Fotokita.net - Seorang wartawan bernama Firdaus Parlindungan Pangaribuanditemukan meregang nyawa di trotoar Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
Firdaus ditemukan dengan sejumlah luka di aneka bagian tubuhnya dan diduga hal itu karena dikeroyok. Setelah polisi berhasil menangkap pelaku, Firdaus diketahui menjadi korban pengeroyokan.
Firdaus yang berprofesi sebagai wartawan akhirnya ditemukan meregang nyawa di Jaktim. Korban tewas lantaran masalah sepele ini. Foto sosoknya yang beredar di media sosial dibanjiri doa.
Adik korban, Dewi Santi Pangaribuan, mengatakan pihak keluarga telah membuat laporan ke Polsek Kramat Jati yang teregistrasi dengan nomor 78/K/VI/2022/Sek.Kr.Jati.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Firdaus berjumlah tiga orang. Dewi menuturkan pelaku utama dalam kejadian memang berjumlah dua orang, yakni A dan O, yang merupakan ayah dan anak.
"Kemungkinan dia (A) tidak kenal sama abang saya. Karena abang saya kan selama ini tinggal di Papua sama istri dan tiga anaknya. Baru pulang ke Jakarta Januari tahun ini," ujar Dewi.
Dewi mengatakan usai pengeroyokan kedua pelaku tersebut tidak langsung kabur. Namun barulah pada sore harinya kedua pelaku melarikan diri dan hingga kini masih jadi buron.
Polisi berhasil mengungkap kasus wartawan yang meregang nyawa di trotoar Jaktim. Polisi menyebut Firdaus P. Pangaribuan berprofesi sebagai wartawan. "Wartawan Papua Pos," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Korban ditemukan tewas pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 05.00 WIB. Zulpan menyebut ada tiga pelaku yang diduga terlibat dalam mengeroyok korban hingga tewas. "Diduga pelaku ada tiga orang tidak dikenal. Masih dalam lidik (penyelidikan)," jelas Zulpan.
Zulpan mengatakan awalnya salah seorang saksi melihat Firdaus tengah dipukuli para pelaku di lokasi. Para pelaku yang mencoba melerai pengeroyokan itu justru hampir ikut dikeroyok oleh pelaku.
"Para pelaku mengira jika saksi hendak membantu korban sehingga saksi dikejar oleh para pelaku dan saksi berhasil menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong," terang Zulpan.