Follow Us

Bikin Warga Desa Borong Mobil Baru Meski Tak Bisa Nyetir, Ini Pesan Jokowi ke Ahok Soal Proyek Pertamina di Tuban

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 19 Februari 2021 | 09:23
Sosok Tain, pengunggah video warga desa di Tuban borong 176 mobil baru. Videonya viral hingga Negeri Jiran, Malaysia.
Kolase SURYA.co.id/M Sudarsono/tangkapan layar

Sosok Tain, pengunggah video warga desa di Tuban borong 176 mobil baru. Videonya viral hingga Negeri Jiran, Malaysia.

Fotokita.net - Bikin warga desa borong mobil baru meski tak bisa nyetir, ini pesan Jokowi ke Ahok soal proyek kilang minyak Pertamina di Tuban.

Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur banyak yang langsung memborong mobil setelah menerima uang ganti untung atas pembelian tanah oleh PT Pertamina.

Bahkan, satu orang warga ada yang langsung membeli tiga unit mobil sekaligus.

Rekaman video yang memperlihatkan truk towing saat mengantarkan sejumlah mobil baru ke desa itu bahkan sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Pantas Bisa Bikin Warga Tuban Kaya Mendadak, Ternyata Pertamina Punya Usaha Patungan dengan Perusahan Minyak dari Negara Ini

Sebanyak 225 warga Desa Sumurgeneng memang mendadak jadi miliarder.

Pasalnya, lahan yang mereka miliki dibeli dengan harga tinggi oleh PT Pertamina untuk dijadikan sebagai kilang minyak.

Salah satu warga yang mendapatkan uang ganti untung tersebut adalah Matrawi (55).

Dari hasil penjualan tanah seluas setengah hektar miliknya itu, Matrawi mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 3 miliar.

Baca Juga: Selama Ini Dituding Manjakan Investasi China, Diam-diam Jokowi Malah Kerja Sama dengan Perusahaan Minyak Negara Ini Hingga Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder

Ia mengaku, uang yang didapat tersebut sebagian digunakan untuk membeli dua unit mobil, yaitu Toyota Rush dan pickup. Uniknya, meski membeli dua mobil sekaligus namun ia mengaku sebenarnya tak bisa menyetir.

"Saya beli dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit. Belum berani jalan ke kota, di desa dulu," tutup Matrawi saat ditemui di rumahnya, seperti dilansir dari Tribunjatim.com, Kamis (18/2/2021).

Hal sama juga dilakukan warga lainnya Wantono (40). Dari hasil penjualan tanahnya seluas 4,2 hektar itu ia mengantongi uang sebesar Rp 24 miliar.

Selain untuk membeli tanah dan ditabung, uang yang didapat tersebut juga digunakan untuk membeli mobil Mitsubishi Xpander.

Baca Juga: TNI AU Borong Jet Tempur Canggih Buatan Boeing, Pimpinan Komisi I DPR Kaget Saat Tahu Jumlah Helikopter yang Boleh Terbang

Pria yang sehari-hari sebagai petani dan mengoperasikan traktor tersebut sebenarnya juga tidak bisa menyetir.

Namun, karena sekarang sudah memiliki mobil sendiri, akhirnya niat untuk belajar mengemudi itu muncul.

"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujar Wantono.

Baca Juga: Cuma Bisa Bicara Lewat Kuasa Hukum, Habib Rizieq Mendadak Menjerit Kesakitan Hingga Pengacaranya Minta Polisi Serius Perhatikan Ini

Warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, memang mendadak menjadi miliarder setelah mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap oleh PT Pertamina (Persero).

Proyek tersebut pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana, pada Sabtu, 21 Desember 2019 lalu.

Proyek ini disebut juga kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), tepatnya berlokasi di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca Juga: Selain Ashanty, Artis Cantik Ini Juga Tertular Covid-19 Saat Idap Autoimun, Begini Kondisinya Sekarang

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi pun melihat besarnya potensi kilang itu bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jokowi juga punya pesan khusus kepada mereka, termasuk Ahok yang kala itu belum lama dilantik sebagai Komut.

Jokowi ingin semua pihak yang terlibat untuk segera menyelesaikan kilang tersebut.

Baca Juga: Tolak Namanya Masuk Calon Gubernur DKI, Baim Wong Mendadak Kesal Usai Disinggung Soal Giveaway Saat Bertemu Presenter Ini

"Saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina, dan Komut Pertamina agar tidak lebih dari 3 tahun, harus rampung semuanya. Mintanya tadi 4 tahun, 3 tahun harus rampung semuanya.

Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri. Saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera.” kata Jokowi, sebagaimana dikutip dari laman Setneg, Kamis (18/2/2021).

Jokowi mengaku telah cukup lama menunggu penyelesaian kilang tersebut.

Kilang TPPI sendiri sudah dibangun sejak lebih dari dua dekade lalu, namun kemudian tersendat karena beberapa masalah.

Setelah TPPI diakuisisi, PT Pertamina (Persero) akan membangun TPPI menjadi pabrik petrokimia terpadu.

Baca Juga: Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp 6.000 Triliun, Ayahanda Gubernur DIY Tulis Ramalan Indonesia Jadi Negara Maju Jika 5 Pusaka Ini Bisa Terkumpul

Kawasan TPPI tersebut akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Ya ini kilang TPPI Trans Pacific Petrochemical Indotama. Ini adalah merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita, yang dapat menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM, premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene, ini bisa untuk semuanya," kata Jokowi.

Baca Juga: China Main Tunjuk Hidung Negara Ini Jadi Sumber Covid-19, Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan Picu Amarah, Ada Apa?

Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastuktur Prioritas (KPPIP), Kilang Minyak Tuban merupakan proyek dengan Rp 199,3 triliun.

Skema pendanaan dilakukan melalui penugasan PT Pertamina dengan kerjasama Swasta, dalam hal ini investor perusahaan asal Rusia, Rosneft.

Proyek Kilang Minyak Tuban ini merupakan pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari.

Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Tuban menggunakan konfigurasi petrokimia, terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.

Jokowi menambahkan, apabila telah berproduksi secara penuh, kilang ini memiliki potensi yang bisa menghemat devisa hingga 4,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 56 triliun.

Baca Juga: Punya Ide Jadikan Jokowi Sebagai Cawapresnya, Ini Sepak Terjang Dubes RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang yang Meninggal Dunia di Jakarta

"Ini kalau bisa nanti produksinya sudah maksimal bisa menghemat devisa 4,9 miliar dolar AS. Gede sekali. Kurang lebih Rp 56 triliun. Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor, impor, impor. Padahal kita bisa buat sendiri, tapi tidak kita lakukan," imbuh Kepala Negara.

Dalam berbagai kesempatan seperti rapat terbatas, rapat paripurna, hingga rapat dengan kepala daerah, Jokowi berulang kali menyampaikan pentingnya substitusi produk-produk impor, salah satunya petrokimia.

Presiden berharap, setelah berproduksi maksimal, industri petrokimia ini dapat membantu menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan yang dialami Indonesia.

Baca Juga: Kini MUI Tetapkan Hukumnya Haram, Ternyata Segini Gaji yang Diterima Abu Janda Sebagai Buzzer Jokowi, Pakai Uang Rakyat?

"Sehingga kita harapkan kalau ini benar-benar bisa berproduksi maksimal, yang namanya current account deficit, neraca kita akan menjadi jauh lebih baik. Ini salah satu kuncinya ada di sini. Artinya apa? Ini adalah menyelesaikan masalah, menyelesaikan persoalan, menyelesaikan problem dari agenda besar negara ini yang sudah puluhan tahun enggak rampung-rampung," ungkap Jokowi.

Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
instagram.com/ @basukibtp

Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut buka suara perihal pesan Jokowi.

Sesaat usai meninjau lokasi proyek, Ahok langsung mengunggah gambar dirinya bersama Jokowi di proyek tersebut, melalui akun instagramnya.

“Pesan Bapak Presiden Jokowi sangat jelas, segera menuntaskan pengembangan Kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional yang nanti akan menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM),” kata Ahok dalam caption foto unggahannya yang dikutip pada Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Normalisasi Sungai Dihapus, Begini Cara Anies Baswedan Hilangkan Banjir di Kampung Melayu, Padahal Zaman Ahok Masih Kelelep Air

Ahok pun sependapat dengan Jokowi mengenai pentingnya keberadaan kilang ini. Terutama, masih kata Ahok, mengenai substitusi bahan baku impor.

“Pengembangan ini dapat membantu mengurangi impor bahan baku agar negara tidak mengalami defisit kembali,” tandasnya.

Terakhir, Ahok menyampaikan pesan kepada masyarakat terkait subsidi bahan bakar yang selama ini dianggarkan pemerintah.

“Selain itu, saya menghimbau untuk semua pihak agar tidak menyalahgunakan subsidi bahan bakar yang diberikan. Mari bantu kami untuk menjaga uang negara demi kesejahteraan negara,” bebernya.

Baca Juga: Jengkel Setiap Hari Selama 5 Tahun Gara-gara Masalah Ini Tak Pernah Beres, Terkuak Sudah Alasan Jokowi Beri Restu Ahok Sebagai Komisaris Utama Pertamina

(TribunJatim.com/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest