Mabes Polri sudah menurunkan tim untuk memeriksa Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri selaku pihak yang menerima sumbangan secara simbolis beberapa hari yang lalu. Tim yang dikerahkan adalah dari Itwasum Mabes Polri dan dari Paminal Div Propam Polri.

Anak Akidi Tio, Heriyanti yang ditangkap polisi lantaran hoaks sumbangan Rp 2 triliun untuk warga Sumatera Selatan. Ini foto tampangnya.
Di sisi lain, Polda Sumsel sudah memeriksa Heryanty bersama keluarga Akidi Tio, termasuk dokter pribadi, Prof Hardi Darmawan.
Rupanya, belakangan ada seorang pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel yang ikut terseret dan mengetahui awal mula sumbangan Rp 2 triliun yang sudah mendekati bodong itu.
Pejabat itu adalahKepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Kadinkes Sumsel) Lesty Nurainy. Dia mengakui dirinya ikut terlibat dalam rencana pemberian dana hibah Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Lesty sendiri sempat santer disebut sebagai orang pertama yang menghubungi Kapolda Sumsel Irjen Prof Dr Eko Indra Heri S, terkait kegaduhan sumbangan Rp2 triliun dari anak Akidi Tio.
Lesty menceritakan dirinya menjadi penghubung komunikasi antara dokter keluarga Akidi, dr Hardi Darmawan, dengan Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri. Saat itu dr Hardi meminta nomor telepon pribadi Kapolda.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Kadinkes Sumsel) Lesty Nurainy yang ikut terseret dalam kasus sumbangan Rp 2 triliun anak Akidi Tio.
"Jumat (23/7/2021) dr Hardi Darmawan menghubungi saya dari pesan singkat minta nomor Kapolda, lalu seizin kapolda saya berikan nomornya. Setelah itu, keduanya terlibat dalam pembahasan dan inisiasi pemberian dana hibah dari almarhum Akidi Tio tersebut," kata Lesty seperti dilansir Antara, Jumat (6/8/2021).
Lesty mengatakan, Kapolda memberikan izin untuk memberikan nomor kontaknya kepada Prof Hardi, karena sudah ada niat baik untuk membantu penangganan Covid-19 di Sumsel.