Dalam kasus promo miras gratis buat orang yang bernama Muhammad dan Maria, polisi menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya screenshot postingan akun Holywings, 1 unit PC komputer, 1 unit handphone, 1 hard disk, dan 1 unit laptop.
Promo miras gratis buat pemilik nama Muhammad dan Maria itu disebarkan melalui akun media sosial Holywings. Setelah mendapatkan banyak hujatan, Holywings menghapus foto promo miras gratis itu di akun Instagram mereka. Manajemen Holywingsjuga menyampaikan permintaan maaf usai promo yang bikin heboh itu.
Sekalipun begitu, polisi sudah bergerak cepat. Dalam kasus promosi miras gratis Holywings, polisi membuatlaporan penyelidikan model A. Polisi melakukan 'jemput bola' karena awalnya belum ada laporan dari masyarakat.
"Dari situlah kemudian kami lakukan laporan polisi model A karena saat itu belom ada yang lapor kepada kami, tapi kami sudah berinisiatif untuk menjemput bola sebelum kasus ini ramai. Kita sudah buat laporan polisi model A dan kemudian kami langsung bergerak ke daerah BSD Tangerang Selatan," papar Kombes Budhi Herdi Susianto.

Foto tampang direktur kreatif Holywings yang punya ide promo miras gratis pakai nama Muhammad beredar di media sosial.
Laporan model A adalah laporan yang dibuat anggota Polri yang mengetahui dan menyaksikan adanya peristiwa yang terjadi. Budhi mengatakan pihaknya bergerak usai mengetahui adanya promosi yang menuliskan nama 'Muhammad' dan 'Maria'. Usai mengetahui hal itu, polisi langsung mendatangi lokasi Holywings.
"Di mana di dalam media sosial tersebut tertera ada promo terkait dengan pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria akan mendapat free satu botol minuman beralkohol. Dari postingan tersebut kemudian kami melakukan patroli siber," terang polisi pemilik pangkat melati tiga ini.
"Dari patroli yang dilakukan patroli siber itu, Polres Metro Jaksel kami kemudian mendapatkan info keterangan bahwa info tersebut benar dikeluarkan secara resmi dengan oleh pihak HW dan lokasinya memang kantor pusatnya di daerah BSD Tangsel," jelas Budhi.
Polisi lantas langsung melakukan pemeriksaan terhadap karyawan yang membuat dan mengunggah promosi tersebut.
"Dari situ kami kemudian menemukan ada beberapa karyawan di HW tersebut kantor pusat yang membuat kemudian meng-upload konten tersebut yang kemudian beredar luas di media sosial. Atas perbuatan tersebut kemudian kami melakukan pemeriksaan pengambilan keterangan secara intensif kepada beberapa orang saksi baik karyawan maupun direksi yang ada di HW," tambah Budhi.
Menurut Budhi, promosi miras gratis pakai nama Muhammad itu sendiri dimaksudkan untuk menggaet pengunjung ke outlet. Pada prosesnya, pengambilan nama Muhammad dan Maria pada promosi Holywings ini diputuskan secara bersama oleh para tersangka itu.