Follow Us

'Kenapa Dibiarkan Bebas, Pak Kapolri?' Sosok Pembuat Press Release Baku Tembak di Rumah Dinas Ferdy Sambo Dikuliti, Foto Terkininya Lenyap Ditelan Bumi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 16 Agustus 2022 | 21:26
Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.
Facebook

Fahmi Alamsyah sosok pembuat press release baku tembak sesama polisi di rumah dinas Ferdy Sambo dikuliti. Foto terkininya lenyap.

Perkara nanti terbukti bersalah atau tidak, biarlah penyidik yang memutuskannya. Yang jelas dia harus diperiksa, jangan hanya polisi-polisi yang mengikuti skenario yang ditulisnya,” tegas Rudi.

Menurut Rudi, sebagai orang sipil, sebenarnya Fahmi bisa saja menolak tugas dari Ferdy Sambo, karena dia tidak terkait dengan polisi atau Propam yang dibawahi Ferdy Sambo.

“Tapi kenapa dia mau menyusun press release itu? Ada deal apa antara Fahmi dan Ferdy Sambo? Inilah yang saya maksud dia harus diperiksa. Dia harus bertanggung jawab secara hukum, tidak hanya mengundurkan diri lalu masalah dianggap selesai,” tandas Rudi.

Sosok pembuat press release baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo terus dikuliti. Foto terkini Fahmi Alamsyah bak lenyap ditelan bumi.

Baca Juga: Sopir Putri Candrawathi Ngadu Kejadian di Magelang, Rumah Ferdy Sambo Pernah Dihuni Orang Kepercayaan Jokowi, Begini Foto Penampakannya

Dosa besar Fahmi Alamsyah juga sudah membuat murka penasihat ahli Kapolri lainnya. Salah satunya, Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum Pidana, Chairul Huda. Dia mengungkapkan hal itu dalam program blak-blakan detikcom bersama Alfito Deanova.

Sampai saat ini, Tim Khusus (timsus) Polri terus mendalami kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo (FS). Termasuk, mendalami dugaan keterlibatan Penasihat Kapolri bidang Komunikasi Publik Fahmi Alamsyah di kasus tersebut, sebagaimana ditegaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa (9/8/2022) lalu.

Mencuatnya nama Fahmi dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir J membuat para penasihat ahli kecewa. Terlebih Fahmi ternyata mengetahui peristiwa pembunuhan itu sejak hari pertama.

"Para Penasehat Ahli Kapolri yang lain kecewa atas yang bersangkutan. Karena dia ternyata tahu dari sejak hari pertama kejadian. Bahkan sudah ketemu Pak Irjen FS malam itu juga. Katakanlah seperti itu. Dan kemudian melakukan, membantu atas permintaan Pak FS menyusun draf rilis katakanlah benar seperti itu," papar Chairul Huda.

Berdasarkan sejumlah pemberitaan, jumlah Penasihat Ahli Kapolri sebanyak 17 orang, yakni Agus Rahardjo (bidang penanganan korupsi), Indriyanto Seno Adji (bidang hukum), Indria Samego (bidang ilmu politik), Chaerul Huda (bidang hukum pidana), Fachry Aly (bidang sosiologi), Hendardi (bidang HAM).

Lalu, ada Muradi (bidang keamanan dan politik), Hermawan Sulistyo (bidang politik), Nur Kholis (bidang HAM), Sisno Adiwinoto (bidang ilmu kepolisian sekaligus Ketua Penasihat Ahli Kapolri), Adi Indrayanto (bidang informasi teknologi), Fahmi Alamsyah (bidang komunikasi publik).

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest