Follow Us

'Kenapa Dibiarkan Bebas, Pak Kapolri?' Sosok Pembuat Press Release Baku Tembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo Dikuliti, Foto Terkininya Lenyap Ditelan Bumi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 16 Agustus 2022 | 21:26
Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.
Facebook

Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.

“Apa pengunduran diri itu sudah cukup? Tidak fair. Sesuai prinsip kesamaan di muka hukum, dia harus bertanggung jawab. Dia harus diperiksa. Jangan biarkan dia melenggang bebas,” ujar Rudi S Kamri.

Terkait sorotannya terhadap Fahmi Alamsyah, Rudi Kamri mengutarakan pendapatnya dalam dalam program “Opini Rudi” KAB TV bertajuk, “Fahmi Alamsyah Penyusun Press Release Terbunuhnya Brigadir Yoshua, Kenapa Dibiarkan Bebas, Pak Kapolri?” yang diunggah di akun YouTube Kanal Anak Bangsa, Jumat (12/8/2022).

Sejumlah pejabat Polri juga dicopot. Selain Ferdy Sambo, Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Div Propam Polri Brigadir Jenderal Pol Hendra Kurniawan, Karo Provost Div Propam Polri Brigjen Pol Benny Ali, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Budhi Ferdi Susianto juga dicopot dari jabatan masing-masing. Hendra dan Benny bahkan ditempatkan di sel khusus di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Belum cukup jenderal bintang satu. Masih ada 31 anggota Polri dari perwira dan bintara juga menjalani pemeriksaan intensif oleh Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang diketuai Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono.

“Jangan biarkan Fahmi Alamsyah melenggang bebas. Dia harus diperiksa. Jangan hanya polisi kroco-kroco, termasuk Kapolres Jakarta Selatan yang tidak tahu-menahu dan hanya mengikuti skenario Ferdy Sambo yang ditulis Fahmi Alamsyah. Masa depan mereka terancam. Karier mereka terancam. Pak Kapolri jangan diskriminatif,” urai Rudi S Kamri yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).

Menurut Rudi, press release yang disusun Fahmi berdasarkan skenario versi Ferdy Sambo itu telah menyebabkan peyesatan terhadap Kapolri dan publik serta terjadi insinuasi (penyimpangan) dalam proses penyidikan insiden kematian Brigadir J, sehingga berlarut-larut.

Baca Juga: Miris! Terbuai Rayuan Maut Ferdy Sambo, Karir Jenderal Senior Polri Ini Berujung Kurungan di Mako Brimob, Foto Wajah Kepala Puslabfor Sampai Dicari

Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.
Facebook

Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.

“Kalau versi Choirul Huda, Penasihat Ahli Kapolri lainnya, Fahmi Alamsyah didesak dan diultimatum para Penasihat Ahli Kapolri yang lain untuk mengundurkan diri. Tapi versi Fahmi, dia secara sukarela mengundurkan diri agar tidak membebani Kapolri.

Entah mana yang benar. Monggo. Silakan kalian beradu. Yang jelas, Fahmi Alamsyah harus bertanggung jawab dengan diproses secara hukum. Apalagi dalam rapat-rapat Penasihat Ahli Kapolri, dia selalu memaksakan bahwa skenario Ferdy Sambo yang benar. Inilah saatnya Kapolri bersih-bersih, apalagi Fahmi diangkat oleh Kapolri sebelum Jenderal Listyo Sigit. Jangan ada diskriminasi,” papar Rudi.

Kata rudi, terlebih lagi dari unggahan-unggahannya di media sosial, Fahmi yang ternyata pemimpin redaksi sebuah media online dan akun-akun tak ternama lainnya diketahui merupakan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Bagi saya itu sah-sah saja. Tapi ketika simpatisan PKS yang merupakan partai oposisi menjadi Penasiha Ahli Kapolri, saya bertanya-tanya. Tapi bukan salah Jenderal Listyo Sigit juga, karena dia diangkat oleh Kapolri sebelumnya. Kini saatnya Kapolri bersih-bersih. Fahmi Alamsyah harus diperiksa.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest