Sementara itu, Komandan Densus 99 Banser, Noeruzzaman dalam cuitannya menjelaskan soal bagaimana landasan sesungguhnya menjadi seorang Banser.
Kang Zaman menyoroti soal kepatuhan terhadap prinsip dasar seorang anggota Banser.
Ia pun mengingatkan agar seorang aggota Banser tidak hanya bangga dengan seragam lantas mengabaikan prinsip dasar yang sudah ditentukan.
"Menjadi kader atau Anggota Ansor Banser itu bukan hanya seragam dan pakaiannya saja tapi juga harus memiliki 3 hal yaitu amaliyah/ritual ibadah, fiqrah/cara berfikir dan haraqah/cara bertindak sesuai dengan prinsip dasar," imbuhnya
"Prinsip dasar amaliyah, fiqrah dan haraqah Ansor dan Banser adalah tawasuth/moderat, tawazun (seimbang), i'tidal (adil), dan tasamuh (toleran) dan yg utama adalah akhlaqul karimah. Jd apbl ada org mengaku Ansor/Banser tp sikapnya tdk sesuai prinsip tsbt maka dia hanya ANSOR KTP," jelasnya.
Masa Lalu Abu Janda
Masa lalu Abu Janda terungkap saat menjadi bintang tamu di E-talkshow Tv One pada 2017 silam.
Pada kesempatan itu Abu Janda akhirnya mengungkap apa pekerjaannya sebelum dia terkenal seperti sekarang.
"Dulu saya bekerja di sebuah perusahaan Jepang," katanya.
Saat masih bekerja di perusahaan itu pada 2014 Permadi Arya membuat tokoh fiksi di media sosial berakun Abu Janda al-boliwud.