Follow Us

Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Cuma Luka Tembak, Komnas HAM Sebut Ada Dokter Forensik yang Sampai Lakukan Begini Saat Diperiksa, Foto Sosoknya Dirahasiakan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 23 Agustus 2022 | 13:32
Hasil autopsi ulang Brigadir J cuma luka tembak. Komnas HAM sebut ada dokter forensik yang sampai lakukan begini saat diperiksa.
Facebook

Hasil autopsi ulang Brigadir J cuma luka tembak. Komnas HAM sebut ada dokter forensik yang sampai lakukan begini saat diperiksa.

Fotokita.net - Hasil autopsi ulang Brigadir J atau Brigadir Yosua sudah diserahkan Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) kepada Polri pada Senin (22/8/2022).

Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah mengatakan bahwa hasil autopsi ulang menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan selain tembakan senjata api. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api," kata Ade Firmansyah di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin (22/8/2022).

Hasil autopsi ulang Brigadir J cuma luka tembak, Komnas HAM menyebut, ada dokter forensik RS Polri yang melakukan autopsi pertama sampai lakukan ini saat diperiksa. Foto sosoknya sengaja dirahasiakan.

Saat mengumumkan hasil autopsi ulang Brigadir J, kepala Tim Forensik Independen dokter Ade Firmansyah juga menjawab soal kabar jika otak Brigadir J pindah ke bagian dada. Ade menerangkan bahwa tidak ada organ tubuh jenazah Brigadir J yang hilang. Seluruh organ tubuh Brigadir J sudah dikembalikan ke tubuh.

"Jadi kita semua, apa yang didapatkan pada tubuh korban yang jelas sudah dikembalikan ke tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya misalnya kebocoran. Karena banyak luka-luka di tubuh korban dan yang jelas tidak ada organ yang hilang dan semua dikembalikan ke tubuh jenazah," jelas Ade, Senin (22/8/2022).

Tim forensik menjelaskan jari Yosua patah karena alur lintasan peluru. Ade mengatakan ada dua jari Yosua yang patah. Dua jari itu merupakan kelingking dan jari manis di tangan kiri.

"Itu adalah yang jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Jadi itu memang alur lintasan, kalau bahasa awamnya mungkin tersambar ya seperti itu," papar Ketua Tim Dokter Forensik ini kepada wartawan pads Senin (22/8/2022).

Ade tidak bisa menjelaskan lebih lanjut apakah patahnya jari itu disebabkan karena Yosua berlindung. Dia hanya menyebut jari Brigadir J patah karena lintasan anak peluru.

Baca Juga: Dituding Rekayasa Hasil Autopsi, Ini Sosok Dokter Forensik yang Tandatangani Surat Pengawetan Jenazah Brigadir J, Foto Profilnya Ditelusuri

"Kalau melindungi diri atau nggak, saya nggak tahu. Tapi memang sesuai analisa kami terkait anak lintasan anak peluru itu juga memang sesuai dengan arahan lintasannya ketika keluar dari tubuh tersebut," ucap Ade.

Ade memastikan jika kuku Brigadir J tidak dicabut. Ade menegaskan kabar bahwa kuku Yosua dicabut itu tidak benar.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest