Nuansa kampung nelayan yang kental menjadi daya tarik utama Desa Papagarang mulai dari arsitektur bangunan hingga aktivitas kehidupan sosial masyarakat.
Pulau ini juga didukung dengan lanskap panorama yang indah serta pesona laut yang menawan. Desa Papagarang mayoritas dihuni oleh orang Suku Bajo dan beberapa suku lainnya seperti Suku Bima, Bugis, dan Manggarai.
Secara umum, rumah-rumah khas kampung pesisir ini berbentuk rumah panggung. Lantai bagian atas digunakan untuk tempat tinggal dan lantai bagian bawahnya digunakan untuk menyimpan peralatan nelayan.
Baca Juga: Inspirasi Fotografi Saat Tinggal di Mongolia Ada di Tanjung Lesung
Kolong rumah juga dijadikan tempat untuk beraktivitas seperti menjahit jaring ataupun mengolah hasil tangkapan.
Struktur rumah bagian atas meliputi beranda depan, ruang tamu, kamar tidur dan dapur dibagian belakangnya. Dalam Kawasan pemukiman ini, tak jarang juga dijumpai rumah-rumah yang telah mengadaptasi arsitektur modern dengan ciri khas menggunakan dinding tembok.
Baca Juga: Berolahraga di Tanjung Lesung, Wisata Sambil Mengolah Tubuh Kita

Nelayan yang menghuni Pulau Papagarang. Pulau cantik ini termasuk lokasi wisata cantik di Taman Nasional Komodo.
Setiap pagi, seringkali dijumpai sekelompok perempuan melakukan aktivitas jemur ikan diatas ’papara’ di depan rumah ataupun di area tanah lapang yang lokasinya tidak jauh dari kantor desa.
Sementara di pesisir pantai, dapat dijumpai nelayan-nelayan yang sedang memperbaiki kapal seperti membuat katir perahu, membersihkan tiram yang menempel di badan kapal, hingga pengecatan.
Baca Juga: Inspirasi Fotografi di Tanjung Lesung dan Anak Gunung Krakatau
Sepanjang hari, aktivitas kampung nelayan di Desa Papagarang dapat dijumpai sembari berjalan menyusuri Lorong-lorong kampung. Kapal tangkap yang digunakan oleh masyarakat nelayan Pulau Papagarang secara umum berjenis ‘Kapal Bagang’.