Duh! Sebelum Meninggal, Tjahjo Kumolo Ngeluh Karier Istrinya Jadi PNS Sudah Mentok Gegara Ini, Foto Sosoknya Ditangisi

Sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melayat ke rumah duka. Selepas dari rumah duka, jenazah Tjahjo Kumolo dibawa ke Masjid Quba, KemenPAN-RB, Jakarta, untuk disalatkan.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin hingga Menko Polhukam Mahfud Md turut hadir di lokasi untuk menyalatkan jenazah Tjahjo. Jenazah Tjahjo Kumolo kemudian dimakankan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, secara upacara militer.

Putri Tjahjo Kumolo mewakili keluarga menuturkan bahwa ayahnya meninggal dunia sekira pukul 11.00 WIB di RS Budi Waluyo. Tjahjo Kumolo diketahui mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit.

Rahajeng pernah menyampaikan bahwa sang ayah mengalami infeksi hingga ke bagian paru-paru. "Saya mewakili keluarga pak Tjahjo membenarkan berita bahwa bapa sudah berpulang hari ini hari Jumat pada jam kurang lebih jam 11 lebih," kata Rahajeng kepada wartawan di RS Budi Waluyo.

Baca Juga: Pajang Foto Megawati di Rumahnya, Ini Jawaban Tjahjo Kumolo Soal Jokowi Dimaki-maki Ketum PDIP

Facebook

Mendiang Tjahjo Kumolo sempat mengeluhkan karier istrinya menjadi PNS sudah mentok gegara ini. Foto sosoknya ditangisi.

Rahajeng pun mewakili keluarga memohon maaf kepada masyarakat bila mendiang ayah banyak melakukan kesalahan selama hidup. "Saya sebagai anak pertama mewakili bapak mohon maaf apabila bapak ada salah selama ini," ujarnya.

Pada tahun 2014, Tjahjo ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai menteri dalam negeri (Mendagri). Lalu, pada pemerintahan Presiden Jokowi periode 2019-2024, Tjahjo kembali dipercaya masuk kabinet untuk menjabat sebagai Menpan-RB.

Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Desember 1957 itu sudah menjadi Sekjen PDI Perjuangan periode 2010-2015. Tjahjo adalah putera dari Bambang Soebandiono (Alm 1986), seorang Veteran Perjuangan Kemerdekaan TNI NPV: A.57390, Pangkat terakhir Letnan Satu) dan Ibu Toeti Slemoon (Alm. 2004).

Tjahjo kuliah di Fakultas Hukum Universitas Dipenogoro, hingga meraih gelar sarjana hukum tahun 1985. Saat menjadi mahasiswa, Tjahjo sudah aktif berorganisasi. Tahun 1983-1985, dia sudah menjabat Ketua Biro Organisasi KNPI Dati I Jawa Tengah dan kemudian terpilih menjadi Ketua DPD KNPI Dati I Jawa Tengah (1985-1988) dan Sekretaris Jenderal KNPI Dati I Jawa Tengah (1987-1990).

Kiprahnya secara nasional dimulai ketika Tjahjo terpilih menjadi Anggota Komisi II, III dan Anggota BKSAP DPR RI (1987, 1992) dan Ketua Umum DPP KNPI (1990-1993). Dia juga aktif sebagai Ketua PP PPM (1989-1993), Dewan Pertimbangan PP PPM (1993-1997) dan Wantim PP FKPPI (1990-1997).

Selepas menjabat Ketua Umum DPP KNPI, Tjahjo menjadi Anggota Penasehat MPI/KNPI (1993-1996). Dia juga sempat mengikuti pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, 1994. Tahun 1999, Tjahjo terpilih menjadi Anggota DPR dari PDIP (1999-2004), dia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI (1999-2002) dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI (2002-2003).