"Ini menandakan sel-sel mereka masih ada dan ideologi ini tidak pernah benar-benar mati," pungkas dia.
Fenomena bujuk rayu ISIS lewat media sosial atau online memang sudah berlangsung lama.
Salah satu korban bujuk rayu itu, Nurshadrina Khaira Dhania. Wanita muda ini merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi simpatisan Islamic State of Iraq Syiria (ISIS).
Wanita 21 tahun ini merasa tertipu dengan seluruh janji dan propaganda ISIS yang didapatkan dari internet.
Ia berhasil pulang kembali ke Indonesia pada Agustus 2017 lalu.
Dilansir dari YouTube Kompas TV pada 16 Septermber 2017, Nurshadrina menceritakan perlakuan tak manusiawi yang ia dapatkan selama menjadi anggota ISIS. Ia menjelaskan, di asrama wanita ISIS ada data yang menunjukkan status anggota perempuannya.
Para fighter ISIS bisa datang ke asrama wanita dan meminta istri dan dibebaskan untuk memilih.
"Dulu pengalaman saya ketika masih di asrama wanita, di mana asrama saya itu ada single, ada janda dan ada yang berkeluarga."
"Di situ biasanya fighter-fighter ISIS datang ke asrama kami, mereka meminta istri kepada pimpinan asrama kami. Pimpinan kami punya list data-data siapa saja yang single atau janda."
Baca Juga: Ditembak Dekat Ruang Kapolri, Jenazah Penyerang Mabes Polri Diamankan Pasukan Penjinak Bom