menjawab pekan lalu.
"Nilainya berapa?" Tanya Hadi.
"Siap. Jarak 500 nilainya 98!" jawab prajurit tersebut lantang.
"Siang atau malam?" Tanya Hadi.
"Siap. Siang!" Jawab prajurit tersebut.
"Malam sudah dilatih?" Tanya Hadi.
"Siap sudah!" Jawab prajurit.
"Ulangi, jarak berapa yang kamu tembak?" Tanya Hadi.
"Siap, jarak 500 nilai 98!" jawab prajurit itu.
"Itu latihan terus dilaksanakan?" Tanya Hadi.
"Siap, rutin!" Jawab prajurit tersebut.
Hadi kemudian menanyakan pertanyaan tersebut ke sniper Korps Marinir lainnya.
"Siap!" kata prajurit tersebut.
Hadi kemudian berkeliling memeriksa kesiapan kendaraan tempur yang ada di lapangan apel tersebut.
Ketika itu ia bertanya sejumlah hal kepada prajurit yang mengendalikan kendaraan tempur.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berdialog dengan prajurit Pasmar 1 Korps Marinir, saat inspeksi mendadak di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020).
Di antaranya, terkait penguasaan kendaraan tempur dan masalah apa saja yang ditemukan dalam mengoperasikan kendaraan tersebut.
Setelah memeriksa kesiapan personel dan kendaraan tempur Pasmar 1 Korps Marinir, Hadi kemudian menyampaikan amanatnya.
Pertama, ia mengaku bangga dengan kesiapsiagaan Korps Baret Ungu tersebut.
Karena itu, menurut Hadi, tidak salah jika prajurit TNI mampu mendapatkan hati rakyat.
Ia pun meminta agar para prajurit tersebut menjaga kebanggaan, kehormatan, dan profesionalismenya.
Hadi yakin dengan latihan rutin yang baik, maka profesionalisme mereka akan tetap terjaga.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., memeriksa armada tank Korps Marinir TNI AL di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020).
Hadi juga menilai kegiatan operasi militer selain perang berupa pendisplinan protokol kesehatan, pemadaman kebakaran hutan, dan bantuan mengatasi bencana alam, selama ini bisa dilakukan dengan baik.
"Para prajurit baret ungu, prajurit petarung, saya ingin sampaikan TNI adalah bentengnya persatuan dan kesatuan bangsa."
"Oleh sebab itu, dengan profesionalisme kalian, maka kalian harus siap diterjunkan."
"Dalam rangka melawan musuh yang mencabik-cabik benteng persatuan dan kesatuan bangsa."
"Marinir! Marinir! Marinir!" kata Hadi lantang yang disambut dengan sorak ribuan prajurit Korps Marinir di hadapannya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak ke Markas Wing 1 Pasukan Khas TNI AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020).
Tangkapan layar kendaraan tempur TNI berhenti di dekat Markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat
Hal yang sama sebelumnya dilakukan di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, dan Pasmar 1 Korps Marinir di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam inspeksi mendadak tersebut, Hadi sempat bertanya kepada penembak runduk alias sniper Korps Pasukan Khas, di Lapangan Sepak Bola Wing 1 Paskhas, tentang kemampuannya.
Prajurit tersebut tampak mengenakan pakaian kamuflase cokelat bertekstur menyerupai ranting pepohonan.
"Kaliber berapa snipermu?" Tanya Hadi.
"Siap 12,7!" jawab prajurit tersebut lantang.
Baca Juga: Ancam Tetap Gelar Reuni 212, FPI Minta Pemerintah Lakukan Tindakan Tegas Pada Kegiatan Ini
"Kamu sudah nembak siang dan malam?" Tanya Hadi.
"Siap sudah!" Jawab prajurit tersebut.
"Jarak berapa?" Tanya Hadi.
"Siap, untuk siang 1.200!" Jawab prajurit.
"Malam?" Tanya Hadi lagi.
"Siap. Malam 600!" Jawab prajurit.
"Terkenanya?" Tanya Hadi.
"Siap. Jarak 1.200 untuk 12,7 bidik kepala, kena kepala!" Jawab prajurit.
"Yakin?" Tanya Hadi lagi.
"Siap!" Jawab prajurit.
"Kamu bisa jadi pelatih kalau begitu," ucap Hadi.
Hadi kemudian meminta prajurit itu memeragakan sikap tembak dengan personel spotting (juru penanda).
Kemudian prajurit tersebut memeragakan sikap tembak tiarap di samping spotting-nya.
Didampingi Komandan Korps Paskhas Marsda TNI Eris Widodo dan jajarannya, Hadi kemudian mulai berkeliling memeriksa kesiapan prajurit Paskhas satu per satu.
Kepada para prajurit, ia menanyakan senjata yang dibawa prajurit, mulai dari kaliber sampai spesifikasi medan.
Usai berkeliling menginspeksi pasukan, Hadi kemudian menyampaikan amanatnya.
Dalam amanatnya, ia menilai kesiapan Korps Paskhas dalam inspeksi mendadak tersebut bagus.
Ia juga mengapresiasi tugas-tugas yang telah dijalankan Korps Baret Jingga tersebut dapat berjalan dengan baik.
Hadi mengatakan hal tersebut karena dedikasi dan profesionalisme prajurit.
Ia berharap Korps Baret Jingga tetap menjaga profesionalitas mereka dengan terus berlatih.
"Saya ingin sampaikan bahwa tugas TNI adalah menjaga Ibu Pertiwi dari gangguan dan ancaman musuh yang memiliki niat menginjak-injak persatuan dan kesatuan bangsa."
"Tidak ada sejengkal tanah pun di negeri ini yang diambik dan diinjak-injak, akan kita bela sampai titik darah penghabisan."
"Komando! Komando! Komando!" kata Hadi yang dijawab dengan sorakan ratusan prajurit Paskhas.
(WartakotaLive.com/Gita Irawan)