Seakan tak puas, Nurhidayat kembali menanyakan hal ini ke polisi.
"Berarti hari ini diantar ke polda mbah yai? Mas Bechi?" Ujar Nurhidayat.
"Iya nanti. Sampaikan ke bapak kapolda," janji Kiai Mukhtar. "Hari ini masih ada acara."

Bechi pewaris Ponpes Shiddiqiyyah Jombang ternyata justru sembunyi di tempat ini ketika ruamhnya dikepung ratusan polisi.
Sejurus kemudian, ayah pewaris Ponpes Shiddiqiyyah itu menerima jabatan tangan Kapolres Jombang. Foto ayah Bechi menjabat tangan Kapolres itu viral di media sosial.
Kesepakatan pun terjadi antara keduanya. Namun hingga sore hari, seperti yang dijanjikan Kiai Muchtar, Bechi tak juga muncul. Hingga akhirnya yang bersangkutan menyerahkan diri pukul 23.00 WIB.
"Mas Bechi berada di luar pesantren sampai malam hari dan baru menghubungi keluarga malam hari. Selanjutnya kami antar ke polda bersama Mbah Yai dan Bu Nyai," jelas Joko.
Artinya, kata Joko, Kiai Muchtar telah menepati janjinya kepada polisi untuk mengantar sendiri putranya ke Mapolda Jatim di Surabaya. Yakni setelah Mas Bechi tiba ke Ponpes Shiddiqiyyah Kamis malam.
Hanya saja pimpinan Tarekat Shiddiqiyyah itu tidak satu mobil dengan putranya yang saat itu dikawal polisi.
"Sesuai pernyataan Mbah Yai beliau akan mengantar sendiri putranya ke Polda dan sudah tersampaikan kami antar ke Polda dan Mbah Yai ikut mengantarkan di belakang," ungkapnya.
Sayangnya, Joko enggan menyebutkan di mana posisi Mas Bechi pada saat peristiwa pengepungan dan upaya jemput paksa oleh pihak kepolisian saat itu.