Status Bharada E Tetap Jadi Saksi, Jenderal yang Bikin SBY Turun Tangan Sentil Bukti Kunci Bisa Langsung Bicara dari TKP, Foto Mesra Brigadir J Diviralkan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 01 Agustus 2022 | 08:42
 
Susno Duadji jenderal yang pernah bikin mantan Presiden SBY turun tangan sentil bukti kunci bisa langsung bicara. Foto Brigadir J diviralkan.
Facebook

Susno Duadji jenderal yang pernah bikin mantan Presiden SBY turun tangan sentil bukti kunci bisa langsung bicara. Foto Brigadir J diviralkan.

Susno Duadji memang sudah lama pensiun dari Polri sejak masuk bui lantaran terbukti bersalah dalam kasus tindak pidana korupsi. Namun, dengan segudang pengalamannya di reserse kriminal tentu amat mudah bagi Susno Duadji untuk memberikan ulasan terkait kasus kematian Brigadir J.

Menurut Susno, kematian Brigadir J jelas tindak pidana karena menghilangkan nyawa seorang. "Ini jelas pidana, karena nyawa orang meninggal gitu ya. Nah, karena nyawa orang meninggal, ini pembunuhan atau dibunuh atau saling tembak atau apa. Nah, kemudian kembali bagaimana mengungkapnya," terang Susno dalam acara diskusi Apa Kabar Indonesia PagitvOne.

Susno bahkan menyebut tewasnya Brigadir J sebagai kasus yang mudah untuk diungkap. Bahkan, ia mengibaratkan lebih sulit mengungkap kasus penemuan mayat di sungai atau dalam hutan.

Baca Juga: Ada Bekas Lem di Luka Kepala Brigadir J, Dokter Forensik RS Polri Jawab Begini Soal Hasil Autopsi Korban Tembakan Bharada E, Foto Sosoknya Ditelusuri

Susno Duadji jenderal yang pernah bikin mantan Presiden SBY turun tangan sentil bukti kunci bisa langsung bicara. Foto Brigadir J diviralkan.

Susno Duadji jenderal yang pernah bikin mantan Presiden SBY turun tangan sentil bukti kunci bisa langsung bicara. Foto Brigadir J diviralkan.

"Kasus ini sebenarnya very very simple, mudah sekali," ucapnya. "Seandainya tkp-nya bukan di rumah jenderal, bukan melibatkan supir atau ajudan jenderal dan juga (dugaan) pelakunya itu bukan Bharada E," sebut Susno.

"Beberapa kali saya katakan. Ini kasus yang gampang, sepele. Beda dengan kasus yang menemui mayat yang hanyut di sungai atau menemui di dalam hutan. Itu sangat susah, karena mayatnya harus diidentifikasi dulu. Siapa, luka di mana, karena apa," papar mantan Kapolda Jabar tersebut.

Susno menjelaskan kasus ini gampang karena identitas korban jelas. Pun, luka yang dialami Brigadir J juga diketahui. Kemudian, pelaku penembakan sudah disebut pihak kepolisian yaitu Bharada E. "Kemudian, lokasinya jelas, saksinya jelas. Buktinya jelas berupa senjata, berupa peluru, tinggal nanti nyelidiknya gampang," tuturnya.

Jenderal bintang 3 yang menyebut KPK sebagai cicak itu menyampaikan dalam kasus Brigadir J yang akan punya peranan penting yaitu Tempat Kejadian Perkara atau TKP. Dari TKP ini akan merujuk juga keterangan dari saksi

"Yang kedua mayat, tubuh mayat itu kan bicara dia. Tanda petik lukanya bagaimana, akibat apa. Sesuaikan keterangan-keterangan yang ada di TKP. Katanya lima tembakan. Dari pengacara kok ada luka sayat dan apa," ujarnya.

Lantas, Susno menambahkan perlunya ahli forensik dalam pengungkapan kasus ini. Kata dia, semua senjata api termasuk milik Bharada E mesti disita.

"Dimasukan dalam labotarium forensik. Pelurunya disita. nanti ketahuan dari peluru yang keluar itu dari senjata yang mana," lanjut Susno. Menurut dia, akan lebih bagus jika di tubuh Brigadir J masih terdapat peluru. Sebab, asal peluru itu bisa diselidiki.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x