"Pertama kali saya ucapkan terimakasih ke pada Tuhan, sudah menjamah hati nurani pak Kapolri dalam menyelidiki kasus ini. Kita sudah lihat dari pemberitaan sudah ada tim khusus yang dipimpin oleh bapak Wakapolri, semoga dapat bekrja dengan hati nurani," papar Samuel Hutabarat.
Samuel sepenuhnya percaya ke pada Tim Khusus (Timsus) Mabes Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, serta tim dari Komnas HAM. Dengan tulus, Samuel Hutabarat mendoakan tim tersebut agar selalu bekerja dengan baik, transparan dan independen.
Samuel juga menyampaikan rasa terima kasih ke pada Presiden Joko Widodo, Kapolri dan Mahfud MD, yang sejak awal merespon baik keinginannya dalam pengungkapan kasus, yang sampai saat ini masih menjadi pertanyaan sejumlah publik.
"Saya ucapkan ke pada bapak Jokowi yang sudah meminta kasus ini diusut, dan pak Kapolri yang telah membentuk tim khusus. Semoga kasus ini terbuka kebenarannya," katanya. "Kepada pak Mahfud MD, saya juga sampaikan terimakasih atas perhatiannya," sambung Samuel Hutabarat.
Samuel mempercayai, apa yang disampaikan oleh Mahfud MD merupakan hal penting, dan berdasar. "Pak Mahfud itu Profesor bukan sembarangan. Seperti yang dia katakan, jangan melindungi tikus, lalu rumahnya yang dibakar. Itu sangat dalam maknanya," katanya.
"Semoga Tuhan melindungi tim yang bekerja, bapak Jokowi, pak Kapolri dan pak Mahfud MD," Samuel mendoakan orang-orang yang sudah mendapatkan kepercayaan darinya.
Bagi Samuel, Brigadir Yosua adalah sosok anak yang baik dan tak mau merepotkan keluarga. "Saya paham betul bagaimana kepribadian anak saya ini. Anaknya yang baik dan tidak pernah sama sekali menceritakan apa pun kesulitannya dengan keluarganya. Saya tahu betul bagaimana sifat anak saya ini," kata Samuel.
Samuel bercerita, sejak kecil anaknya sangat tergila-gila dengan polisi. Cita-citanya untuk menjadi polisi, tak pernah berubah sejak kecil. Saking tergila-gilanya sama dunia polisi, apa pun barang atau pakaian yang dibeli, pasti berbau polisi. Sampai akhirnya, cita-cita itu terwujud dan membanggakan keluarga.
"Jadi saya masih ingat betul itu, waktu dia kecil dia punya cita-cita jadi polisi, sampai dia kalau mau beli baju itu yang baju polisi lah, yang ada gambar garis kuning-kuningnya di baju itu. Dan sampai dia besar cita-citanya itu tercapai," kata Samuel.
Keinginan jadi polisi itu memang sudah menjadi cita-cita Yoshua sejak kecil. Hal itu disebut Samuel lantaran terinspirasi dari opungnya yang merupakan seorang tentara yang bertugas di kesatuan polisi militer.