"Muhammadiyah mendukung program-program Pak Kapolri, terutama program yang berkaitan dengan moderasi beragama. Jadi Pak Kapolri tadi menerangkan bahwa moderasi itu merupakan program yang akan beliau kembangkan," ujar Mu'ti, dikutip dari Antara.
Abdul Mu'ti melanjutkan, PP Muhammadiyah juga mendukung komitmen Sigit tentang pendekatan humanis dan merakyat dalam menangani serta mengatasi persoalan.
"Kami bahkan tadi mengusulkan tagline baru untuk Kapolri, yaitu Polisi Sahabat Umat," tambah dia.
Keluarga nahdliyin cabang nasrani
Saat safarinya ke PBNU, Sigit bercerita ketika dirinya diakui sebagai warga NU atau nahdliyin.
Sigit waktu itu masih menjabat sebagai Kapolres Pati. Ia mengaku, Kiai Happy Irianto Setiawan merupakan tokoh NU yang paling sering mendampinginya.
"Beliau mengobrol, kemudian beliau sampaikan, ‘Pak Sigit, jenengan (Anda) ini sudah jadi warga NU’,” ujar Sigit.
Baca Juga: Sebut Jilbab Bukan Perintah Allah, Ade Armando Kena Sentil Sosok Ini: Itu Bukan Domain Anda!
Waktu berjalan, Sigit pun bertanya-tanya apakah "status keanggotaannya" sebagai warga NU masih berlaku.
Pertanyaan Sigit itu pun terjawab saat ia menjabat sebagai Kapolda Banten. Sigit bertemu dengan Kiai Haji Ma'ruf Amin.
Sigit bertanya kepada Ma'ruf yang saat itu masih menjabat sebagai Rais Aam PBNU. Ia menanyakan apakah dirinya masih menjadi nahdliyin.