Menurut kepercayaan yang mereka anut, Suku Baduy mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa yang diutus ke bumi.
Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama.
Adam dan keturunannya, termasuk Suku Baduy, mempunyai tugas bertapa demi menjaga harmoni dunia.
Oleh sebab itu Suku Baduy sangat menjaga kelestarian lingkungannya dalam upaya menjaga keseimbangan alam semesta. Tak ada eksploitasi air dan tanah yang berlebihan bagi mereka. Cukup adalah batasannya.
Objek kepercayaan terpenting bagi Suku Baduy adalah Arca Domas, yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral.
Suku Baduy mengunjungi lokasi tersebut untuk melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan Kalima, yang pada tahun 2003 bertepatan dengan bulan Juli.
Hanya pu'un (ketua adat tertinggi) dan beberapa anggota masyarakat terpilih saja yang mengikuti rombongan pemujaan tersebut.
Di kompleks Arca Domas tersebut terdapat batu lumpang yang menyimpan air hujan.
Apabila pada saat pemujaan ditemukan batu lumpang tersebut ada dalam keadaan penuh air yang jernih, itu merupakan pertanda bahwa hujan pada tahun tersebut akan banyak turun, dan panen akan berhasil baik.
Sebaliknya, apabila batu lumpang kering atau berair keruh, maka merupakan pertanda kegagalan panen.