Follow Us

Potret Onrust, Pulau yang Tak Pernah Beristirahat di Zaman VOC

Gregorius Bhisma Adinaya - Selasa, 18 Desember 2018 | 22:32
Bangunan di Pulau Onrust.
Hendra A Setyawan/Kompas

Bangunan di Pulau Onrust.

Fotokita.net - Onrust merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu. Berjarak 14 kilometer dari Jakarta, ia bisa dicapai melalui tiga pelabuhan: Pelabuhan Marina Ancol, Pelabuhan Angke, dan Pelabuhan Muara Kamal. Jika ingin lebih cepat sampai, Anda bisa menggunakan speedboat dari Marina Ancol sehingga bisa sampai dalam waktu 15-20 menit.

Pulau Onrust menjadi salah satu objek wisata sejarah karena ia menyimpan kisah masa lalu yang menarik. Dilansir dari pulauseribu.jakarta.go.id, berdasarkan arsip Taman Arkeologi Onrust, pulau ini pernah menjadi pusat bongkar muat komoditas dagang dan galangan kapal VOC Belanda.

Aktivitas yang tiada henti di pulau tersebut, membuat orang-orang Belanda menjulukinya dengan Onrust yang dalam bahasa belanda berarti "tak pernah beristirahat". Namun, ada sumber lain yang mengatakan bahwa Onrust diambil dari nama penghuni pulau yang keturunan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis Van Derk Walck.

Selain itu, penduduk setempat juga sering menyebut Onrust sebagai Pulau Kapal, saking banyaknya kapal yang berlabuh di sana pada zaman kependudukan Belanda.

Baca Juga : Tujuh Pulau di Kepulauan Seribu Ini Bisa Jadi Spot Foto yang Keren

Pulau Onrust, bagian dari Kepulauan Seribu, Jakarta.
Zika Zakiya

Pulau Onrust, bagian dari Kepulauan Seribu, Jakarta.

Awalnya, pulau Onrust digunakan oleh raja-raja Banten sebagai tempat istirahat. Namun kemudian terjadi sengketa antara Kerajaan Banten dan Jayakarta sehingga tidak pernah ada upaya penyelesaian. Jayakarta merasa memiliki pulau ini karena lokasinya dekat (di hadapan Kota Jayakarta), sedangkan Banten mempunyai hak atas pulau tersebut sebab seluruh Kepulauan Seribu merupakan bagian dari teritorial kekuasaannya. Saat Belanda datang dan gagal memonopoli perdagangan di Banten, mereka kemudian mengalihkan perhatiannya ke Jayakarta.

Pada 1610, Belanda meminta izin kepada Pangeran Jayakarta untuk menggunakan pulau Onrust. Beliau menginzinkan Belanda mengambil kayu dan membuat kapal di sana. Seiring berjalannya waktu, pada 1613, Onrust menjadi galangan kapal besar dan kecil.

Reruntuhan bangunan di Pulau Onrust. Teluk Jakarta.
Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia

Reruntuhan bangunan di Pulau Onrust. Teluk Jakarta.

Karena semakin berkembang, berbagai fasilitas dan sarana pun dibangun Belanda di pulau ini. Mulai dari benteng, menara pengawas, penjara, markas, barak serdadu, rumah sakit, rumah tinggal, dapur, kincir angin, dll.

Di masa penjajahan Belanda, pulau Onrust juga menjadi lokasi pemberangkatan jemaah haji Indonesia menuju Arab Saudi. Belum majunya teknologi pesawat, membuat mereka harus pergi ke tanah suci melalui jalur laut. Di Pulau Onrust masih dijumpai sisa sisa reruntuhan bangunan barak asrama haji. Konon pulau ini juga merupakan tempat karantina penyakit menular yang terbawa jemaah haji.

Sisa tembok benteng Onrust.
Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia

Sisa tembok benteng Onrust.

Lain halnya dengan Belanda, saat Jepang menjajah Indonesia, pulau Onrust pun berubah fungsi. Dilansir dari Kompas.com, setelah Jepang masuk, pulau ini beralih fungsi menjadi tempat pengasingan tahanan politik dan orang-orang yang dianggap pemberontak. Terdapar barak penjara sekitar 1,5 meter dengan atap seng dan kawat berduri di sana.

Kini, saat berkunjung ke Onrust, Anda akan diajak menyusuri sejarah masa penjajahan Indonesia. Dengan hadir di Onrust dan pulau sekitarnya, kita bisa benar-benar merasakan atmosfer sejarah masa lalu dengan melihat peninggalan-peninggalan bangunan yang masih ada saat ini.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest