Sekarang dia bergabung dengan Komisi I yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika serta intelijen. Sebelum di Komisi I, politikus kelahiran Banjarmasin, 12 Januari 1964 ini adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR RI periode 2014-2019 yang membidangi masalah energi sumber daya mineral, riset, teknologi dan lingkungan hidup.
Sebagai politikus, Effendi sering tampil di televisi dan diundang menjadi narasumber di berbagai acara talkshow politik. Di PDIP, dia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana.

Effendi Simbolon yang digeruduk anak buah Jenderal Dudung ternyata pernah disebut-sebut di kasus korupsi migas. Foto sosoknya dikulik.
Effendi sempat diusung menjadi bakal calon sekretaris jenderal PDIP periode 2010-2015. Namun, kala itu, Megawati lebih memilih almarhum Tjahjo Kumolo sebagai Sekjen PDIP. Di kabinet Jokowi, Tjahjo adalah mantan Menpan RB dan Mendagri.
Effendi juga pernah bertarung dalam pemilihan Calon Gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018 yang digelar pada 7 Maret 2013. Kala itu dia bertarung dengan Gatot Pujo Nugroho yang didukung PKS dan Gus Irawan Pasaribu yang didukung Gerindra. Kemudian, Amri Tambunan didukung Demokrat dan Chairuman Harahap yang diusung Golkar. Namun, Pilkada tersebut dimenangkan oleh Gatot Pujo Nugroho.
Ketika di Komisi VII, pada Februari 2014, nama Effendi Simbolon sempat dikaitkan dalam kasus mafia di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (SKK Migas). Ketika itu, mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh KPK.
Effendi Simbolon sendiri mengaku kenal dengan saksi dalam kasus suap SKK Migas, Direktur Utama PT Parna Raya Artha Meris Simbolon. Artha Meris diduga sebagai pemberi suap pada mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
"Itu saudara, saudara Simbolon. Ini sudah terbuka, kalau terbukti apa, kalau nggak terbukti apa," ujar Effendi kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta pada Rabu (12/2/2014).
Politisi PDI Perjuangan itu pun menyerahkan sepenuhnya kasus SKK Migas kepada KPK. Ia pun tak takut untuk diperiksa lembaga antirasuah itu. "Biarkan saja, silakan," tegasnya.
Ia membantah telah berperan dalam penghapusan BP Migas oleh MK dan dimunculkannya kembali SKK Migas. "Bohong tuh, ngaco. Telusuri saja siapa. Saya nggak ada ngelobi," tandas Effendi.
Artha Meris Simbolon sempat beberapa kali memenuhi panggilan KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi. Artha disebut memberikan suap kepada Rudi melalui pelatih golfnya Deviardi.