Menurut ahli imunologi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Dr dr.Iris Rengganis, SpPD KAI, bahwa bisa saja bentol-bentol tersebut bukan karena autoimun. Melainkan dipicu oleh makanan atau hal lainnya.

Ashanty menunjukkan gatal-gatal di seluruh badannya yang disebut akibat dari penyakit autoimun. Ia pun memutuskan berobat ke Turki.
"Kita masih akan melakukan pemeriksaan. Mungkin, bisa dipicu oleh makanan yang beberapa waktu (lalu), kita enggak tahu sebelumnya bisa saja. Jadi, autoimun tidak harus gatal," kata Iris.
Iris cenderung menilai bahwa gejala yang dialami Ashanty itu lantaran terlalu lelah dan stres.
Faktor kelelahan dan stres ini juga bisa memengaruhi autoimun, yang memicu penyakit dalam tubuh jadi bereaksi.
Lebih jauh Iris menjelaskan, "Sebenarnya kalau itu ya kita enggak tahu setiap orang punya bakat sakit apa? Tapi kalau dipicu capek dan stres memang iya. Kalau orang bakatnya autoimun ya autoimun yang jadi. Kalau bakatnya asma ya asmanya yang jadi. Setiap penyakit itu bisa mencetuskan bakatnya yang muncul."
Iris juga mengungkapkan pemicu stres bisa juga karena gaya hidup tidak sehat. Seperti mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap, pengawet, bahkan pewarna.
Baca Juga: Suntik DNA Salmon Disebut Murah, Krisdayanti Rela Jalani Perawatan Lain, Ini Daftarnya
Seperti dikutip dari detikcom, Iris menjelaskan, "Jadi, dia makan vetsin (mecin) lah, pewarna, yang ada pengawet, sembarangan konsumsi gluten (protein pada gandum). Kebanyakan makan gluten kan kasihan ususnya. Jadi, itu adalah hal-hal yang sekarang ini belum terlalu setiap dokter menerima konsep itu untuk autoimun."