3. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat.
Contoh: baik ... maupun, tidak hanya ..., tetapi juga, bukan hanya ..., melainkan juga, demikian ... sehingga, sedemikian rupa ... sehingga, apa(kah) ... atau, entah ... entah, jangankan ..., ... pun.
4. Konjungsi aditif atau gabungan Konjungsi aditif digunakan untuk menghubungkan dua klausa dan kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara.
Contoh konjungsinya: dan, lagi pula, serta. Contoh kalimatnya:mereka sedang memasak dan menyiapkan hidangan pembukanya.
Baca Juga: Ini Contoh Hewan Vertebrata dan Invertebrata dengan Cara Geraknya
5. Konjungsi pertentangan Konjungsi pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang sederajat, tetapi mempertentangkan kedua bagiannya.
Contoh konjungsinya: tetapi, melainkan, padahal, namun, akan tetapi. Contoh kalimatnya: Saya suka sekali memakan buah, tetapi saya tidak suka buah duku.
6. Konjungsi disjungtif atau pilihan Konjungsi disjungtif digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang sederajat, dengan memilih salah satu hal dari dua hal tersebut.
Contoh konjungsinya: atau, maupun, baik, entah. Contoh kalimatnya:Saat berbelanja, Rina bingung untuk membeli tempat pensil atau buku terlebih dahulu.
7. Konjungsi sebab atau kausal Konjungsi sebab atau kausal digunakan untuk menghubungkan peristiwa yang terjadi atas tindakan tertentu. Ciri-ciri penggunaan konjungsi penyebab, yaitu hubungan antar klausa dalam kalimat yang digunakan.
Contoh konjungsinya: sebab, karena, oleh karena itu, sebab itu. Contoh kalimatnya:Ani jatuh pingsan karena tidak sarapan sebelum berangkat sekolah.