Pantas Kabur Pakai Helikopter Penuh Uang Tunai, Ternyata Segini Kekayaan Presiden Afghanistan, Intip Foto Mewah Ashraf Ghani

Pada putaran pertama pemilihan, Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah adalah kandidat terdepan, tetapi tidak ada kandidat yang memenangkan lebih dari 50 persen suara.

Dalam pemilihan putaran kedua Juni 2014, Ghani memenangkan mayoritas suara, tetapi tuduhan kecurangan pemilihan memperumit hasilnya. Pendukung Abdullah mengancam akan melakukan kekerasan dan berbicara tentang pembentukan pemerintahan paralel.

AS turun tangan untuk membantu membentuk “pemerintah persatuan” di mana kedua lawan akan berbagi kekuasaan, dengan Ashraf Ghani sebagai presiden dan Abdullah sebagai kepala eksekutif.

Ashraf Ghani terpilih kembali pada 2019. Namun, pemilihan itu juga terperosok dalam kekerasan. Ghani tidak pernah menjadi favorit Taliban.

Pada September 2019, setelah ancaman Taliban untuk mengganggu pemilihan presiden Afghanistan, 48 orang tewas dalam dua serangan bom bunuh diri terpisah, salah satunya terjadi di dekat rapat umum pemilihan umum untuk Ghani.

Ashraf Ghani adalah orang tertua yang memerintah Afghanistan sejak Kekaisaran Afghanistan didirikan pada 1747. Ia lahir 19 Mei 1949, di Provinsi Logar negara itu. Dia meninggalkan Afghanistan untuk melanjutkan sekolah menengah atas sebagai siswa pertukaran di Danau Oswego, Ore.

Baca Juga: Dilarang di Jabodetabek, Foto Lomba 17-an Ini Bikin Ngakak, Netizen: Tendangan Si Madun

Instagram

Ashraf Ghani yang tinggal di Kabul ternyata memiliki kekayaan yang fantastis. Intip foto mewah Presiden Afghanistan sebelum digulingkan rezim Taliban.

Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1967, Ghani memperoleh gelar sarjana dari American University di Beirut. Kemudian, ia kuliah di Universitas Columbia dan mendapatkan gelar master dan Ph.D.

Setelah menerima gelar Ph.D., Ashraf Ghani bekerja sebagai profesor antropologi di Universitas John Hopkins hingga tahun 1991, ketika ia bergabung dengan Bank Dunia.

Ashraf Ghani kembali ke negara asalnya Afghanistan pada tahun 2001 untuk mengambil posisi sebagai kepala penasihat Presiden Hamid Karzai. Selang beberapa bulan, Karzai mengangkat Ghani sebagai Menteri Keuangan. Peran utamanya adalah memimpin pemulihan negara setelah runtuhnya pemerintahan Taliban.

Perjalanan pertama Ashraf Ghani untuk menjadi presiden Afghanistan pada tahun 2009 tidak berhasil dan dia hanya menerima sekitar 3 persen suara.