"Ada tiga orang, perawakannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini," ujar SI kepada Tribun Jabar, Minggu (19/12/2021). Dari situ, foto pelaku yang diduga oknum anggota TNI itu sengaja disebarkan netizen di media sosial.
Kabid Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jateng Kombes Polisi Sumy Hastry mengatakan korban Handi yang mayatnya ditemukan di Banyumas diduga meninggal akibat tenggelam karena di dalam paru-parunya kemasukan air terlalu banyak.
Sedangkan untuk korban Salsa yang mayatnya ditemukan di Cilacap, terdapat luka parah di bagian kepala dengan patah tulang di tengkorak yang diduga kuat menjadi luka mematikan
"Kalau yang perempuan ini, terdapat luka parah di bagian kepala dari belakang sampai depan, pendarahan hebat dan patah tulang tengkorak, sehingga diduga sudah meninggal di lokasi kejadian," ungkap Hastry kepada CNNIndonesia.com.
"Tapi kalau yang pria, kita temukan air sungai di saluran nafas sampai paru-paru sehingga pria ini meninggal karena tenggelam, dan saat dibuang ke sungai masih dalam keadaan hidup atau tidak sadar. Kalau luka kepala pria ini ada tapi tidak mematikan," lanjut Hastry.
Sebelum melakukan pemeriksaan luka dengan otopsi, Polda Jateng sudah melakukan identifikasi dengan mencocokkan data primer dan sekunder pada kedua jasad korban.
"Dari data primer itu kan gigi, sidik jari dan DNA. Nah yang kita pakai gigi dan DNA karena kalau sidik jari sudah rusak. Dari data yang diberikan keluarga, akhirnya dapat identifikasinya, dari gigi, korban sempat foto terakhir berikut baju dan gelang yang dipakai. Kita cocokkan akhirnya sesuai," kata Hastry yang juga Tim DVI Mabes Polri.
Direktur Reserse Krimininal Umum Polda Jateng Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro menyatakan bila hasil pemeriksaan forensik akan dikoordinasikan dengan pihak penyidik Polda Jawa Barat untuk dilakukan pendalaman penyelidikan.