Follow Us

Makin Beringas Seperti Covid-19, KKB Papua Makan Korban Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Padahal 2 Bulan Lagi Bakal Gelar Acara Penting Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Januari 2021 | 20:05
Ilustrasi KKB Papua. KKB Papua yang Berfoto dengan Jasad Korbannya Ternyata Adalah Anggota KNPB.
Facebook TPNPB

Ilustrasi KKB Papua. KKB Papua yang Berfoto dengan Jasad Korbannya Ternyata Adalah Anggota KNPB.

Kontak senjata juga terjadi antara Batalyon 400 dengan KKB di Kampung Titigi pada 10 Januari 2021.

Saat itu, Prada Agus Kurniawan gugur setelah tertembak di punggung.

Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat (22/1/2021) pagi.

KKB menyerang Pos TNI Titigi, Distrik Sugapa, dari lokasi yang lebih tinggi. Akibat serangan itu, Pratu Roy Vebrianto gugur setelah mengalami luka tembak di dada kanan.

"Ya, Pratu Roy (gugur)," ujar Dandim 1705/Nabire, Letkol Benny Wahyudi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat siang.

Baca Juga: Berondong Dosen UGM Anggota Tim Pencari Fakta dan Prajurit TNI, Jubir KKB Papua Bongkar Alasan Mereka Mau Tanggung Jawab Atas Serangan Itu

Pratu Roy yang gugur di medan perang saat adu tembak dengan KKB Papua usai salat subuh
Facebook TPNPB dan Instagram/Gardadepan_ind

Pratu Roy yang gugur di medan perang saat adu tembak dengan KKB Papua usai salat subuh

Muhdin (50), tak kuasa menahan tangis setelah mendapat kabar putranya, Pratu Dedi Hamdani, gugur saat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kabar duka itu diterima Muhdin lewat sambungan telepon pada Jumat (22/1/2021).

"Saya waktu itu sedang menyabit rumput terus ada keluarga yang memanggil ada telepon masuk, dapat kabar anak saya meninggal," kata Muhdin kepada Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga: Orang No 1 TNI AD Sampai Mau Salami Perwira Muda Ini, Ternyata Ayahnya Petinggi Kopassus yang Gugur dalam Tugas, KSAD Andika Perkasa: Kita Itu Dekat...

Kabar itu bak petir di siang bolong. Muhdin syok, perasannya tidak keruan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest