Marhali berujar mulanya dia mengetahui permasalahan ini ketika mendapat aduan dari RT dan RW yang tak kunjung menerima honor. Dia kemudian meminta kejelasan kepada bendahara kelurahan berinisial Devi Ambarsari namun tak digubris.

Lurah Duri Kepa Marhali menjadi sorotan. Sebab, kabar Lurah Duri Kepa yang dituding menilap duit warga itu sudah diberitakan media massa.
"Saya mengetahui kasus setelah RT-RW saya teriak kok belum dibayarkan. Kalau RT-RW bulan September memang belum terbayarkan, September. Karena pas kami mau ajukan itu sudah nol pada saat itu. Saya kan manggil Devi sekaligus mau konfirmasi masalah itu ke mana," sambungnya.
Marhali mengatakan pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada D sebanyak dua kali untuk memberikan klarifikasi. Ke depannya, dia pun akan mengagendakan pemanggilan selanjutnya terhadap Devi. "Tanggal dari mulai 3 September kami sudah melakukan undangan ya, kita undang tiga kali panggilan dua kali, tetap tidak hadir," ujarnya.
"Itu pinjaman pribadi yang mengatasnamakan kelurahan," ucap Marhali. Ia pun menyatakan siap dipanggil oleh kepolisian jika pelaporan SKD mulai ditindaklanjuti "Biar terang-benderang (kasus ini)," pungkasnya.
Sementara itu, Bendahara Kelurahan Duri Kepa, Jakbar, Devi Ambarsari membantah pernyataan Lurah yang menyebut pinjaman ratusan juta ke warga digunakan untuk kepentingan pribadi. Devi mengatakan pinjaman itu atas perintah Lurah Duri Kepa, Marhali.

Lurah Duri Kepa Marhali menjadi sorotan. Sebab, kabar Lurah Duri Kepa yang dituding menilap duit warga itu sudah diberitakan media massa.
"Terkait pinjaman uang dari saudari Sandra atas nama Kelurahan, kalau atas nama pribadi tidak mungkin masuk rekening kelurahan. Dan itu semua dilaksanakan atas perintah lurah," ujar Devi, kepada wartawan, Kamis (28/10/2021).
Sandra merupakan warga yang melaporkan Lurah Marhali ke polisi atas dugaan penipuan dan penggelapan duit Rp 264,5 juta. Devi pada Mei 2021 meminjam uang ke Sandra untuk menutupi honor RT yang belum dibayarkan.
"Yaa sebagai anak buah tidak mungkin melakukan pekerjaan tanpa perintah pimpinan dan jelas uangnya masuk rekening kantor dan sebagian ditransfer saudari Sandra ke RT langsung," kata Devi.