Fotokita.net - Ada 8 tempat yang harus lebih sering dibersihkan dengan vacuum cleaner. Jika kita malas melakukannya, nyawa para penghuni rumah bisa jadi taruhannya.
Rumah kita tidak bisa dilepaskan dari bahaya partikel debu. Dalam kehidupan sehari-hari, partikel debu memang tak bisa dipisahkan. Mulai dari kasur, meja kerja, hingga pakaian yang digunakan. Makhluk hidup juga bisa berkontribusi pada debu di lingkungan. Misalnya, partikel bulu hewan peliharaan, kecoak yang sudah mati, spora jamur, dan tungau debu.
Partikel debu ada yang bisa terlihat, ada juga yang tidak terlihat. Semakin kecil partikel debu itu, semakin kecil kemungkinan kita bisa melihatnya. Partikel debu yang kecil bisa berada lebih lama di udara dan menempuh jarak yang lebih jauh.
Partikel debu yang lebih besar yang bisa kita lihat adalah yang menumpuk di permukaan perabotan atau berbagai tempat di rumah setelah jangka waktu tertentu.
Tubuh melindungi diri dari partikel ini dengan memerangkapnya di hidung dan mulut saat kita bernapas. Bahkan, meskipun secara tidak sengaja kita menelannya, partikel ini cukup tidak berbahaya dan bisa dengan mudah dibuang melalui napas.
Partikel debu yang lebih kecil atau halus justru lebih berbahaya. Partikel ini akan menembus dalam ke paru-paru, dan bahkan partikel debu yang lebih kecil dan sangat halus bisa diserap secara langsung ke dalam aliran darah.
Seperti yang disebutkan di atas, semakin kecil debu tersebut, semakin berbahaya bagi kesehatan. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah jumlah debu di udara dan berapa lama kita telah terpapar debu tersebut.
Terkait debu, perlu diingat bahwa debu bukanlah benda mati. Ada berbagai senyawa hidup di dalam butiran debu, salah satunya antibakteri bernama triklosan. Ia umum sekali ditemukan di dalam debu.
Di sisi lain, banyak sekali produk rumah tangga, seperti deterjen, pasta gigi, sabun, yang mengandung triklosan dan diklaim dapat membunuh bakteri. Hal ini kemudian dapat memicu dan memperburuk kondisi resistensi bakteri.