Krishna Murti mengungkapkan pengakuan Anton Gobay soal senpi tersebut. Anton Gobay mengaku senpi tersebut akan dibawa ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua.
"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," ujar jenderal bintang 2 itu.
Informasi mengenai penangkapan Anton Gobay oleh otoritas Filipina itu sebelumnya disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (9/1/2023). Polri melakukan investigasi bersama polisi Filipina terkait kasus ini.
"Para pelaku tidak dapat menunjukkan dokumen kepemilikan senjata api atau ilegal. Sehingga ditahan oleh polisi setempat guna proses lebih lanjut," kata Dedi.
Dedi juga mengungkap asal usul senpi yang dibawa Anton Gobay. Menurut dia, Anton Gobay membeli senpi itu di wilayah Danao City.
"AG membeli senjata dari seseorang yang menggunakan nama alias di wilayah Danao City, Provinsi Cebu," kata Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).

Senjata api ilegal yang dibawa Anton Gobay rencananya akan digunakan untuk kegiatan organisasi terlarang KKB Papua.
Dedi mengatakan ada sepuluh senpi laras panjang berjenis M4 tanpa amunisi yang dibawa Anton Gobay. Senpi laras panjang itu disebut seharga 50 ribu peso atau senilai Rp 14 juta.
"Berupa 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5,56 milimeter), senilai 50 ribu peso, tanpa amunisi," tuturnya.
Selain itu, Dedi menyampaikan ada dua senpi laras pendek merek Ingram berkaliber 9 mm tanpa amunisi. Harga senpi laras pendek itu disebut mencapai 45 ribu peso.

Foto tampang Antin Gobay yang dikabarkan sempat bekerja untuk maskapai penerbangan.