Follow Us

Pasukan Elite TNI Siap Perang? Panglima Hadi Tjahjanto Lontarkan Pertanyaan Ini ke Sniper Saat Sidak Markas Marinir

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 19 November 2020 | 20:11
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berdialog dengan prajurit Pasmar 1 Korps Marinir, saat inspeksi mendadak di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020).
TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berdialog dengan prajurit Pasmar 1 Korps Marinir, saat inspeksi mendadak di Lapangan Apel Brigif 1 Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020).

Fotokita.net - Pasukan elite TNI siap perang? Panglima Hadi Tjahjanto lontarkan pertanyaan ini ke sniper saat sidak markas marinir.

Kondisi Indonesia yang tensi politiknya terus memanas pasca kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, membutuhkan kesiapan dan optimisme dari TNI selaku pengawal kedaulatan Republik Indonesia.

Menyikapi hal ini Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, sikap tegas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga stabilitas nasional perlu didukung.

Baca Juga: Usai Kumpulkan 5 Jenderal Tempur, Panglima TNI Sidak 3 Markas Komando Pasukan Khusus TNI, Mau Perang Lawan Siapa?

Menurut Karyono, pernyataan sikap tersebut tentu bukan tanpa sebab.

Himbauan panglima TNI tersebut tentu dilatarbelakangi suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan instabilitas nasional.

"Pernyataan panglima TNI memang tidak secara eksplisit dan spesifik menyebut nama seseorang dan organisasi massa," kata Karyono kepada Tribunnews, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Siap Keliling Indonesia Serukan Revolusi Akhlak, Habib Rizieq Shihab Ultimatum Pihak yang Coba Halangi, Panglima TNI Mendadak Beri Kode Keras!

"Tetapi pernyataan panglima TNI yang menyinggung tentang provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas memiliki korelasi dengan kondisi terkini, di mana dalam sepekan ini atmosfir politik di tanah tanah air memanas kembali bersamaan dengan kepulangan tokoh kontroversial Rizieq Shihab dari Arab Saudi," tambah Karyono.

Karyono mengatakan, suhu politik mulai memanas sejak terdengar kabar pentolan ormas FPI tersebut akan kembali ke Indonesia.

Setiba di tanah air, situasi semakin mengkuatirkan karena di tengah pandemi Covid-19 terjadi kerumunan massa mulai penyambutan di bandara Soekarno-Hatta.

Bahkan, hingga acara maulid nabi dan acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab yang dihadiri ribuan orang.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest