Follow Us

Sosok Sang Suami Tak Tersorot Kamera, Ternyata Mantan Kapolsek Astana Anyar Punya Utang Rp 340 Juta Saat Ditangkap Rekannya Sendiri Karena Pesta Narkoba

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 23 Februari 2021 | 07:35
Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto Utomo dan Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP Yuni Purwanti, menunjukkan barang bukti sabu, Kamis (15/1/2015).
Warta Kota/Soewidia Henaldi

Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto Utomo dan Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP Yuni Purwanti, menunjukkan barang bukti sabu, Kamis (15/1/2015).

Lantaran sanksi hukuman mati bagi polisi yang terlibat kasus narkoba merupakan kebijakan eks-Kapolri Jenderal Idham Azis.

Selain itu, ujar Argo, pihaknya harus melihat fakta hukum di lapangan soal keterlibatan Kompol Yuni cs dalam penyalahgunaan narkoba.

"Kita harus melihat fakta hukum di lapangan dari kasus tersebut."

Baca Juga: Santai Tanggapi Komentar Menohok Mama Amy yang Bikin Sang Istri Sakit Hati, Baim Wong Langsung Unfollow Sosok Ini Usai Hina Indonesia

Saat berada di puncak karier, Kompol Yuni Purwanti yang menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar Kota Bandung malah tersandung kasus besar, kasus penyalahgunaan narkoba.

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi merupakan salah satu polisi yang berprestasi.

Sepanjang kariernya, ia kerap mengungkap kasus-kasus terkait narkoba.

Baca Juga: Digadang-gadang Terawan Jadi Bukti Kesetiaan Pada Jokowi, Ahli Malah Minta Stop Izin Vaksin Nusantara, Ini Alasannya

Selama menjabat Kasat Narkoba di Polres Bogor, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang saat itu masih berpangkat AKP telah menorehkan prestasi yang cukup baik.

Tercatat, sepanjang 2015 saja, dia telah mengungkap 137 kasus, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu-sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.

Namun, sebelum menjabat Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi ternyata juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Sukasari dan Kapolsek Bojongloa Kidul.

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Bukti-bukti Saksi Jadi Bom Waktu, Denny Darko Lihat Titik Terang Nasib Nissa Sabyan: Sayang Banget

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest