Sementara itu,Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Agus Toyib mengatakan, semua kamar sel di Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang dalam keadaan terkunci saat insiden mut terjadi pada Rabu dini hari.
Oleh karena itu, sejumlah napi tidak dapat menyelamatkan diri ketika kebakaran terjadi. "Memang kamar semua dikunci jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar," ungkap Agus pada awak media, Rabu.

Foto korban kebakaran Lapas kelas I Tangerang, Banten yang beredar di media sosial menjadi sorotan.
Saat ini, pihak Lapas Kelas 1 Tangerang masih mengidentifikasi para korban tewas akibat kebakaran tersebut. "Nanti kalau sudah ketahuan siapanya, maka kami akan kabarkan ke keluarganya," ujar Agus.
Kondisi napi yang tewas dalam kondisi kamar sel terkunci saat insiden maut terjadi di waktu dini hari juga ditegaskan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Yasonna mendatangi Lapas Tangerang untuk melihat dari dekat peristiwa yang sudah membuat gempar netizen. Terlebih lagi melihat jumlah korban tewas yang mencapai 41 orang itu.
Yasonna menjawab pertanyaan wartawan mengapa sel lapas dikunci saat kejadian kebakaran berlangsung. "Kalian bertanya mengapa dikunci, memang protap-nya lapas, protap harus dikunci. Kalau enggak dikunci itu nanti melanggar protap ," kata Yasonna dalam konferensi pers, Rabu (8/9/2021).
Selanjutnya, api kemudian dengan cepat membesar dan melahap habis beberapa kamar yang tidak sempat dibuka. Menurut dia, kamar itu tak sempat dibuka karena api yang sudah begitu cepat membesar. "Mungkin pengawasnya dari atas sudah ditemukan gelombang api dan sudah menyebar," tutur dia.

Menteri KumHAM Yasonna Laoly melihat kondisi Lapas Kelas I Tangerang usai peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa 41 napi
Lebih lanjut, Yasonna juga menyebut bahwa Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar memiliki kelebihan kapasitas hingga 400 persen. Terdapat 2.072 penghuni Lapas Kelas I Tangerang.