Follow Us

Belum Sebulan Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Larang Warga Asing dari 30 Negara Masuk Amerika, Termasuk Indonesia?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 25 Januari 2021 | 14:09
Joe Biden ketika diambil sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) disaksikan istrinya, Jill Biden, di Gedung Capitol, Washington DC, pada 20 Januari 2021.
AFP PHOTO/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Andrew Harnik/POOL

Joe Biden ketika diambil sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) disaksikan istrinya, Jill Biden, di Gedung Capitol, Washington DC, pada 20 Januari 2021.

Fotokita.net - Belum sebulan dilantik jadi Presiden AS, Joe Biden larang warga asing dari 30 negara masuk Amerika, termasuk Indonesia?

Berdasarkan data Worldometers, Senin (25/1/2021) pukul 10.50 WIB, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Kasus Covid-19 di negara itu tercatat 25.702.125 kasus. Dari angka itu, sebanyak 429.490 orang meninggal dunia, dan 15.409.639 orang telah dinyatakan sembuh. Dalam keterangan pers, 22 Januari 2021, Biden mengatakan, situasi penanganan virus corona di AS bisa semakin memburuk sebelum membaik.

Baca Juga: Disumpah dengan Alkitab Warisan Keluarga, Joe Biden Langsung Ajukan Tuntutan Pada Warga Muslim Indonesia Karena Peristiwa Besar Ini

"Kita tentu takkan melewat kekacauan ini dalam selmat. Butuh berbulan-bulan agar kondisi semakin membaik," kata Biden, seperti diberitakan Kompas.com, 22 Januari 2021.

Biden mengumumkan serangkaian kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan itu di antaranya, pelancong asing tidak saja diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes swab, tetapi juga harus dikarantina saat datang ke AS.

Penggunaan masker baik untuk pelancong antar negara bagian, maupun di bangunan pemerintah juga diwajibkan.

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi, Joe Biden Malah Jadi Musuh No 1 Pemimpin Negara Besar Ini, Ternyata Begini Penjelasannya

Sementara itu, di AS, proses vaksinasi yang telah dimulai sejak 14 Desember 2020, masih terus berjalan.

Varian baru virus corona pertama kali diidentifikasi di Inggris pada pertengahan Desember 2020.

Banyak negara telah melaporkan temuan kasus Covid-19 yang berasal dari varian baru virus corona ini.

Varian baru yang ditemukan di Inggris disebut lebih menular, meski diduga tak menyebabkan kondisi yang lebih parah.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest