Terkait dengan video tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun angkat bicara.
Risma meminta sejumlah video yang tersebar dan viral itu jangan sampai dianggap sebagai bentuk aksi penjarahan.
Sebab, kata Risma, kondisi di sana tidak ada toko yang buka. "Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, sapaan akrabnya, di Surabaya, Sabtu.
Risma mengaku, untuk bantuan logistik dari pemerintah sedikit terlambat dikarenakan jalur utama menuju lokasi bencana terputus akibat tertutup material longsor.
"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya.
Agar tak terulang kembali, kata Risma, pihaknya akan memanfaatkan banyak balai untuk dijadikan semacam gudang.
"Kita punya 41 balai nanti juga ditambah diklatnya kita ada 6 kalau tidak salah, akan kita jadikan semacam gudang kita. Jadi sekarang kan ada di Balai tertentu. Sehingga kesulitan mobilisasi saat ada masalah transportasi," ujarnya dikutip dari TribunJatim.com.
Sebelumnya, tiga potongan video yang memperlihatkan warga diduga pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat mencegat mobil bantuan logistik viral di media sosial.
Pada video pertama yang berdurasi 30 detik tampak terlihat warga mengelilingi pengendara mobil yang berseragam orange.