Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi, Joe Biden Malah Jadi Musuh No 1 Pemimpin Negara Besar Ini, Ternyata Begini Penjelasannya

Rabu, 11 November 2020 | 21:12
IG Kamala Haris

Kamala Haris wakil Presiden AS dampingi Joe Biden Presiden AS

Fotokita.net - Dapat ucapanselamat dari Jokowi, Joe Biden malah jadi musuh no 1 pemimpin negara besar ini, ternyata begini penjelasannya.

Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang resmi memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS).

Jokowi menyampaikan ucapan selamat lewat akun media sosialnya, Minggu (8/11/2020).

"Selamat Joe Biden dan Kamala Harris atas pemilu yang bersejarah. Perubahan besar ini adalah refleksi dari harapan terhadap demokrasi," tulis Jokowi.

Baca Juga: Kerap Bikin Kesalahan Saat Bicara di Podium, Ternyata 5 Alasan Ini Jadi Kunci Joe Biden Bungkam Mulut Besar Donald Trump di Pilpres AS 2020

Jokowi pun berharap kerja sama antara Indonesia dan AS semakin erat ke depannya dan dapat membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia dan AS.

"Semoga kita segera bisa bekerja sama dalam rangka memperkuat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat di sektor ekonomi, demokrasi dan multilateralisme, untuk kemaslahatan rakyat Indonesia dan Amerika Serikat," lanjut Jokowi.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Kekalahannya dari Joe Biden Jadi Olok-olok Media Besar Dunia, Kini Donald Trump Terima Nasib Diceraikan Melania

Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih dengan 290 suara elektoral yang diraihnya sejauh ini di pilpres AS (pemilihan presiden Amerika Serikat), mengakhiri kepemimpinan 4 tahun Donald Trump.

Kemenangan Joe Biden diberitakan oleh media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News.

Baca Juga: Disebut Orang Amerika Palsu, Ternyata Kamala Harris Telat Nikah Karena Sibuk Urus Ini Hingga Bungkam Nyiyiran Wapres AS

Dengan hasil ini Joe Biden menjadi presiden tertua di AS. Eks wapres Barack Obama selama 2 periode itu bakal berusia 78 tahun saat dilantik tahun depan.

Kemudian Kamala Harris yang merupakan senator dan mantan jaksa agung California, akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang duduk di kursi nomor 2 Gedung Putih.

Baca Juga: Sukses Gulingkan Donald Trump, Joe Biden Cetak 4 Rekor di Pilpres AS 2020, Tapi Sosok Ini Malah Ingatkan Dampak Buruknya Buat Indonesia

Joe Biden berhasil memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat.

Sayang, kemenangan Joe Bidan malah tak diakui Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam keterangan persnua, Senin (9/11/2020), Putin menegaskan tidak akan pernah mengakui Joe Bidensebagai Presiden AS. Bahkam Putin mengatakan, Joe Bidenakan menjadi musuh nomor 1 Rusia.

Apa alasannya? Ternyata ada kaitan dengan konflik Ukraina.

Baca Juga: Selamat Joe Biden! Kalahkan Donald Trump Usai Lewati Angka Keramat Ini, Ternyata Mantan Wakil Barack Obama Berusaha Kubur Tragedi Keluarganya

Dilansir The Daily Beast, Senin (9/11/2020) tak seorang pun di Moskow meragukan bahwaJoeBidenakan terus membela kepentingan Ukraina danmenghukumRusiakarenamencaplokKrimea.

Sebuah laporan Departemen Keuangan AS pada awal September 2020 mengatakan anggota parlemen Ukraina, Andriy Derkach, di garis depan mendorong disinformasi tentang Biden dan putranya Hunter.

Keduanya dituduh telah menjadi agen aktif satu dekade lebih.

Baca Juga: Bikin Tiongkok Meradang Hingga Siap Perang, Negara Tetangga Indonesia Ini Nekat Cari Minyak di Laut China Selatan, Amerika Langsung Ulurkan Bantuan

kremlin.ru
kremlin.ru

Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan

Beberapa minggu jelang pemilihan presiden AS, pejabat Kremlin menyatakan Rusia jauh dari kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.

