Fotokita.net - Begini sosok Kompol Chuk Putranto yang diduga ikut terlibat dalam perusakan CCTV dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo. Kompol Chuck ternyata anak mantan petinggi Polri. Foto terkininya lenyap dari media sosial.
Bareskrim yang tergabung dalam Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap peran Kompol Chuk Putranto yang kini sudah dicopot dari jabatannya sebagaiPS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri.
Dalam pemeriksaan Bareskrim, Chuk dimasukkan ke dalam klaster anggota polisi yang diduga ikut terlibat dalam perusakan CCTV kasus Ferdy Sambo. Lantas, siapa sosok Kompol Chuck Putranto yang ternyata anak mantan petinggi Polri? Foto terkininya lenyap dari media sosial.
Komjen Agung Budi yang memimpin Tim Khusus Polri menjelaskan, ada enam perwira polisi yangdiduga melakukan tindak pidana merintangi penyidikan (obstruction of justice) di kasus pembunuhan Brigadir J. Seluruh perwira polisi ini sudah dikurung di tempat khusus. Dalam waktu dekat, mereka akan diserahkan ke penyidik.
"Penyidik melakukan pemeriksaan mendalam, maka terdapat 6 orang dari hasil pemeriksaan yang patut diduga melakukan tindak pidana, yaitu obstruction of justice, menghalangi penyidikan," sebut Komjen Agung Budi kepada wartawan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (19/8/2022).
"Kelima yang sudah dipatsuskan ini dalam waktu dekat akan kita limpahkan ke penyidik," ucap Komjen Agung. Salah satu lima perwira yang akan diserahkan ke penyidik ini adalah Kompol Chuk Putranto, mantanPS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri.
Dalam kesempatan itu Agung juga menerangkan, tim khusus Polri telah memeriksa 83 orang. Sebanyak 35 orang di antaranya direkomendasikan untuk ditempatkan di tempat khusus.
"Timsus khususnya pemeriksaan khusus per hari ini kita telah melakukan pemeriksaan khusus terhadap anggota kita sebanyak 83 orang. Yang sudah direkomendasi ke patsus sebanyak 35 orang," papar jenderal bintang 3 yang sebentar lagi pensiun itu.
Agung juga menyebutkan, sebelumnya ada 18 anggota yang ditempatkan di tempat khusus, tapi kini menjadi 15 anggota. Sebab, tiga orang lainnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Yang sudah melaksanakan patsus yang sudah melaksanakan patsus sebanyak 18, tapi berkurang 3, yaitu satu FS karena sudah tersangka, RR juga sudah jadi tersangka, dan RE kan sudah menjadi tersangka," jelasnya.
Kompol Chuk diduga ikut terlibat dalam penghilangan DVR CCTV terkait peristiwa pembunuhan Yosua dengan meminta seorang polisi menyerahkan DVR CCTV kepada seorang Pekerja Harian Lepas (PHL).