Follow Us

Foto Asli Penendang Sesajen Semeru Disebarkan, Ternyata Pelaku Berasal dari Luar Jawa, Polisi Buka Suara

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 11 Januari 2022 | 09:02
Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.
Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," ujarnya.

"Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," imbuhnya.

Selain itu, pendakwah Gus Miftah juga ikut mengecam aksi tersebut. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu mengingatkan agar siapapun tidak merasa paling benar.

"'Desa mawa cara, negara mawa tata'. Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda. "Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka." Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka," ungkapnya.

Baca Juga: Foto Tampang Pria Tendang Sesajen Gunung Semeru Disebarkan, Identititasnya Sudah Dikantongi Bupati Lumajang

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.
Facebook

Identitas penendang sesajen Semeru beredar. Foto asli penendang sesajen Semeru yang sudah membuat geram publik itu disebarkan.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyebut pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru bukanlah warga lokal Lumajang. Ia menduga pelaku merupakan orang luar yang sedang menjadi relawan di Gunung Semeru.

"Saya pastikan (pelaku) bukan orang Lumajang. Ini orang yang datang dari luar," ujar Thoriqul.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menginsintruksikan agar kepolisian segera menangkap pelaku penendang sesajen di Gunung Semeru. Ia meminta agar pelaku menjelaskan maksud tindakannya membuang sesajen yang merupakan adat warga sekitar.

"Saya minta segera dicari, pelaku harus mengklarifikasi supaya tidak mengganggu kami yang ada di Lumajang disaat damai ini," ungkapnya.

Menurutnya, aksi tersebut bertolak belakang dengan norma yang berlaku di Lumajang. Seharusnya siapapun yang datang ke Lumajang bisa menghormati adat istiadat warga lokal.

"Apapun motifnya, jadi bagian relawan di Lumajang, saya kecewa dengan tindakan itu. Itu melanggar tata nilai yang kami percayai, hidup berdampingan dengan seluruh agama dan suku di Lumajang," tuturnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest