Sumbangan Rp 2 triliun itu rencananya diberikan untuk penanggulangan Covid-19 di Sumsel. Hibah itu disebut sebagai wasiat dari Akidi sebelum meninggal.
Lesty mengatakan, kapolda memberi sambutan positif saat mendengar adanya inisiasi pemberian dana dari keluarga almarhum Akidi Tio.
Sebab selain diperuntukkan untuk misi kemanusiaan, penanggulangan Covid-19 yang memang sedang difokuskan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Kadinkes Sumsel) Lesty Nurainy yang ikut terseret dalam kasus sumbangan Rp 2 triliun anak Akidi Tio.
Lesty mengenal dr Hardi sebagai seniornya dan bagian dari tim Satgas Covid-19 Sumsel. Di sisi lain, pihak keluarga Akidi juga mengenal sosok Kapolda Sumsel.
"Apalagi yang memfasilitasi misi kemanusiaan itu saya dan dr Hardi seorang tenaga kesehatan senior di sini, jadi sudah sama-sama percaya," ujar Lesty.
"Semua menyambut baik karena memang semua baik-baik saja dan prosesi berjalan lancar," imbuhnya.
Pada Senin (26/7/2021), Lesty diundang untuk menyaksikan seremoni penyerahan dana hibah senilai Rp 2 triliun dari pihak keluarga Akidi Tio di gedung promoter Markas Polda Sumsel. Penyerahan dilakukan putri Akidi bernama Heryanty dan dr Hardi Darmawan kepada Kapolda.
Dalam acara tersebut hadir Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan segenap unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) termasuk pemuka adat lintas agama.

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri disebut kena prank usai pamer foto sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.