Fotokita.net -Kim Jong Un dilaporkan menghadiri upacara pemotongan pita pada hari Jumat (1/5/2020) di pabrik pupuk baru wilayah utara Pyongyang.
CNA melaporkan bahwa kehadirannya di upacara itu disambut dengan sorak-sorai kegembiraan dari semua orang di sana.
Penampilan publik itu tampaknya telah membungkam desas-desus tentang kematian Kim Jong Un.
Penggantinya, Kim Yong Jo, juga terlihat berdiri di belakangnya selama upacara.
Di dalam foto yang dilansir oleh KCNA ini, terlihat jelas apabila waktu peresmian pabrik pupuk itu dilakukan pada 1 Mei 2020. Lihat saja tanggal peresmian yang ada di belakang Kim Jong Un.
Korea Utara memang selalu membuat penasaran negara-negara Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Bukan hanya keputusan sang pemimpin untuk melakukan uji coba senjata nuklir, tetapi juga kehidupan sehari-hari di tengah segala keterbatasan.
Kantor berita KCNA melaporkan bahwa Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendatangi pembukaan pabrik pupuk untuk memotong pita dan meresmikannya.
Media itu juga bercerita orang-orang di pabrik yang bersorak gembira karena Kim akhirnya muncul.
Peristiwa ini terjadi setelah lebih dari 20 hari Kim dilaporkan menghilang, tepatnya pada Jumat (1/5/2020).

:quality(100)/photo/2020/05/03/2136226896.jpg)
Kim Jong-un
Penampilan ini sekaligus menjadi yang pertama sejak Kim memimpin rapat pemerintah pada 12 April silam.
Diktator Korea Utara itu memotong pita di sebuah upacara di pabrik yang berada di sebuah wilayah utara Pyongyang.
Orang -orang yang menghadiri acara itu berteriak 'Hore' dan memuji Kim.
"Hore untuk Pemimpin Tertinggi yang memimpin pawai semua orang untuk mencapai tujuan besar kemakmuran," jelas kabar KCNA.
Kim Jong Un Akhirnya Muncul Usai 20 Hari Menghilang
Kim dikabarkan merasa puas dengan sistem produksi pabrik dan memujinya karena berkontribusi pada kemajuan industri kimia dan produksi pangan negara.
Tidak hanya berupa laporan tertulis, media Korut juga merilis sejumlah foto yang menampilkan Kim sumringah diantara para pejabat dan terlihat Kim Yo Jong, adiknya.
Kabar ini seakan mematahkan semua spekulasi yang bergulir selama hampir satu bulan Kim menghilang.
Gambar kanan, citra satelit yang diduga memperlihatkan kapal mewah milik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Wonsan.
Selama dia absen dari muka publik, para pakar dan pengamat pun juga telah terkecoh dengan kehadirannya kali ini.
Daily NK, media yang dikelola warga Korea Utara yang berbasis di Seoul melaporkan sebuah skenario hasil tulisan ketua Asosiasi Riset Korea Utara yang mungkin bisa menjelaskan kemunculan Kim Jong Un.
Diketahui Daily NK adalah media pertama yang mengabarkan kondisi kritis Kim Jong Un pasca operasi jantung.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tersenyum selama kunjungan ke Pabrik Pelumas Chonji
Baru minggu lalu, dunia berspekulasi bahwa Kim Jong Un mungkin telah kehilangan nyawanya setelah operasi jantung yang gagal.
Spekulasi inimunculsetelah dia absen dari perayaan ulang tahun ke-88 Tentara Revolusi Rakyat Korea.
Selain itu ada juga beberapa orang melaporkan bahwa sekelompok ahli medis dari Beijing telah pergi ke Korea Utara untuk memeriksakeadaan Kim Jong Un.
Namun, seperti yang dilaporkan oleh FORBES,tidak ada laporan yang dapat dipercaya untuk membuktikan bahwa Kim Jong-un telah meninggal.
Telah dilaporkan sebelumnya bahwasaudara perempuannya, Kim Yong Jo, ditunjuk menjadi pemimpin wanita pertama Korea Utara.
New York Post melaporkan bahwa adik perempuan Kim Jong Un telah ditunjuk sebagai anggota pengganti dari badan pembuat kebijakan Partai Buruh yang berkuasa awal bulan ini untuk memperkuat sikap politiknya.
Tapi Kim Jong Un diduga kembali menjadi pusat perhatian belum lama ini.
Tampaknya dia sehat dan ceria setelah hilang selama 20 hari.
Dipimpin oleh seorang diktator, banyak rakyat Korea Utara yang menderita.
Mereka terpaksa melakukan tindakan keji ketika kelaparan melanda negara tersebut.
Seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.
Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.
Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.
Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan.
Karena mengalami kekeringan dan kekurangan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.
Menurut situs Dailymail, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket.
Patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang sangat dihormati oleh masyarakat Korea Utara.
Meski ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.
Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times bahwa seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.
Bahkan ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.
Peristiwa lain juga disebutkan adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi.
Kemudian membunuh anak laki-lakinya juga karena anaknya itu menyaksikan aksi brutalnya itu.
Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan bahwa mereka memiliki 'daging'.
Namun istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.
Seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.
Para jurnalis melaporkan bahwa stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.
Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan.
Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.
Beberapa tahun lalu, koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.
Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong-un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.
"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi, kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba," demikian tulisan di tajuk surat kabar di Korea Utara.
Surat kabar The Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara.
Kini banyak warga sudah mulai menyetok makanan buat menghadapi gelombang kelaparan.(*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul "Karena Kelaparan Seorang Ayah Di Korea Utara Tega Memakan Dua Anaknya"