Gedung Putih menolak usulan Putin untuk mempertahankan kesepakatan besar terakhir, New Start, tetap hidup.

Perjanjian tersebut berakhir pada Februari 2021.

Ketika negosiasi senjata terurai, Rossiya-24, sebuah stasiun televisi pemerintah, menyiarkan pertemuan Putin dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov sehingga seluruh bangsa dapat menyaksikan reaksi Putin:

Baca Juga: Dipastikan Jadi Pemenang Pilpres AS 2020, Ternyata Joe Biden Berusaha Kubur Tragedi Keluarganya, Ini Rekam Jejak Mantan Wakil Barack Obama

"Jadi kita memiliki ancaman yang jelas untuk meninggalkan dunia tanpa kesepakatan ini?" Putin bertanya.

Lavrov menegaskan tanpa dokumen lain yang akan memberikan pendekatan timbal balik untuk mempertahankan stabilitas strategis.

Baca Juga: Jadi Pengacara Bertarif Rp 167 Miliar, Hotman Paris Langsung Bongkar Keanehan dalam Kasus Uang Hilang Atlet E-Sport Winda Earl di Maybank

Ahli Kremlinologi yang berbasis di Washington Nikolay Zlobin meramalkan Rusia akan menjadi musuh Amerika No. 1 di bawah kepresidenan Biden.

Zlobin mengatakan kepada kantor berita Interfax sanksi ekonomi terhadap Rusia di bawah kepemimpinan presiden Demokrat tidak akan ada habisnya.

"Putin akan menunggu keputusan resmi dari hasil pemilu, sertifikasi dari negara bagian, sebelum memberi selamat kepada Biden," kata Sergei Markov, seorang analis yang dekat dengan Kremlin, kepada The Daily Beast.

"Tidak ada yang mengharapkan dia menjadi pemimpin independen, agen rahasia AS yang anti-Rusia akan terus menjalankan Amerika," prediksi Markov.

Baca Juga: Kasus Habib Rizieq Dihentikan Mabes Polri, Mantan Anggota DPR Langsung Meradang: Tak Ada Alasan Polisi Untuk Tidak Menindaklanjuti

"Perang hibrida yang dimulai pada tahun 2014, ketika AS membantu revolusi di Ukraina, akan terus berlanjut, begitu pula perang dingin dengan Rusia," tambahnya.

Baca Juga: Akhirnya Bertemu Usai Terpisah Lama, Foto Anies Baswedan Duduk Bareng Habib Rizieq Terkuak, Mulai Bahas Politik?

eng.mil.ru
eng.mil.ru

Persiapkan Serbuan Kilat Mematikan, Tentara Rusia Kepung Ukraina

Sementara itu, Putin masih berpegang pada sahabatnya Presiden Trump dan menolak mengakuiJoeBidensebagai presiden terpilih Amerika.

Sikap diam Putin tidak mengherankan, Biden pernah menyebut Rusia sebagai ancaman terbesar bagi Amerika dan Kremlin bergantung pada kata-kata itu.

Pemerintah Rusia menjelaskan selama pemilihan Trump adalah kandidat pilihan Kremlin dan di Moskow, politisi mengatakan kepada The Daily Beast, tidak ada yang baik untuk diharapkan dari Biden.

Baca Juga: Disebut Mirip Anya Geraldine Hingga Bikin Penasaran, Ternyata Gadis Cantik Penjaga Warung Ini Punya Cita-cita Mulia: Semoga Bisa Segera Terwujud

Bagi Kremlin, tidak ada misteri tentang bagaimana perasaan Biden tentang Putin.

Pada tahun 2011 lalu, wakil presiden saat itu mengadakan pertemuan dengan para pemimpin oposisi Rusia di kediaman duta besar AS di Moskow, Spaso House.

Baca Juga: Setia Bela NKRI di Pelosok Papua, Istri Jenderal Andika Perkasa Syok Saat Tahu Perwira TNI AD Ini 18 Tahun Tak Jumpa Orang Tuanya: Haaa...!

Salah satu peserta, Boris Nemtsov, yang kemudian dibunuh di Moskow, menulis di blognya:

“Biden mengatakan jika dia] menggantikan Putin, tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012, karena itu akan berdampak buruk bagi negara dan untuk dirinya sendiri."(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya