Follow Us

'Mau Kembali Kesini Lagi' Gisel Ketagihan Diving di Spot Unik Ini, Pamer Foto Sampai Muncul Fantasi Liar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 03 Juni 2022 | 23:46
Gisel ketagihan diving di Kepualiuan Togean. Mantan istri Gading Marten pamer foto diving hingga memicu fantasi liar.
Instagram

Gisel ketagihan diving di Kepualiuan Togean. Mantan istri Gading Marten pamer foto diving hingga memicu fantasi liar.

Gunung Colo adalah gunung berapi yang berada di Pulau Una-una, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah. Aktivitas vulkanik Gunung Colo ditandai oleh gempa vulkanik yang terjadi dari dalam gunung.

Apabila statusnya tidak membahayakan, para pengunjung dapat menjadikan gunung ini sebagai salah satu alternatif kunjungan jika sedang berada di kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean.

Gunung Colo atau kadang masyarakat menyebut Gunung Una Una karena gunung ini terletak di Pulau Una Una. Gunung Colo adalah satu dari sekian gunung di Indonesia yang memiliki tipe strato dengan ketinggian 486,9 mdpl (PVMBG).

Baca Juga: Warisi Sifat Gading Marten yang Bikin Gisel Sebal, Gempi Ternyata Mahir Racik Minuman Spesial, Foto Aksinya Jadi Sorotan

Gisel ketagihan diving di Kepualiuan Togean. Mantan istri Gading Marten pamer foto diving hingga memicu fantasi liar.
Instagram

Gisel ketagihan diving di Kepualiuan Togean. Mantan istri Gading Marten pamer foto diving hingga memicu fantasi liar.

Hal yang unik dari Gunung Colo adalah karena lokasinya yang berada di Sulawesi Tengah, berbeda dengan jalur gunungapi di Indonesia yang menerus dari pulau Sumatra, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur lalu ke utara yaitu Sulawesi Utara.

Asal tahu saja, Pulau Una-una yang menjadi tempat berdiamnya Gunung Colo terbentuk karena letusan gunung tersebut. Gunung yang berada di Teluk Tomini ini terakhir kali meletus pada 23 Juli 1983.

Pada saat erupsi, Gunung Colo yang dalam Bahasa Bugis berarti Korek Api, menimbulkan efek yang cukup dahsyat dimana dua per tiga wilayah Pulau Una-una hangus terbakar. Letusannya menyisakan sebuah danau yang dikelilingi rerumputan hijau yang memenuhi area puncak Gunung Colo, juga beberapa gunung baru seperti Gunung Ambu dan Gunung Sokora.

Dengan ketinggian 508 meter di atas permukaan laut, gunung ini dapat dicapai dengan waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam. Jalur yang dilalui merupakan jalur lahar yang dipenuhi bebatuan vulkanik dengan beragam ukuran.

Gunung Colo terbentuk dari aktivitas pra-sejarah yang membentuk danau kawah serta sumbat lava yang disebut sebagai Gunung Colo (PVMBG) pada tahun 1898-1900. Saat ini, aktivitas Gunung Colo termasuk pada level I atau normal. Di mana terjadi aktivitas di gunungapi tetapi tidak terjadi peningkatan yang berarti, aktivitas dari gunung yang dapat mengancam keselamatan adalah adanya gas beracun yang keluar dari kawah gunungapi (PVMBG). Tetapi gunung ini hanya berdiri sendiri dan tidak diikuti adanya kemunculan rangkaian gunungapi lainnya di tengah Teluk Tomini. Hal ini yang membuat para pengamat gunungapi penasaran, bagaimana pembentukan kantong magma pemasok Gunung Colo serta bagaimana mekanisme sumbernya terjadi.

Beberapa asumsi mengatakan pembentukan Gunung Colo berhubungan dengan adanya mikroplate yang terletak di atas Pulau Sulawesi atau mungkin beberapa lempeng mikro yang ada di bagian Barat Pulau Una Una. Namun mekanisme sumber magma di Gunung Colo masih menjadi misteri dan merupakan objek penelitian yang menarik hingga saat ini.

Baca Juga: Ketagihan Pajang Foto Diving, Gisel Rela Pendam Rindu Pada Sosok Ini

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest