Follow Us

Bisik-bisik Narkoba di Kasus Ferdy Sambo, Duit Besar Eks Kadiv Propam Disentil, Ajudan Sempat Pamer Foto Prestasi Bosnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 17 Agustus 2022 | 10:54
Duit besar yang ada di lingkungan Irjen Ferdy Sambo disentil. Bisik-bisik narkoba di kasus eks Kadiv Propam mencuat. Foto terkininya lenyap.
Facebook

Duit besar yang ada di lingkungan Irjen Ferdy Sambo disentil. Bisik-bisik narkoba di kasus eks Kadiv Propam mencuat. Foto terkininya lenyap.

Suatu alibi dan argumentasi yang malah, membuat "hukum dan keadilan" seolah masih memandang bulu. Suatu pernyataan keputusasaan yang hanya menguatkan atau malah mengabadikan "pembenaran" tindak kekerasan, kesewenang-wenangan, dan ketidak adilan dari seorang Perwira terhadap Tamtama (apalagi Bintara-nya). Oleh atasan terhadap bawahan.Sekali lagi motif peristiwa ini menjadi tidak penting lagi. Tujuan akhir agar Bripda Joshua menemukan keadilan, tampaknya sedikit banyak tercapai. Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan menjadi tersangka, yang daripadanya ia terancam sampai ke resiko tertingginya: dipecat tanpa hormat dan diancam hukuman mati.

Di sosial media, tersiar kabar bagaimana rivalitas "kedua oknum institusi" ini dalam perebutan jatah preman dan perlindungan lahan bisnis ilegal. Khususnya "judi online" menjadi sesuatu yang secara luas menjadi pergunjingan masyarakat. Sesuatu yang bukan hal baru, mengingat Jakarta sendiri adalah "lahan terbuka" dan "medan tempur" baik di tingkat atas maupun bawah.

Tentara yang dipaksa tetap diam di dalam barak, dilarang keras berkeliaran dalam dunia malam. Sementara pihak Polisi dibebaskan keluar masuk area sipil, nyaris tanpa batas ruang dan waktu. Kecemburuan abadi sang kakak terhadap adik, yang nyaris tak tersembuhkan sampai kapan pun sejak pemisahan keduanya.Andi melanjutkan ulasannya, "rivalitas ini, merembet hingga kasus-kasus yang terjadi sebelumnya, menjadi sebuah balasan dendam. Bagaimana pihak Kepolisian mentelanjangi kasus tabrak lari yang melibatkan Kolonel Inf Priyanto. Kasus ini bukan saja sangat sadis, karena dua sejoli yang ditabrak di Garut alih2 dilarikan ke rumah sakit. Keduanya dibuang ke Sungai Serayu, yang jaraknya ratusan kilometer dari situs TKP.

Seolah bola panas, kasus ini bergerak liar dan menyakitkan, karena sebagai pejabat intelpam. Perilaku yang bersangkutan dibeberkan ke ranah publik hingga menyangkut perkara-perkara pribadi yang menyertainya. Melebar pada awal kejadian, dimana ia selesai mengunjungi WIL-nya di Bandung, sebelum pulang ke Jogja menemui keluarga intinya."

Bukan cuma Andi Setiono, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ikut menyentil duit besar di lingkungan ferdy Sambo. Dia mempertanyakan harta kekayaan eks Kadiv Propam Polri. Sebab, Ferdy Sambo disebut memiliki sejumlah rumah, mobil dan uang sehingga diduga menebar suap ke berbagai instansi terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: 'Bingung Mau Kasih Gaji Berapa' Brigadir J Sampai Rela Lakukan Ini Buat Anak Irjen Ferdy Sambo, Foto Putra Bungsu Putri Candrawathi Sempat Beredar

Duit besar yang ada di lingkungan Irjen Ferdy Sambo disentil. Bisik-bisik narkoba di kasus eks Kadiv Propam mencuat. Foto terkininya lenyap.
Facebook

Duit besar yang ada di lingkungan Irjen Ferdy Sambo disentil. Bisik-bisik narkoba di kasus eks Kadiv Propam mencuat. Foto terkininya lenyap.

“Jadi orang ini kalau sudah kebanyakan makan uang haram jadi otaknya sama hatinya udah busuk, haram jadinya. Makanya tidak boleh makan uang haram, cukupkanlah gajimu,” ujar Kamaruddin kepada wartawan pada Senin (15/8/2022).

Kamaruddin mengatakan, bila hanya mengandalkan gaji sebagai Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo takkan memiliki sejumlah aset bernilai fantastis. Bahkan, ia menduga penghasilan Ferdy Sambo mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun per bulan.

“Kamu lihat enggak berapa hartanya, ada berapa (mobil) Lexus. Itu uang dari mana, berapa memang gaji Kadiv Propam? Tanya sama presiden sama DPR, emang kau kasih gaji berapa ini, Ferdy Sambo ini,” papar Kamaruddin.

“Kenapa dia rumahnya banyak, uangnya banyak, terus mobilnya, mobil-mobil Lexus banyak. Kemudian kok dia bisa istrinya katanya tergoncang, sakit, stress tapi kok bisa menyuap-nyuap orang,” lanjut Kamaruddin lagi.

Itu sebabnya, Kamaruddin mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim penyidik independen yang memiliki konektivitas untuk menelusuri aliran dana terkait dugaan adanya suap guna mempengaruhi penanganan perkara kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest